Nur Indrawaty Liputo
Bagian Gizi FK Unand.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Berat Plasenta Dengan Berat Badan Lahir Bayi di Kota Pariaman Hasra Mukhlisan1; Nur Indrawaty Liputo; Ermawati Ermawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i2.122

Abstract

AbstrakPertumbuhan janin intrauterine dipengaruhi oleh fungsi plasenta. Plasenta mensuplai oksigen dan makanan dari sirkulasi ibu ke janin dan mengeluarkan sisa metabolisme dari sirkulasi janin ke ibu. Berat plasenta bertambah akibat pertumbuhan vilus plasenta. Vilus-vilus ini berfungsi sebagai tempat pertukaran makanan, oksigen dan zat sisa janin, sehingga berat plasenta akan berperan penting dalam menentukan berat badan lahir bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi di Kota Pariaman. Metode penelitian adalah deskriptif dan analitik, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan uji korelasi software SPSS 15. Penelitian dilakukan di kota Pariaman dengan menggunakan data ibu melahirkan dari bulan Januari-Juni 2011. Ada 30 orang subjek dalam penelitian ini, didapatkan berat badan lahir bayi rata-rata adalah 2.996,67 gram (SD = 448,36), 4 diantaranya (13,33%) memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) sementara yang lainnya normal. Berat plasenta rata-rata 496,67 gram (SD = 49,01). Berdasarkan hasil uji korelasi, berat plasenta berhubungan dengan berat badan lahir bayi di Kota Pariaman dengan p = 0,00 (<0,05) dan r = 0,784. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berat plasenta memiliki hubungan yang bermakna dengan berat badan lahir bayi di Kota Pariaman dan kekuatan hubungan sedang.Kata kunci: Plasenta, berat plasenta, berat badan lahir bayiAbstractThe intrauterine growth of foetus is affected by the placental function. The functions are supplying oxygen and nutrition from maternal circulation to the foetus and secreting the metabolism residual from foetus circulation to the maternals. The increase of placental and foetus weight occurs in the same time. The villi is the surface for the exchange of nutritions, oxygens, and residual substances of feotus. The goals of this study is to identify the relationship between placental weight and birth weight in Pariaman. The method of this study is descriptive and analytical with correlation test and SPSS 15 was used for data processing. This study was held in Pariaman and pregnant woment’s data taken from January until June 2011. The results of this study showed that 30 subjects had the average of birth weight was 2,996.67 gram (SD = 448.36), 4 (13.33%) were low birth weight, while the others were normal. The average of placental weight was 496.67 gram (SD = 49.01). Based on correlation test, placental weight had relationship with birth weight in Pariaman (p = 0.00 (<0.05) and r = 0.784). The conclusion is placental weight had significant correlation with birth weight in Pariaman and the power of correlation was intermediate.Keywords:Placenta, placental weight, birth weight
Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang Cici Octari; Nur Indrawaty Liputo; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.50

Abstract

AbstrakObesitas di Indonesia mulai menjadi masalah gizi masyarakat walaupun gizi kurang masih tinggi. Obesitas disebabkan oleh banyak faktor/multifaktorial yang dapat dibagi menjadi genetik dan lingkungan yang diantaranya adalah status sosial ekonomi dan gaya hidup. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan populasi adalah seluruh siswa kelas I sampai V di SD N 08 Alang Lawas,Padang. Penelitian ini mendapatkan hasil 8,21% siswa mengalami obesitas, 11,79% overweight atau gemuk, 82,60% tingkat pendapatan orang tua siswa berada di atas garis kemiskinan, 71,30% ayah dan 71,80% ibu siswa memiliki tingkat pendidikan menengah, 58,50% siswa memiliki pola makan baik, dan 60% memiliki aktifitas fisik aktif. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara kejadian obesitas dengan tingkat pendidikan orang tua (ayah: p=0,205 ; ibu: p=1,00), tingkat pendapatan orang tua (p=0,396), dan pola makan anak (p=0,245). Didapatkan hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik anak dengan kejadian obesitas (p=0,048).Kata kunci: obesitas, anak, sosial-ekonomi, gaya hidupAbstractIn Indonesia, obesity has became a public nutrition problem although frequence of undernutrition was still high. The obesity caused by many factor/multifactorial that asssigned to genetic factor and environment factor. Two of the environment factors are social-economy and life style. Cross sectional study was chosen as a method to conduct the study. The study population were all the students on 1st grade to 5th grade in SD Negeri 08 Alang Lawas, Padang. The result shows that 8.21% of the students suffered from obesity, 11.79% were overweight, 82.60% of the students have the parents that have income more then the poverty line, 71.30% of the fathers and 71.80% of the mothers were middle graduations, 58.50% have good consumptions pattern, and 60% have active physical activity. There are no association between the obesity among the children with parent’s graduation (father: p=0.205; mother: p=1.00), parent’s income (p=0.396), consumptions pattern (p=0.245), and there is association with physical activity (p=0.048).Keywords:obesity, children, social-economy, life style
PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN BERBASIS METODE KEPMENPAN NO. 25 TAHUN 2004 Adila Kasni Astiena; Nur Indrawaty Liputo; Sri Evianti; Dewi Sulistyawati
Majalah Kedokteran Andalas Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.312 KB) | DOI: 10.22338/mka.v37.i3.p167-173.2014

Abstract

AbstrakRumah Sakit Achmad Mohctar (RSAM) Bukittinggi adalah rumah sakit milik Pemerintah Propinsi Sumatera Barat yang sejak beberapa tahun lalu menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menuntut adanya akuntabilitas keuangan dan layanan. Dalam KEPMENPAN No. 25/2004 dinyatakan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyelenggarakan survey kepuasan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien, kinerja pelayanan, mutu pelayanan dan prioritas peningkatan kualitas pelayanan berdasarkan KEPMENPAN No. 25/2004. Disain penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada Bulan Mei hingga Juni 2013 di RSAM. Populasi penelitian adalah semua pasien yang datang ke RSAM pada waktu penelitian dilaksanakan. Sampel penelitian 500 orang. Teknik pengambilan sampel Random Block Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Indeks kepuasan pasien adalah 76, mutu pelayanan “B”, kinerja unit pelayanan “Baik”. Prioritas peningkatan kualitas layanan pada unsur: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kewajaran biaya, kepastian biaya dan kepastian jadwal pelayanan.AbstractAhmad Mochtar Hospital (RSAM) is one of the hospitals owned by West Sumatra Province. RSAM has been implementing financial management strategy of district public service agencies (BLUD) since a few years ago that required financial and service accountability. KEPMENPAN No. 25/2004 states that each public service agency should undergo a public satisfaction survey. The objective of this study is to measure patient satisfaction, service performance, service quality, and the priority of service improvement based on KEPMENPAN method. The design of this study was descriptive quantitative. The population of this study was all patients visiting RSAM from May to June 2013, 500 patients were sampled by Random Block Sampling technique. The result shows that the questionare was valid and reliable. Patient satisfaction index is 76. Most of respondents (74%) perceived that the quality of service was "B" and the service performance was "Good". Priority of service quality improvement were: service procedures, term of service, disciplinary of service officer, speed of service, service equity, the reasonableness of service charges, the certainty of services cost and schedule.The recommendation for RSAM is to improve the “quality consciousness” culture, by disseminating the results of this survey. Patient satisfaction surveys based on KEPMENPAN is recommended to be held in other hospitals.