Arozatulo Telaumbanua
Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Misi Nias Barat

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Teologi Pendidikan Agama Kristen Berdasarkan Kitab Filemon Arozatulo Telaumbanua
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v2i2.30

Abstract

Abstract: The Theology of Christian Religious Education in the Book of Philemon teaches about true love, forgiveness and brotherhood. The Book of Philemon contains an educational element that teaches us about effective, creative teaching in educating students. The attitude of educators like the Apostle Paul did is effective teaching to change the attitudes and behavior of students. Partnership is a good collaboration between one another. In collaboration education is very important for the success of learning. This collaboration can take place between students and students, teacher and teacher and teacher and student, so as to create a good learning. In writing this scientific work the writer uses the method of analysis, namely the method of literature that traces and exegetes the book. The success of learning is supported by good and effective learning methods and, above all, is the work of the Holy Spirit.Abstrak: Teologi Pendidikan Agama Kristen dalam Kitab Filemon mengajarkan tentang kasih, pengampunan dan persaudaraan yang sejati. Kitab Filemon mengandung unsur pendidikan yang mengajarkan kita tentang pengajaran yang efektif, kreatif dalam mendidik murid. Sikap pendidik seperti yang Rasul Paulus lakukan merupakan pengajaran yang efektif untuk mengubah sikap dan perilaku para murid. Kemitraan merupakan kerjasama yang baik antara satu dengan yang lain. Di dalam pendidikan kerjasama sangat penting untuk kesuksesan pembelajaran. Kerjasama ini dapat berlangsung antara murid dengan murid, guru dengan guru dan guru dengan siswa, sehingga tercipta satu pembelajaran yang baik. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode analisis, yaitu metode perspustakaan yang menelusuri dan mengeksegesis kitab. Berhasilnya pembelajaran didukung oleh metode pembelajaran yang baik dan efektif dan yang paling utama merupakan pekerjaan Roh Kudus.  
Analisis Teologi Pendidikan Agama Kristen Berdasarkan Kitab Filemon Arozatulo Telaumbanua
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v2i2.30

Abstract

Abstract: The Theology of Christian Religious Education in the Book of Philemon teaches about true love, forgiveness and brotherhood. The Book of Philemon contains an educational element that teaches us about effective, creative teaching in educating students. The attitude of educators like the Apostle Paul did is effective teaching to change the attitudes and behavior of students. Partnership is a good collaboration between one another. In collaboration education is very important for the success of learning. This collaboration can take place between students and students, teacher and teacher and teacher and student, so as to create a good learning. In writing this scientific work the writer uses the method of analysis, namely the method of literature that traces and exegetes the book. The success of learning is supported by good and effective learning methods and, above all, is the work of the Holy Spirit.Abstrak: Teologi Pendidikan Agama Kristen dalam Kitab Filemon mengajarkan tentang kasih, pengampunan dan persaudaraan yang sejati. Kitab Filemon mengandung unsur pendidikan yang mengajarkan kita tentang pengajaran yang efektif, kreatif dalam mendidik murid. Sikap pendidik seperti yang Rasul Paulus lakukan merupakan pengajaran yang efektif untuk mengubah sikap dan perilaku para murid. Kemitraan merupakan kerjasama yang baik antara satu dengan yang lain. Di dalam pendidikan kerjasama sangat penting untuk kesuksesan pembelajaran. Kerjasama ini dapat berlangsung antara murid dengan murid, guru dengan guru dan guru dengan siswa, sehingga tercipta satu pembelajaran yang baik. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode analisis, yaitu metode perspustakaan yang menelusuri dan mengeksegesis kitab. Berhasilnya pembelajaran didukung oleh metode pembelajaran yang baik dan efektif dan yang paling utama merupakan pekerjaan Roh Kudus.  
Peran Gembala Sidang Sebagai Pendidik Dalam Pertumbuhan Rohani Jemaat Arozatulo Telaumbanua
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.691 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v2i2.45

