This Author published in this journals
All Journal Molucca Medica
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA TENTANG GAYA BELAJAR YANG DIMILIKI BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI AKADEMIKNYA DI TAHUN PERTAMA Christiana Rialine Titaley; Yuniasih Taihuttu; Johan Bension; Ressita Fannia Iwan; Inayah Dwi Ruray
Molucca Medica VOLUME 14, NOMOR 2, OKTOBER 2021
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.311 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2021.v14.i2.141

Abstract

Latar belakang: Gaya belajar merupakan cara yang lebih disukai seseorang dalam berpikir, memproses dan memahami suatu informasi. Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan mahasiswa tentang gaya belajarnya dengan prestasi akademik mahasiswa semester pertama Tahun Akademik 2020/2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK UNPATTI). Metode: Analisis ini menggunakan informasi yang berasal dari 169 mahasiswa tahun pertama yang berpartisipasi dalam Survei Gaya Belajar di FK UNPATTI Desember 2020. Variabel terikat adalah prestasi akademik baik yang digambarkan oleh Indeks Prestasi (IP)>3. Variabel bebas adalah pengetahuan mahasiswa tentang gaya belajarnya. Variabel perancu yang disertakan adalah jenis kelamin; lokasi asal Sekolah Menengah Atas (SMA); jalur seleksi masuk, dan tempat tinggal responden. Analisis regresi logisitik digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan terikat dengan mempertimbangkan variabel perancu lainnya. Hasil: Sebanyak 57% mahasiswa tingkat pertama tidak mengetahui jenis gaya belajanya. Odds mendapatkan IP>3 lebih tinggi secara signifikan pada mahasiswa yang mengetahui gaya belajarnya dibandingkan yang tidak (aOR= 2,49; 95%CI: 1,16-5.38) setelah dikontrol dengan faktor perancu. Selain itu, dalam pencapaian IP³3 mahasiswa lulusan SMA di wilayah Sulawesi/Kalimantan/Papua memiliki odds yang lebih tinggi (aOR= 4.04; 95%:1,16-14.06), sedangkan mahasiswa dari kabupaten lain di wilayah Maluku di luar Kota Ambon memiliki odds yang lebih rendah (aOR= 0.36; 95%:0,15-0,85) dibandingkan mahasiswa lulusan SMA Kota Ambon. Odds mendapatkan IP>3 lebih tinggi secara signifikan pada mahasiswa yang berasal dari jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (aOR= 2,56; 95%:1,12-5,87) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (aOR= 6,37; 95%:2,06-19,63) dibandingkan jalur Seleksi Mandiri.Kesimpulan: Upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang gaya belajar yang dimilikinya penting untuk dilakukan demi meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Penguatan proses seleksi masuk, pendampingan mahasiswa dari jalur Seleksi Mandiri, dan upaya meningkatkan prestasi akademik mahasiswa dari kabupaten lain di Provinsi Maluku perlu mendapatkan perhatian seluruh pemangku kepentingan.