Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BLENDING BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK STUDI KASUS PLTU SURALAYA UNIT 1- 4 SLAMET SUPRAPTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5, No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.916 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol5.No1.2009.913

Abstract

PLTU Suralaya unit 1-4 yang mulai beroperasi pada akhir tahun 80-an didesain sesuai dengan kualitas batubara Air Laya, Sumatera Selatan yang termasuk batubara subbituminus dengan parameter kualitas tertentu. Penggunaan batubara lain yang spesifikasinya tidak sesuai dengan kualitas batubara Air Laya tersebut dapat mengganggu kelancaran pengoperasian ketel uap pembangkit. Dalam rangka melihat kemungkinan penerapan sistem blend- ing batubara untuk pembangkit tersebut, telah diadakan kajian kemungkinan blending batubara Indonesia. Kajian dilakukan berdasarkan pengumpulan data spesifikasi batubara untuk PLTU Suralaya unit 1-4 dan data kualitas batubara Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah pasokan batubara untuk PLTU Suralaya unit 1-4, sistem blending dapat dilakukan antara batubara peringkat rendah (lignit) dan batubara peringkat tinggi (bituminus) sesuai dengan spesifikasi parameter kualitas batubara, terutama nilai kalor. Namun demikian, batubara peringkat tinggi umumnya mempunyai sifat ketergerusan rendah, sehingga parameter ini perlu diperhatikan mengingat parameter ini cenderung bersifat nonaditif. Pengujian penggerusan dan pembakaran dalam skala yang mendekati kondisi nyata di lapangan perlu dilakukan untuk mengevaluasi batubara hasil blending.
PENANGANAN LIMBAH PEMBAKARAN BATUBARA PADA PABRIK TEKSTIL STUDI KASUS PABRIK TEKSTIL DI KABUPATEN BANDUNG SLAMET SUPRAPTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5, No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.63 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol5.No2.2009.904

Abstract

Meningkatnya penggunaan batubara pada industri tekstil di Kabupaten Bandung menyebabkan jumlah limbah padat hasil pembakaran batubara juga meningkat. Mengingat industri tekstil Kabupaten Bandung umumnya terletak di tengah pemukiman penduduk, maka limbah padat tersebut dapat menimbulkan masalah lingkungan dan sosial. Untuk mengantisipasi masalah tersebut dan mencari solusi pemecahannya, maka dilakukan studi penanganan limbah pembakaran batubara pada pabrik tekstil khususnya di daerah Kabupaten Bandung. Studi dilakukan dengan peninjauan lapangan dan analisis sampel limbah terhadap sepuluh sampel pabrik tekstil yang dianggap mewakili. Sebagai referensi, dipilih PT. Daliatex Kusuma yang dianggap mewakili pabrik tekstil yang peduli lingkungan. Hasil studi menunjukkan bahwa penanganan limbah batubara dapat diklasifikasikan menjadi empat sistem yakni “dikelola”, “dimanfaatkan”, “diambil” (pihak lain) dan “disimpan”. Sedangkan penanganan yang dilakukan oleh pabrik yang dijadikan referensi (PT Daliatex Kusuma) adalah “dikelola dan dimanfaatkan”. Kualitas abu batubara pada pabrik-pabrik tekstil tersebut umumnya sangat rendah, yakni dengan kadar hilang bakar pada fly ash maupun bottom ash yang tinggi. Hasil studi menunjukkan bahwa komposisi abu limbah pabrik tekstil pengguna batubara umumnya dengan komponen utama SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, kemudian dikuti oleh komponen-komponen lainnya seperti CaO, MgO, K2O, Na2O, TiO2, SO3, P2O5 dan MnO2. Limbah batubara dari industri tekstil kebanyakan tidak bisa dimanfaatkan secara langsung dan harus ditingkatkan dahulu kualitasnya agar bisa digunakan untuk bata beton, bahan baku semen atau bahan bangunan. 
PENANGANAN LIMBAH PEMBAKARAN BATUBARA PADA PABRIK TEKSTIL STUDI KASUS PABRIK TEKSTIL DI KABUPATEN BANDUNG SLAMET SUPRAPTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol5.No2.2009.904