Abstract

AbstrakPeran gembala sidang sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani jemaat, memiliki korelasi yang sangat signifikansi. Gembala sidang memiliki peran penting dalam memberikan pertumbuhan rohani kepada jemaat Tuhan. Gembala sidang memiliki peran sebagai pendidik, yakni mendidik, mengajar dan membimbing jemaat kepada pengenalan dan pertumbuhan rohani yang baik. Melalui Firman Tuhan yang diajarkan kepada jemaat, mereka semakin memahami dan hidup di dalamnya dengan efektif dan menjadi pelaku Firman Tuhan. Pertumbuhan rohani jemaat dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas jemaat Tuhan secara konsisten.Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa pertumbuhan rohani jemaat dipengaruhi oleh peran gembala sidang sebagai pendidik, yakni: pada tabel 2 menunjukkan 86,7% responden yang menjawab setuju, 10% yang menjawab ragu-ragu dan 3,3% yang menjawab tidak setuju dan pada tabel 5 menunjukkan ada ada 66,7% responden yang menjawab setuju, 26,7% yang menjawab ragu-ragu dan 6,6% yang menjawab tidak setuju.  Jadi, peran gembala sidang sebagai pendidik mampu mempengaruhi pertumbuhan rohani jemaat di Gereja Pentakosta Indonesia Orahili Kota.  
Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membentuk Karakter Siswa Arozatulo Telaumbanua
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.912 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.9

Abstract

Kondisi yang tidak dapat dibendung saat ini, di mana perkembangan terus terjadi tanpa memperhatikan etika, moral dan karakter manusia, maka sangatlah diperlukan peran dari berbagai pihak termasuk dan teristimewa guru Pendidikan Agama Kristen dalam mengontrol siswa yang terbawa arus oleh perkembangan tersebut. Tentu hal ini, diperlukan peran guru yang sangat serius untuk membentuk karakter siswa yang baik dan terpuji. Kita sadar bahwa saat ini sebagian besar siswa kita mengalami masalah krisis karakter, di mana mereka tidak terkontrol oleh pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Namun, besar harapan kita bahwa dengan peranan guru Pendidikan Agama Kristen maka kekuatiran itu akan terjawab. Oleh karena itu, Guru Pendidikan Agama Kristen diharapkan agar melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran yakni membentuk dan menciptakan generasi yang berakhlak mulia, bertanggungjawab dan memiliki karakter Kristus.
Profesionalisme Guru Agama Kristen dalam Membina Jemaat Arozatulo Telaumbanua
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.728 KB) | DOI: 10.54024/illuminate.v3i1.75

Abstract

 Education in congregations is often characterized by the lack of exemplary Christian teachers who teach, foster, and educate them. This example is closely related to the professionalism of Christian teachers in fostering congregations in a consistent, dynamic, effective, and enjoyable way. The professionalism of Christian teachers in teaching and nurturing congregations is the key to bringing the congregation to the perfection of life like Christ. The life and character of the Christian religion teacher greatly influence the life and character of the congregation. A Christian teacher who teaches and nurtures congregations must have a spiritual experience with God have the ability of knowledge, skills, and ability to use methods in the learning process. The method of fostering congregations is one of the most professional teachers of Christianity in fostering a very strategic congregation. Because with this ability, it is possible for Christian religious teachers to be able to bring influence to the quality and spiritual life of the church. Thus, the church has the knowledge of faith in the truth of God, which is able to understand the truth well, has a character like the Lord Jesus Christ, which is to love and serve and have the values of Christ that are applied in everyday life. AbstrakPendidikan dalam jemaat seringkali diwarnai dengan kurangnya keteladanan guru agama Kristen yang mengajar, membina dan mendidik mereka. Keteladanan ini berkaitan erat dengan keprofesionalan guru agama Kristen dalam membina jemaat secara konsisten, dinamis, efektif dan menyenangkan. Profesionalisme guru agama Kristen dalam mengajar dan membina jemaat menjadi kunci dalam membawa jemaat kepada kesempurnaan hidup seperti Kristus. Kehidupan dan karakter guru agama Kristen sangat mempengaruhi kehidupan dan karakter jemaat. Seorang guru agama Kristen yang mengajar dan membina jemaat harus memiliki pengalaman rohani dengan Tuhan, memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan menggunakan metode dalam proses pembelajarannya. Metode dalam membina jemaat salah satu keprofesionalan guru agama Kristen dalam membina jemaat yang sangat strategis. Sebab dengan kemampuan ini, maka dimungkinkan guru agama Kristen mampu membawa pengaruh terhadap kualitas dan kehidupan rohani jemaat. Dengan demikian, jemaat memiliki pengetahuan iman akan kebenaran Allah, yakni mampu memahami kebenaran dengan baik, memiliki karakter seperti Tuhan Yesus Kristus, yaitu mengasihi dan melayani serta memiliki nilai-nilai Kristus yang diterapkannya dalam hidup sehari-hari 
Teori Belajar Behavioristik dalam Meningkatkan Kemampuan Merespon Materi Perkuliahan Arozatulo Telaumbanua
DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Duta Harapan Vol 3, No 1: Juni 2020
Publisher : STIPAK Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.416 KB) | DOI: 10.32490/didaktik.v3i1.8

