Pertambahan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan penggunaan energi fosil yang tidak dapat diperbaharui semakin meningkat dan ketersediaannya semakin menipis. Sehingga ketergantungannya harus segera dikurangi dengan menggunakan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti energi biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biji buah (durian, mangga, nangka) sebagai bahan baku pembuatan bioethanol, untuk mengetahui biji buah (durian, mangga, nangka) yang menghasilkan kadar bioethanol tertinggi, serta untuk mengetahui efektivitas penambahan larutan seeding pada proses fermentasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Malahayati, pada skala laboratorium (300 ml). Metode yang digunakan meliputi tahap pretreatment yakni pengumpulan bahan, tahap hidrolisa yakni penambahan larutan 2.5% H2SO4, tahap seeding yakni penyemaian bakteri pada ragi dengan penambahan larutan gula merah, tahap fermentasi, serta proses destilasi. Hasil penelitian menunjukkan biji mangga memberikan kadar bioethanol paling baik (4%) dibandingkan kadar bioethanol dari biji durian dan biji nangka. Ragi tape memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan ragi roti.