Novianto Puji Raharjo
Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dakwah dengan Media Sosial di Era Keterbukaan Informasi Publik Novianto Puji Raharjo
Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Darullughah Waddawah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/wasilatuna.v3i2.370

Abstract

Era saat ini dakwah disampaikan secara mudah melalui bantuan teknologi informasi media sosial. Media sosial saat ini perkembangannya dimanfaatkan digunakan untuk memberikan pencerahan dengan konten dakwah yang menyebarkan kebaikan. Media sosial digunakan dengan interaksi dengan para pengakses kontennya dengan keterbukaan dan kebijaksanaan. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dakwah yang dilakukan publik melalui sosial media yang bermanfaat untuk pencerahan dan memberikan kebaikan. Media sosial pada era keterbukaan informasi publik bermanfaat dalam melakukan dakwah supaya sesuai dengan UU ITE. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa publik memiliki kebebasan dalam berinteraksi dengan dakwah, dapat melakukan komentar serta tanggapan. Materi konten dakwah dalam era saat ini sangat beragam dan diperlukan kehati – hatian dalam pemilihan isi konten dikarenankan kemajuan teknologi sangat memperhatikan UU ITE, beberpa pendakwah yang tidak hati – hati saat memaparkan materinya dapat menjadikannya mudah terancam dengan hukum. Penulisan ini dapat disimpulkan bahwa teknologi mempermudah kehidupan manusia terutama pada bidang dakwah. Dampak negative dari kebebasan bersosial media lebih berhati – hati melakukan tidakan. Dampak positif dakwah dapat dilakukan secara efektif dan leluasa dengan khalayak lebih beragam.
Psikologi Komunikasi dalam Perspektif Kata-Kata Mengubah Nasib Berdasarkan Al-Qur'an Ayat 11 dan Neuro Linguistic Programming Novianto Puji Raharjo
Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Darullughah Waddawah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i1.374

Abstract

Manusia berpedoman pada ajaran Allah dan Rasulnya, khususnya muslim berpegang teguh terhadap ajaran pada Al Qur’an. Pedoman Allah menunjukkan bahwa nasib manuisa itu ditentukan dengan usaha manusia itu sendiri. Dalam sebuah disiplin ilmu terdapat ilmu Neuro Linguistic Programming yang berarti ilmu yang mempelajar cara kerja otak, hal ini berhubungan dengan ayat Al Qur’an surat Ar Rad ayat 11. NLP merupakan disiplin keilmuan yang mengarahkan seseorang untuk modelling peniruan dalam menentukan nasib. Dalam komunikasi pada diri sendiri diperlukan alur dalam menemukan nasib manusia itu sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggambarkan bagaimana alur pedoman dari ayat Al Qur’an untuk menentukan nasib manusia, serta bagaiamana ilmu NLP memandang jalan hidup manusia ditentukan dari alur berpikirnya berkomunikasi dengan diri sendiri. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bahwa manusia dapat menentukan nasibnya sendiri sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan menurut pandangan NLP dapat melalui alur pemikiran kata – kata pribadi. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa manusia dapat menentukan nasib melalui cara mengetahu diri sendiri, manusia menjadi tuan bagi dirinya sendiri, serta manusia dapat memilih bagaimana dapat menyeleksi dan memilih kata kata yang merubah nasibnya sendiri.
Becik Ketitik Ala Ketara Kaitan dengan Surah Al Zalzalah Ayat 7 - 8 dalam Penyampaian Pesan Dakwah di Masyarakat Novianto Puji Raharjo
Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Darullughah Waddawah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/wasilatuna.v1i2.385

