Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI IMPLEMENTASI HEARING CONSERVATION PROGRAM SESUAI NIOSH CRITERIA DI PERUSAHAAN TAMBANG PT. ABC, SUMBAWA BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Haryandi Haryandi; Veni Rori Setiawati; Mayasisca Mayasisca
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 9, No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i3.7890

Abstract

Gangguan pendengaran akibat kebisingan adalah salah satu resiko di industri pertambangan. Sumber kebisingan berasal dari aktivitas pengeboran, alat angkut, peremukan dan penngerusan batuan, pemrosesan batuan, mesin perawatan, dan pembangkit listrik.  disebabkan dari intensitasalat pengeboran, alat angkut, peralatan peremukan,  Untuk pekerja yang memiki pajanan kebisingan diataS 85dB, National Institute for Occupational Safety  and Health  (NIOSH) telah merekomendasikan Hearing Conservation Program (HCP) yang terdiri dari pengukuran resiko kebisingan, rekayasa dan kontrol administrasi, penggunaan pelindung telinga, evaluasi audiometri, pendidikan dan motivasi, dan program evaluasi dan audit. PT ABC dalam studi ini adalah salah satu tambang tembaga emas terbesar di Indonesia berlokasi di Sumbawa yang mengoperasikan 110 unit Catterpillar Haul Truck 793C dengan batuan yang diolah sebesar 120.000 ton/hari dan pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW. Dengan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengevaluasi implementasi HCP dengan wawancara narasumber, observasi, dan prosedur pendukung. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa PT. ABC telah sesuai dengan kriteria HCP yang ditetapkan oleh NIOSH dengan perbaikan pada fokus perbaikan di elemen program evaluasi dan audit. Hasil ini menunjukkan PT. ABC cukup baik dalam implementasi HCP dan telah melakukan usaha pengelolaan kebisingan di tempat kerja.
EVALUASI IMPLEMENTASI HEARING CONSERVATION PROGRAM SESUAI NIOSH CRITERIA DI PERUSAHAAN TAMBANG PT. ABC, SUMBAWA BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Haryandi Haryandi; Veni Rori Setiawati; Mayasisca Mayasisca
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i3.7890

Abstract

Gangguan pendengaran akibat kebisingan adalah salah satu resiko di industri pertambangan. Sumber kebisingan berasal dari aktivitas pengeboran, alat angkut, peremukan dan penngerusan batuan, pemrosesan batuan, mesin perawatan, dan pembangkit listrik.  disebabkan dari intensitasalat pengeboran, alat angkut, peralatan peremukan,  Untuk pekerja yang memiki pajanan kebisingan diataS 85dB, National Institute for Occupational Safety  and Health  (NIOSH) telah merekomendasikan Hearing Conservation Program (HCP) yang terdiri dari pengukuran resiko kebisingan, rekayasa dan kontrol administrasi, penggunaan pelindung telinga, evaluasi audiometri, pendidikan dan motivasi, dan program evaluasi dan audit. PT ABC dalam studi ini adalah salah satu tambang tembaga emas terbesar di Indonesia berlokasi di Sumbawa yang mengoperasikan 110 unit Catterpillar Haul Truck 793C dengan batuan yang diolah sebesar 120.000 ton/hari dan pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW. Dengan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengevaluasi implementasi HCP dengan wawancara narasumber, observasi, dan prosedur pendukung. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa PT. ABC telah sesuai dengan kriteria HCP yang ditetapkan oleh NIOSH dengan perbaikan pada fokus perbaikan di elemen program evaluasi dan audit. Hasil ini menunjukkan PT. ABC cukup baik dalam implementasi HCP dan telah melakukan usaha pengelolaan kebisingan di tempat kerja.