Felix Kastanya
Universitas Kristen Indonesia Maluku

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENANGGULANGAN BAHAYA LONGSOR PERIODIK DI DUSUN WAILAWA DESA TAWIRI Felix Kastanya; Ferat Puturuhu
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.039 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v1i2.17

Abstract

Posisi Dusun Wailawa Desa Tawiri dikelilingi oleh lereng dan daerah aliran sungai yang memberikan potensi bencana setiap tahunnya terutama pada musim penghujan. Bencana berupa tanah longsor senantiasa mengancam warga yang memanfaatkan lereng gunung sebagai upaya pembangunan rumah tinggal dengan cara momotong kaki lereng. Hasil potongan terhadap kaki lereng tersebut membuat dinding lereng menjadi terbuka dan mudah longsor akibat tererosi oleh air hujan yang mengalir melalui bagian atas lereng dan bergerak menuruni badan lereng, sehingga terjadi longsor secara parsial yang dapat berubah menjadi massif. Lereng yang dipotong juga dimanfaatkan oleh perangkat desa untuk meletakan papan pengumuman yang tidak permanen sehingga mudah roboh atau rusak karena pengaruh hujan maupun tiupan angin. Untuk mengatasi masalah tersebut dilaksankan pengabdian kepada masyarakat dengan membuat perkerasan pada bagian atas lereng yang disertai dengan penanaman stek pohon gamal  pada bagian atas lereng yang dicoor dan penanaman stek pohon gamal pada bagian lereng diatasnya. Perkerasan diterapkan juga pada kaki lereng, dan pada badan lereng dibuat dinding penahan tanah yang berfungsi untuk menahan tanah sekaligus berfungsi sebagai papan pengumuman. Untuk mengamankan papa pengumuman tersebut dibuat rumah tidak permanen yang berfungsi juga sebagai pos jaga bagi masyarakat. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya longsor dan cara penanganannya, maka Sssialisasi dilakukan pada dua lokasi berbeda dengan jumlah peserta dibatasi lima belas peserta. Hasil pengabdian menunjukan Penanaman pohon gamal berupa stek pada daerah lereng yang memliki potensi longsor bervariasi dengan ketinggian 25cm sampai dengan 200cm, Perkerasan pada bagian atas lereng yang memiliki potensi longsor terbentuk dengan lebar 30cm – 50cm dan panjang 15 sampai 20m Dinding pengaman lereng yang memiliki fungsi ganda sesuai permintaan mitra terbentuk dengan ketinggian bervariasi 40 cm sampai 150cm. Terlaksananya sosialisasi tentang bahaya longsor dan penanganannya pada 2 lokasi yang berbeda dengan kenaikan tingkat pemahaman sebesar 32.5%