Abstract

Islam hadir dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat setempat. Pada masyarakat nusantara kebudayaan sebelum islam hadir ialah budaya animisme, dinamisme, agama Hindu serta Budha. Komunikasi antar budaya memandang bahwa masyarakat ialah bentuk dari hubungan yang terjadi baik aspek kecil hingga besar. Komunikasi antar budaya memandang bahwa adanya perbedaan kebiasaan antara budaya satu dengan yang lainnya. Dalam surat Al – Zalzalah ayat 7 – 8 menunjukkan bahwa firman Allah SWT terhadap perbuatan manusia sekecil apapun akan mendapatkan balasannya. Hal ini selaras dengan falsafah jawa yang berbunyi “becik ketitik ala ketara” bermakna “perbuatan baik dan perbuatan yang jelek suatu saat akan nampak dan ketahuan pada akhirnya”. Oleh karena itu penulisan ini bertujuan untuk menggabarkan bagaimana pesan dakwah dari hubungan budaya serta ajaran agama dalam surat Al Zalzalah serta dalam falsafah becik ketitik ala ketara. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa dalam berdakwah untuk memperhatikan etika komuinikasi budaya untuk dapat memahami strategi dakwah di masyarakat serta penyampaian makna yang dapat diterima masyarakat.
Analisis Efektifitas Pesan Dakwah Ustadz Segaf Baharun Pada Media Youtube Novianto Puji Raharjo; Muhammad Faizin Febriansyah
Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Darullughah Waddawah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i2.412

Abstract

Komunikasi pada era zaman sekarang dapat memanfaatkan media sosial dalam penggunaanya untuk lebih mempermudah proses komunikasi serta memperluas jangkauan komunikasi. Oleh karena itu penggunaan media sosial youtube yang telah digunakan oleh pendakwah Ustad Segaf Baharun telah sesuai dalam strategi komunikasi dakwah era digitalisasi media saat ini, jangkauan lebih luas, komunikasi lebih efektif dalam segi berdakwahnya. Penulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana pesan dakwah yang tergambarkan dan makna yang ingin disampaikan oleh Ustadz Segaf Baharun melalui Youtube. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan digitalisasi media saat ini dapat digunakan dalam berdakwah dan bagaimana strategi dakwah yang dapat diterapkan dalam era saat ini. Metode penelitian dalam penulisan ini merupakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif analisis dan disajikan dalam bentuk naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pesan Dakwah Al-Habib Segaf Baharun lebih condong kepada kajian fiqih dan tasawwuf. Karena guna memperbaiki akhlak dan syari’at islam yang sesuai dengan Al-qur’an dan Sunnah. Efektifitas Al-Habib Segaf Baharun mampu mengubah tatanan ummat islam dari segi syariat yang dimana korelasi keseluruhan data yang diperoleh tersebut mampu dijadikan sebagai indikator atau barometer tingkat kepuasan pengguna sosmed (target dakwah). Pada akhirnya merupakan salah satu ketercapaian tujuan dakwah.
Analisis Tingkat Literasi Digital Generasi Milenial Kota Surabaya dalam Menanggulangi Penyebaran Hoaks Novianto Puji Raharjo; Bagus Winarko
KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika Vol 10 No 1 (2021): KOMUNIKA
Publisher : BPSDMP KOMINFO Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31504/komunika.v10i1.3795

Abstract

Hoaks dianggap sebagai persoalan serius di era digital. Permasalahan tersebut mengindikasikan rendahnya literasi digital masyarakat. Di Indonesia, banyaknya jumlah pengguna Internet dan tingginya frekuensi masyarakat mengakses konten informasi dan media sosial, terutama di kalangan generasi milenial,  tidak diiringi dengan kesadaran untuk menggunakan internet dengan bijak. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi digital generasi milenial di Kota Surabaya dalam menanggulangi penyebaran hoaks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah generasi milenial usia 15 sampai 19 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi digital generasi milenial di Kota Surabaya secara umum berada pada indeks kategori rendah. Komponen tertinggi ditunjukkan oleh Kemampuan Memahami,  dengan skor indeks literasi digital 46,8%, yang termasuk kategori sedang. Komponen terendah ditunjukkan oleh Kemampuan Berkolaborasi dengan skor indeks literasi digital 32,2%. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi kebijakan baru kepada pembuat kebijakan sebagai screening data awal terkait tingkat literasi digital.