Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Pengendalian Wereng Batang Coklat Melalui Penataan Kelembagaan Kelompok Tani Sri Kurniawati; Yati Astuti; Hijriah Mutmainah; Eka Yuli Susanti
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v3i1.89

Abstract

The problem of loss of rice production due to brown planthopper (BP) attacks every year always appears and is felt to be completely unresolved. Many factors cause the lack of success of BP control, one of which is the understanding of farmers on the characteristics of BP, monitoring and control technology is still lacking and the existing farmer group institutions are not yet well established. The purpose of this study is to build a model/pilot of institutional arrangement for farmer groups in solving the problem of yield loss caused by brown planthoppers. The methodology used begins with extracting information on existing technology through focus group discussions, implementing a pilot BP control technology in the form of a 5 ha field laboratory, implementing a field school for 6 meetings, empowering farmer institutions through the formation of pest observer teams and advocacy for pesticide store. The study was conducted in Pamarayan Village, Suka Tani IV Farmer Group, Pamarayan Village, Pamarayan District, Serang Regency, Banten Province in January-December 2019. Data collection was carried out through field observations and filling out questionnaires in the form of pre/post test. The data obtained were analyzed descriptively. The results of the study showed that there was an increase in the knowledge and skills of cooperative farmers in rice cultivation and WBC control technology by 26.53-70.71% and an increase in knowledge and skills of the pest observer team by 79.49-96.77%. The technological and institutional performance of farmer groups succeeded in increasing rice production by 55.63% in MK I and 97.5% in MK II compared to before the program was implemented. It is hoped that this WBC control model can be replicated in other WBC endemic areas.
RESPON PETANI TERHADAP PEMAFAATAN REFUGIA SEBAGAI KOMPONEN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TANAMAN PADI RAMAH LINGKUNGAN (Kasus di Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Provinsi Banten) Eka Yuli Susanti; Sri Kurniawati; Yati Astuti; Pepi Nur Susilawati
AGRIBIOS Vol 20 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i2.2359

Abstract

Rendahnya produktivitas padi di Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Provinsi Banten disebabkan belum optimalnya penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam budidaya padi. Teknologi pemanfaatan refugia bagian dari strategi dalam menerapkan salah satu prinsip PHT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon petani terhadap pemanfaatan refugia sebagai pengendalian hama tanaman padi yang ramah lingkungan, dan menganalisis fakor-faktor berhubungan terhadap respon dan minat petani dalam pemanfaatan refugia sebagai alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan. Lokasi penelitian di Desa Pulo Kencana Kecamatan Pontang Kabupaten Serang dimulai dari bulan Januari hingga Desember 2018. Jumlah sampel sebanyak 40 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasi sperman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar petani berumur dewasa dengan tingkat pendidikan mayoritas SMP. memiliki lahan garapan sempit, serta pengalaman berusahatani kategori sedang. Kemudahan refugia untuk diaplikasikan merupakan indikator yang paling tinggi direspon oleh petani (92%). Faktor yang berhubungan terhadap respon petani dalam pemanfaatan refugia sebagai pengendalian hama tanaman padi adalah pengalaman berusatani, sedangkan faktor yang mempengaruhi minat petani dalam pemanfaatan refugia yaitu tingkat pendidikan.