Nitis Aruming Firdaus
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi

Analisis Kualitas MAnalisis Kualitas Air (Studi Kasus Mata Air Citrosono Di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang)ata Air Citrosono Di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Nitis Aruming Firdaus
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.737 KB) | DOI: 10.32663/georaf.v4i2.1141

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari. Ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat untuk kebutuhan manusia sering terjadi masalah. Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air yaitu kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Mata air Citrosono telah dimanfaatkan masyarakat sekitar, seperti untuk kebutuhan rumah tangga dan sebagai sumber air baku PDAM Kabupaten Magelang. Tingkat kualitas air yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan tertentu memiliki baku mutu yang berbeda oleh karena itu dilakukan pengujian untuk mengetahui kesesuaian kualitas dengan peruntukannya. Kualitas Mata Air Citrosono diketahui dengan uji analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu parameter pH, Suhu, TDS, DO, TSS, Kekeruhan, Nitrat, Nitrit dan Besi. Hasil analisis dibandingkan dengan acuan baku mutu air sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Baku mutu Air PP No. 82 tahun 2001 dan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Hasil dari pengukuran selama 6 bulan, parameter yang melebihi standar baku mutu yaitu DO dan Nitrit,. Tingginya konsentrasi nitrit di beberapa bulan pengukuran kemungkinan besar disebabkan akibat adanya pencemar dari pemukiman, peternakan dan pertanian yang menggunakan pupuk. Untuk menjaga kualitas air tanah, maka sosialisasi program pembuatan septic tank, dan penataan peternakan skala rumah tangga perlu dilakukan.
Program Penurunan Tingkat Kehilangan Air Perum Muria Indah PDAM Kabupaten Kudus Awaluddin Setya Aji; R. Gagak Eko Bhaskoro; Nitis Aruming Firdaus
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.02 KB)

Abstract

Non Revenue Water (NRW) of Regional Water Company (PDAM) in Kudus Regency is included in the high category. Both direct and indirect water loss will affect the availability of sufficient water for people needs (Quantity), the availability of water that meets quality of the health requirements (drinking water/clean water) (Quality) and the availability of permanent water with adequate pressure for people needs. The methods used in handling this water loss were Water Balance Zero, Water Balance One, ILI -0 and ILI -1. The percentage of leakage reduction in the researched area is 8%: from 49% (WB-0) to 41% (WB-1)
Studi Timbulan Dan Komposisi Sampah Rumah Tangga Kota Magelang Sarno Widodo; Nitis Aruming Firdaus
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.56 KB)

Abstract

Population growth and changes of community consumption patterns lead to the increasingly diverse volumes, types and characteristics of waste. Meanwhile, the waste management used so far has not been appropriate to the methods and techniques of waste management based environment, which leads to a negative impact on public health and the environment. The study of the occurrence and composition of waste in the city of Magelang is intended to determine the volume/weight and composition of the waste that is the percentage of a type of waste occurrence. In this study, the method used was direct measurement method of waste occurrence units from 59 samples of family heads (KK) consisting of 6 families of lower-economic groups (Li), 27 families of middle-economic groups (MI), and 26 families of upper-economic groups (Hi). The collection of waste samples was determined proportionally and randomly at the source for 8 consecutive days. The results of the study of the occurrence and composition of municipal waste in Magelang showed that per capita waste occurrence per day in the city of Magelang was 2.58 liters/person/day, equivalent to 0.304 kg/person/day. The daily occurrence waste of the residences in the City of Magelang is 339,678 liters/day or 40,024 kg/day. While the composition of residential waste in the city of Magelang in 2016 was 54.97% organic and 45.03% inorganic. The organic waste consists of 12.65% leaf waste, 40.18% leftovers, and 2.14% twigs/wood. Meanwhile, the inorganic waste consists of 10.37% paper, 16.31% plastic, 2.23% metal, 2.86% glass/ceramic, 2.27% rubber/leather, 2.54% fabric, and 8.47% others (pampers, pads, etc.).
Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Lumpur PDAM Cilacap Suparto Edy Sucahyo; Nitis Aruming Firdaus; Luhur Lintang
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.003 KB)

Abstract

Limbah lumpur PDAM merupakan hasil samping dari pengolahan sistem air minum yang bersumber dari air permukaan. Limbah lumpur PDAM terbentuk karena endapan partikel koloid yang dipaksa untuk mengendap lebih cepat menggunakan bahan kimia aluminium. Oleh karena itu, kandungan alumunium pada limbah lumpur PDAM sangat tinggi. Lumpur yang terlalu tinggi jika dibiarkan masuk ke badan perairan akan menyebabkan pencemaran. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan pengolahan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan limbah lumpur PDAM. Salah satu cara pengelolaan dan pengolahan limbah lumpur yang paling efektif dan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi yaitu dengan cara mengubah limbah lumpur menjadi batu bata. Pembuatan batu bata dilakukan dengan metode melalui proses bakar dan tanpa melalui proses bakar. Hasil akhir dari pemanfaatan limbah lumpur PDAM menjadi batu bata dinilai sudah memenuhi standar SNI-15-2094-2000 dengan kuat tekan mencapai 70 mpa pada batu bata tanpa melalui proses bakar.