Sri Hardina
Universitas Bengkulu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENAATAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PERCAKAPAN DALAM NOVEL ‘CINTA BRONTOSAURUS’ KARYA RADITYA DIKA Sri Hardina; Ngudining Rahayu; Dian Eka Chandra Wardhana
Jurnal Korpus Vol 3, No 3: DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v3i3.9565

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama percakapan yang terdapat di dalam novel ‘Cinta Brontosaurus’karya Raditya Dika. Penaatan dan pelanggaran dari prinsip kerja sama percakapan bukan hanya terdapat di dalam sebuah wacana lisan, tetapi juga terdapat di sebuah wacana lisan yang dituliskan, salah satu contohnya adalah novel. Di dalam novel tersebut terdapat percakapan antar tokohnya yang mengandung bentuk-bentuk penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama percakapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah percakapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mencari bentuk-bentuk penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data terdapat 5 tahap yaitu, (1) transkripsi data, menuliskan dan memberi nomor pada percakapan yang terdapat dalam novel (2) identifikasi data, (3) klasifikasi data, mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya (4) interpretasi data, memberikan penafsiran (5) validasi data, dengan melakukan pengecekan ulang dan (6) kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama dalam novel ‘Cinta Brontosaurus’ ditemukan bentuk-bentuk penaatan dan pelanggaran, yang mencakup semua maksim yaitu, maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara. Bentuk penaatan muncul pada konteks percakapan yang serius, sehingga percakapan yang muncul cenderung menggunakan kalimat yang cukup, sesuai fakta, dan jelas. Selain itu ditemukan juga bentuk penaatan maksim ganda. Sedangkan bentuk pelanggaran yang muncul bisa disengaja atau tidak sengaja dilakukan oleh para tokoh untuk memunculkan humor bagi pembaca.