Abstract

Meningkatnya penggunaan batubara pada industri tekstil di Kabupaten Bandung menyebabkan jumlah limbah padat hasil pembakaran batubara juga meningkat. Mengingat industri tekstil Kabupaten Bandung umumnya terletak di tengah pemukiman penduduk, maka limbah padat tersebut dapat menimbulkan masalah lingkungan dan sosial. Untuk mengantisipasi masalah tersebut dan mencari solusi pemecahannya, maka dilakukan studi penanganan limbah pembakaran batubara pada pabrik tekstil khususnya di daerah Kabupaten Bandung. Studi dilakukan dengan peninjauan lapangan dan analisis sampel limbah terhadap sepuluh sampel pabrik tekstil yang dianggap mewakili. Sebagai referensi, dipilih PT. Daliatex Kusuma yang dianggap mewakili pabrik tekstil yang peduli lingkungan. Hasil studi menunjukkan bahwa penanganan limbah batubara dapat diklasifikasikan menjadi empat sistem yakni “dikelola”, “dimanfaatkan”, “diambil” (pihak lain) dan “disimpan”. Sedangkan penanganan yang dilakukan oleh pabrik yang dijadikan referensi (PT Daliatex Kusuma) adalah “dikelola dan dimanfaatkan”. Kualitas abu batubara pada pabrik-pabrik tekstil tersebut umumnya sangat rendah, yakni dengan kadar hilang bakar pada fly ash maupun bottom ash yang tinggi. Hasil studi menunjukkan bahwa komposisi abu limbah pabrik tekstil pengguna batubara umumnya dengan komponen utama SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, kemudian dikuti oleh komponen-komponen lainnya seperti CaO, MgO, K2O, Na2O, TiO2, SO3, P2O5 dan MnO2. Limbah batubara dari industri tekstil kebanyakan tidak bisa dimanfaatkan secara langsung dan harus ditingkatkan dahulu kualitasnya agar bisa digunakan untuk bata beton, bahan baku semen atau bahan bangunan. 
BLENDING BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK STUDI KASUS PLTU SURALAYA UNIT 1- 4 SLAMET SUPRAPTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol5.No1.2009.913

Abstract

PLTU Suralaya unit 1-4 yang mulai beroperasi pada akhir tahun 80-an didesain sesuai dengan kualitas batubara Air Laya, Sumatera Selatan yang termasuk batubara subbituminus dengan parameter kualitas tertentu. Penggunaan batubara lain yang spesifikasinya tidak sesuai dengan kualitas batubara Air Laya tersebut dapat mengganggu kelancaran pengoperasian ketel uap pembangkit. Dalam rangka melihat kemungkinan penerapan sistem blend- ing batubara untuk pembangkit tersebut, telah diadakan kajian kemungkinan blending batubara Indonesia. Kajian dilakukan berdasarkan pengumpulan data spesifikasi batubara untuk PLTU Suralaya unit 1-4 dan data kualitas batubara Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah pasokan batubara untuk PLTU Suralaya unit 1-4, sistem blending dapat dilakukan antara batubara peringkat rendah (lignit) dan batubara peringkat tinggi (bituminus) sesuai dengan spesifikasi parameter kualitas batubara, terutama nilai kalor. Namun demikian, batubara peringkat tinggi umumnya mempunyai sifat ketergerusan rendah, sehingga parameter ini perlu diperhatikan mengingat parameter ini cenderung bersifat nonaditif. Pengujian penggerusan dan pembakaran dalam skala yang mendekati kondisi nyata di lapangan perlu dilakukan untuk mengevaluasi batubara hasil blending.