Covid 19 telah mengubah konstruksi hubungan dan pola komunikasi manusia, hal ini juga terjadi pada kelompok usia Remaja. Remaja dengan berbagai masalah psikologis seperti masalah storm dan stress. Salah satu ciri perkembangan remaja adalah konsisten dan setia dengan lingkungan sosialnya. Pandemi covid 19 memaksa pemerintah membuat beberapa aturan untuk mencegah penyebaran virus, salah satunya adalah social distancing. Aturan social distancing membuat remaja tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari mereka seperti biasanya sehingga dapat menimbulkan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social distancing dengan tingkat stres pada remaja usia sekolah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan propotional stratified sampling dengan jumlah 76 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi social distancing adalah Short Social Participation Questionnaire-Lockdowns (SSPQ-L), untuk mengukur tingkat stress menggunakan kuesioner DASS-42. Uji statistic menggunakan uji chi-square dan diperoleh p=0.000 (?=0.05), yang berarti social distancing memiliki hubungan dengan tingkat stres pada remaja usia sekolah SMP Frater Mamasa. Anak remaja dengan social distancing dapat mempengaruhi tingkat stresnya.