Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Sensor Thermocouple Berbasis Telemetri Untuk Mengukur Thermal Pembakaran Propelan Roket Adiguna Yudhanto; Anggraini Puspita Sari; Nur Rachman; Subairi Subairi
JASIEK (Jurnal Aplikasi Sains, Informasi, Elektronika dan Komputer) Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jasiek.v2i1.4284

Abstract

Telemetri adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (benda, ruang, kondisi alam) yang hasil pengukurannya di kirimkan ke tempat lain melalui kabel maupun tanpa menggunakan kabel (wireless). Penelitian ini bertujuan merancang suatu sistem telemetri wireless yang digunakan untuk mengukur panas dari pembakaran propelan roket yang dilengkapi dengan perekam data berupa program database, hasil pengukuran tersebut akan ditampilkan pada laptop dalam bentuk tabel dan grafik. Sistem alat terbagi dua bagian yaitu Unit pengirim terdiri dari sensor Thermocouple tipe K, modul MAX6675, Mikrokontroler Arduino Uno, modul telemetri pixhawk 433 MHz, modul microSD, Accu 12 V dan driver relay. Unit penerima terdiri dari Modul RX telemetri pixhawk 433 MHz, Laptop dan bahasa pemrograman Borland Delphi. Uji coba alat menggunakan propelan dengan berat 100 gram. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan salah satu sistem komunikasi data secara wireless menggunakan modul radio frekuensi kepada mahasiswa. Selain itu untuk memperkenalkan lebih jauh tentang pengaplikasian sensor Thermocouple berbasis telemetri untuk pengukuran panas pada proses pembakaran propelan roket yang lebih aman, akurat dan efisien.
POTENSI BERBAGAI SPESIES TANAMAN LEGUM PENUTUP TANAH TROPIKA SEBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT FISIK, KIMIA DAN BIOLOGI TANAH Herman Suheri; I Komang Damar Jaya; Karwati Zawani; Rukmini Kusmarwiyah; Nur rachman; Budiman Aliansyah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 25 No 1 (2015): jurnal agroteksos 1 April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.025 KB)

Abstract

ABSTRAK Bahan organik merupakan komponen yang sangat penting untuk menunjang kehidupan di dalam tanah dan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemberian bahan organik sering tidak dilakukan karena terkendala oleh sifat bahan organik yang rengkah (bulky), sehingga upaya mendatangkan bahan organik dari luar usaha tani menjadi sesuatu yang relatif mahal karena diperlukan ruang penyimpanan yang besar, diperlukan alat pengangkutan untuk membawanya ke lokasi tempat dibutuhkan, dan dibutuhkan banyak tenaga kerja ketika diaplikasikan. Untuk mengatasi kendala tersebut, salah satu cara peningkatan bahan organik tanah adalah dengan mengintegrasikan penambahan organik tanah tersebut dalam proses budidaya tanaman, di antaranya dengan menggunakan tanaman penutup tanah (covercrops). Dalam penelitian ini diuji enam spesies tanaman legum tropis yang berpotensi dijadikan sebagai tanaman penutup tanah, yaitu: Centrosema pubescens, Clitoria ternatea, Crotalaria juncea, Crotalaria spectabilis, Calopogonium muconoides dan Vigna unguiculata. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengembalian biomasa semua species yang diuji memberikan manfaat dalam memperbaiki sifat- sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kemampuan tanah untuk menahan air menjadi sekitar dua kali lebih baik pada tanah-tanah yang mendapatkan penambahan biomasa tanaman penutup dibandingkan dengan tanah-tanah yang tidak diberikan tanaman penutup. Selanjutnya, tanah yang diberi biomasa tanaman penutup lebih gembur dibandingkan dengan tanah yang tanpa biomasa. Dalam hak sifat kimia, kadar hara N, P, K dan bahan C-organik tanah lebih tinggi pada tanah-tanah yang mendapatkan penambahan biomasa tanaman penutup dibandingkan dengan tanah-tanah yang tidak diberikan tanaman penutup. Pemberian biomasa tanaman penutup tanah juga meningkatkan jumlah total mikrobia di dalam tanah. Perbaikan-perbaikan yang terjadi pada sifat fisik, kimia, dan biologi tanah tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh positif terhadap produktifitas tanah dalam menopang pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan di atasnya ABSTRACT Soil organic matter is one of the most important components in soil provide suitable environment for crop production. In practice, however, attempts to incorporate organic matter from off-farm sources into soil have become very rare due the bulky nature of organic matter. Therefore, to make it efficient, the organic matter must be readily available on-farm. One of the strategy to provide on-farm organic matter is by growing cover crops as an integrated practice the overall farming system. This paper reports the results of study which explores the potential of six tropical legume species as the sources of organic matter to improve the physical, chemical and biological properties of soil. The species include Centrosema pubescens, Clitoria ternatea, Crotalaria juncea, Crotalaria spectabilis, Calopogonium muconoides dan Vigna unguiculata. The results of experiments found that of the six cover crop species under study, Calopogonium muconoides was found to produce the most biomass, although there was no significant different among the six in improving the physical, chemical and biological properties of the soil. This is shown by the similarities among the species in affecting the soil water holding capacity, nutrient status, soil structure, and the soil total microbes. Nevertheless, regardless of the amount of biomass produced by each species, all showed significant contribution to the improvement soil properties when compared with the soils without amendment of the biomass. These results provide us with selections of potential tropical legume cover crops to be used as sources of organic matter in an integrated farming system to improve soil quality.