Abstract

The influence of behavioristic learning theory on the ability of students to respond to lecture material at the West Nias Theology Mission. There are many problems faced by lecturers in presenting learning materials for Christian Religious Education today, it is a principle that requires a variety of learning concepts. One effective way is to apply behavioristic learning theory that aims to stimulate or provide stimulants to students in terms of learning. This research uses a descriptive method. Based on the results of the research recapitulation, it was shown that the very agree and agree categories were worth 74,7%, the doubtful categories was worth 16%, and the disagreement categories was worth 9,3. Trust, it can be seen that the majority of respondents strongly agree and agree that behavioristic learning theory can influence the ability of students to respond to lecture material.AbstrakArtikel ini membahas tentang bagaiamn teori belajar behavioristik mempengaruhi kemampuan mahasiswa merespon materi perkuliahan di Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Misi Nias Barat. Banyak persoalan yang dihadapi oleh para dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen saat ini, maka merupakan hal prinsip yang memerlukan satu konsep pembelajaran yang bervariasi. Salah satu cara yang efektif adalah menerapkan teori belajar behavioristik yang bertujuan merangsang atau memberi stimulan kepada mahasiswa dalam hal belajarnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil rekapan penelitian, menunjukkan bahwa kategori sangat setuju dan setuju bernilai 74,7%, kategori ragu-ragu bernilai 16% dan kategori tidak setuju bernilai 9,3%. Dengan demikian, terlihat bahwa sebagian besar responden sangat setuju dan setuju bahwa teori belajar behavioristik dapat mempengaruhi kemampuan mahasiswa merespon materi perkuliahan.
Perspektif Etika Kristen tentang Standar Mengasihi dan Penerapannya bagi Orang Kristen Masa Kini Arozatulo Telaumbanua; Jan Lukas Lombok; Otieli Harefa
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.321

Abstract

Perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi berdasarkan Matius 22:37-40 merupakan standar moral terhadap setiap tindakan, perkataan dan kehidupan orang Kristen. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi mempengaruhi sikap dan perilaku manusia tentang mengasihi Tuhan Allah dan manusia. Manusia lebih mengasihi berdasarkan perspektif dan standar mereka daripada perspektif Allah. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan, menemukan makna dan bentuk sikap mengasihi berdasarkan Matius 22:37-40. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis pustaka yang dilakukan, maka perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi yang ditinjau dari Matius 22:37-40 merupakan kebenaran hakiki yang harus dilakukan oleh semua orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Penerapannya harus segenap hati, jiwa dan akal budi serta sama seperti pribadi sendiri. Dengan demikian, perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi ditinjau dari Matius 22:37-40 dilakukan melalui perkataan, perbuatan, tingkah laku, kesucian hidup, kesetiaan kepada Allah, kasih nyata dan tidak dendam terhadap orang lain dan suka berbagi hidup kepada orang yang membutuhkan. Berbagi hidup yang dimaksud adalah menasihati, mendoakan, memberikan sesuatu dan menjadi solusi bagi orang lain.
Pengembangan Aspek Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ulunoyo dalam Mengajar Sekolah Minggu Arozatulo Telaumbanua
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v5i2.191

