Nurjannah Abdullah
a:1:{s:5:"en_US";s:50:"Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unhas";}

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Tetangga Baik (Good Neighbor Policy) China Pada Masa Presiden Hu Jintao di Greater Mekong Sub-Region (GMS) Nurjannah Abdullah
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v1i1.13068

Abstract

This research was conducted to understand the implementation of models and factors that influence China's Good Neighbor Policy decision making during the reign of Hu Jintao in the Greater Mekong Sub-Region. By using an Adaptive decision-making model, this paper tries to describe the internal and external factors that influenced President Hu Jintao to choose a model of revitalization of cooperation and infrastructure development as well as economic corridors as a manifestation of the implementation of the Good Neighbors policy in GMS. This study used a qualitative approach and used secondary data as the source of the analyzed data. Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami model implementasi dan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pelaksanaan kebijakan Tetangga baik (Good Neighbour Policy) China Pada Masa pemerintahan Hu Jintao di Greater Mekong Sub Region. Dengan menggunakan model pemgambilan keputusan Adaptif, tulisan ini mencoba mendeskripsikan faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi Presiden Hu Jintao memilih model revitalisasi kerjasama dan pembangunan infrastruktur serta koridor ekonomi sebagai wujud implementasi kebijakan Tetangga yang Baik di GMS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan data sekunder sebagai sumber data yang dianalisis.
Analisis Proses Perundingan Kerja Sama IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) Tahun 2013-2018 Julia Hardianti Rusmin; Adi Suryadi; Nurjannah Abdullah
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v1i2.15111

Abstract

CEPA is an economic agreement between countries that aims to increase bilateral trade between the two parties. The CEPA is different from the Free Trade Agreement (FTA), the CEPA not only aims to reduce trade barriers, but this agreement covers a much broader area of ​​cooperation, such as investment, economic assistance, technology cooperation and renewable energy and so on so that it is comprehensive. IA-CEPA is a comprehensive economic partnership agreement between Indonesia and Australia, with the basic principle of a partnership that is mutually beneficial in a balanced manner. This research was conducted with the aim of analyzing the process of IA-CEPA cooperation negotiations carried out in 2013-2018, and to find out the opportunities, advantages and challenges of bilateral cooperation between Australia and Indonesia within the IA-CEPA framework. The research method used is descriptive, by using literature like books, journals, articles, official websites, and reports which are related to this research. The results of this study indicate that the IA-CEPA agreement can be categorized as a promising treaty framework for the two countries and the challenges faced by the two countries in this agreement are still not optimal for the two countries.     CEPA merupakan perjanjian ekonomi antar negara yang bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua belah pihak. CEPA memiliki perbedaan dengan Free Trade Agreement (FTA), CEPA tidak hanya bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan saja, tetapi perjanjian ini mencakup area kerja sama yang jauh lebih luas, seperti investasi, bantuan ekonomi, kerja sama teknologi serta energi terbaharukan dan sebagainya sehingga bersifat komprehensif. IA-CEPA adalah persetujuan kemitraan ekonomi yang komprehensif antara Indonesia dengan Australia, dengan prinsip dasar kemitraan yang saling menguntungkan secara berimbang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa proses perundingan kerja sama IA-CEPA yang dilakukan pada tahun 2013-2018, serta untuk mengetahui peluang,  keuntungan dan tantangan kerja sama bilateral antara Australia – Indonesia dalam kerangka IA-CEPA. Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini adalah metode deskriptif, dengan literatur seperti buku-buku, jurnal, artikel, situs internet resmi, serta laporan yang berkaitan dengan penulisan ini. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perjanjian IA-CEPA dapat dikategorikan sebagai kerangka perjanjian yang menjanjikan bagi kedua negara serta dalam tantangan yang dihadapi oleh kedua negara dalam perjanjian ini masih kurang optimal bagi kedua negara.