<![CDATA[Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada era colonial vs guru pada era colonial. Rumusan masalah pada tulisan ini adalah; bagaimana pembelajaran di era colonial vs era milinelal di Madrasah? Sedangakan tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan pembelajaran di era colonial vs milineal. Metode yang digunakan pada tulisan ini adalah, metode qualitative, sedangkan jenis penelitian adalah jenis penelitian ethnografi. Hasil yang ditunjukan pada penelitian ini adalah; Guru masa kini harus mampu merancang instrumen penilaian yang menggali semua aspek yang menyangkut siswa, baik pengetahuan, keterampilan dan karakter. Semua aspek tersebut harus tergali, terasah dan terevaluasi selama proses pembelajaran di kelas. Sekolah bukan tempat isolasi para peserta didik dari dunia luar, justru sekolah adalah jendela untuk membuka dunia sehingga para siswa mengenali dunia. Untuk menjadikan sekolah sebagai jendela dunia bagi para peserta didik, guru harus memiliki kompetensi penyajian pembelajaran yang inovatif.Pembelajaran yang disajikan harus mengarah pada pembelajaran yang joyfull and inovatif learning, yakni pembelajaran yang memadukan hands on and mind on. Dengan pengemasan pembelajaran yang joyfull and inovatif learning akan menjadikan peserta didik lebih terlatih dan terasah dalam semua kemampuannya, sehingga diharapkan lebih siap dalam menghadapi perkembangan zaman.]]>