Abstract

Teaching Sunday School needs effective, creative, innovative and dynamic psychomotor to produce a good and quality teaching process. A Sunday School teacher should not underestimate Sunday School children in understanding God's Word. Some Sunday School teachers think children are not critical, the fact they have complex skills. The majority of Sunday School teachers are educated or currently sitting in high school. Thus, the psychomotor aspect really needs to be developed through trainings carried in schools and churches. Because teaching Sunday school cannot be carried like a sermon at Sunday worship in church, but Sunday school activities are full of creations and are colored with a joyful and fun atmosphere for children. The purpose is to improve the skills of State High School 2 Ulunoyo students in teaching creative Sunday schools. A combination of lecture, question and answer and role-playing methods was used. As a result of this community service, students better understand the importance of creation in Sunday school teaching, add experience and give new enthusiasm to be involved in Sunday school activities in their respective churches. They are very enthusiastic about participating in this activity and implementing it in the Sunday school ministry where they serve.Keywords: evelopment; psychomotor; students; teaching; sunday school AbstrakMengajar Sekolah Minggu perlu psikomotorik yang efektif, kreatif, inovatif dan dinamis untuk menghasilkan proses pengajaran yang baik dan berkualitas. Dalam mengajar Sekolah Minggu, seorang guru Sekolah Minggu tidak boleh menganggap remeh anak Sekolah Minggu dalam memahami Firman Tuhan. Sebagian guru Sekolah Minggu beranggapan bahwa anak sekolah minggu tidak kritis. Namun yang benar faktanya ialah anak Sekolah Minggu memiliki keterampilan yang kompleks. Guru Sekolah Minggu mayoritas berpendidikan atau sedang duduk dibangku Sekolah Menengah Atas. Dengan demikian aspek psikomotorik sangat perlu dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di sekolah maupun di gereja. Sebab mengajar sekolah minggu tidak dapat dilaksanakan seperti khotbah pada ibadah minggu atau ibadah raya di gereja, tetapi kegiatan sekolah minggu penuh dengan kreasi-kreasi dan diwarnai dengan suasana yang sukacita serta menyenangkan bagi anak sekolah minggu. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ulunoyo dalam mengajar sekolah minggu yang kreatif. Dalam kegiatan tersebut, digunakan metode kombinasi antara ceramah, tanya jawab dan bermain peran. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini, siswa lebih memahami pentingnya kreasi dalam mengajar sekolah minggu, menambah pengalaman dan memberikan semangat baru untuk terlibat dalam kegiatan sekolah minggu di gereja masing-masing. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan menerapkan di pelayanan sekolah minggu di mana mereka melayani.Kata Kunci: pengembangan; psikomotorik; siswa; mengajar; sekolah minggu
Urgensi Kecerdasan Emosional dalam Menerapkan Model Pembelajaran Demokratis oleh Guru di Era Digital Safatulus Giawa; Arozatulo Telaumbanua
TEVUNAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59361/tevunah.v1i2.9

Abstract

This article discusses Christian education's challenges in the digital era, particularly in implementing democratic learning models. The study aims to solve these challenges by analysing existing research on emotional intelligence in teachers. The article suggests that teachers must be emotionally intelligent to create a comfortable learning environment for students. The study recommends that teachers be aware of their role in national education and strive to improve their emotional intelligence to apply democratic learning models in the digital era. The article concludes that when teachers understand their role well, education in both online and onsite formats can continue to achieve national education goals.
Kreativitas Guru Pendidikan Agama Kristen Meningkatkan Prestasi Siswa Arozatulo Telaumbanua
SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52220/sikip.v1i2.44

Abstract

This research is based on concerns about moral values that are not good in children in the Tunas Mekar Integrated Kindergarten. Therefore, efforts need to be made to develop a positive attitude in children in a better direction. This research uses classroom action research methods. This research was conducted in Tunas Mekar Integrated Kindergarten, with a total of 14 children. One important aspect to be developed in children as provisions in living in the social environment of society is the social-emotional aspect. Every child needs to have good social skills and the ability to process emotions to build balanced relationships in a diverse social environment in terms of religion, ethnicity and language. This intelligence is commonly known as Interpersonal intelligence. The end of this study found the following results: the first cycle was 57.14%, the second cycle was 67.62%, the third cycle was 78.57%, the fourth cycle was 61.60%, the fifth cycle was 92.85% and the sixth cycle or the last cycle obtained 95.24% results. After doing the first cycle to the sixth cycle, fourteen children experienced high interpersonal intelligence development. Thus, the play method is very appropriate to be used to develop children's interpersonal intelligence. Abstrak Penelitian ini berdasarkan pada keprihatinan terhadap nilai moral yang tidak baik di dalam diri anak yang ada di TK Tunas Mekar Terpadu. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan sikap positif di dalam diri anak ke arah yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan di TK A Tunas Mekar Terpadu, dengan jumlah 14 anak. Salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan pada anak sebagai bekal dalam hidup di lingkungan sosial masyarakat adalah aspek sosial-emosional. Setiap anak perlu memiliki keterampilan sosial dan kemampuan mengolah emosi yang baik untuk membangun hubungan yang seimbang di lingkungan sosial yang beraneka ragam baik agama, suku dan bahasa. Kecerdasan ini biasa dikenal dengan kecerdasan Interpersonal. Akhir dari penelitian ini ditemkan hasil sebagai berikut: siklus pertama di peroleh hasil 57,14%, siklus kedua 67,62%, siklus ketiga 78,57%, siklus kempat 61,60%, siklus kelima 92,85% dan siklus keenam atau siklus terakhir memperoleh hasil 95,24%. Setelah melakukan siklus I sampai siklus VI, empat belas anak mengalami perkembangan kecerdasan interpersonal dengan kategori tinggi. Dengan demikian metode bermain sangat tepat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak.