Prasetyo Yuli Kurniawan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhadi Setiabudi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI LECTORA INSPIRE PADA GURU-GURU SMP Prasetyo Yuli Kurniawan; Atikah Mumpuni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.905 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.4879

Abstract

Abstrak: Permasalahan mitra dalam pengabdian ini yaitu guru-guru SMP di daerah Losari belum memiliki kreativitas dan inovasi dalam membuat bahan ajar interaktif pada masa pandemi Covid-19 guru belum siap menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Tujuan pengabdian yaitu untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan bahan ajar interaktif untuk guru-guru SMP dengan menggunakan aplikasi Lectora Inspire. Metode pelaksanaan yang berupa pelatihan pendampingan pembuatan bahan ajar interaktif. Mitra pada pengabdian ini yaitu guru-guru SMP di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes dengan jumlah peserta 15. Hasil dari pengabdian terjadi signifikan, hal tersebut menunjukan bahwa pemahaman awal guru-guru SMP yaitu 18,09% setelah diberikan pretest. Kemudian pemahaman akhir guru-guru SMP dalam memahami aplikasi Lectora Inspire yaitu sejumlah 85,71% setelah diberikan posttest. Maka dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan 67,52% dalam pemahaman Lectora Inspire setelah diberikan pelatihan dan pendampingan.Abstract: The problem of partners in this service is that junior high school teachers in the losari area do not yet have creativity and innovation in making interactive teaching materials during the Covid-19 pandemic teachers are not ready to use technology in learning. The purpose of the service is to provide training and mentoring in the manufacture of interactive teaching materials for junior high school teachers using the Lectora Inspire application. Implementation methods in the form of training in the manufacture of interactive teaching materials. Partners in this service are junior high school teachers in Losari District of Brebes Regency with a total of 15 participants.The results of the devotion occurred significantly, it shows that the initial understanding of junior high school teachers is 18.09% after being given pretest. Then the final understanding of junior high school teachers in understanding the application of Lectora Inspire is 85.71% after being given posttest. It can then be concluded that there was a 67.52% increase in the understanding of Lectora Inspire after being given training and mentoring. 
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PADA GURU-GURU SMP Prasetyo Yuli Kurniawan; Atikah Mumpuni; Nur Ariesanto Ramdhan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27100

Abstract

Abstrak: Augmented reality sebagai media yang mengintegrasikan teknologi, belum banyak digunakan oleh guru-guru di SMP Negeri 2 Jatinegara. Hal ini dilatarbelakangi karena kurangnya pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat media berbasis augmented reality. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat media berbasis augmented reality. Mitra dalam kegiatan ini yaitu guru-guru di SMP Negeri 2 Jatinegara dengan jumlah 25 guru. Pengukuran pengetahuan dan keterampilan guru-guru tentang augmented reality dan assemblr studio digunakan pretest dan posttest. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran berbasis augmented reality. Masing-masing peningkatan sebessar 52,58% untuk pemahaman mengenai augmented reality, 51,42% untuk pemahaman mengenai software assemblr studio, serta 57% untuk peningkatan keterampilan membuat media berbasis augmented reality. Saran-saran yang dapat diberikan yaitu guru-guru dapat menggunakan laptop dalam membuat Augmented Reality. Selain itu, pembuatan Augmented Reality harus menyesuaikan capaian pembelajaran pada tiap-tiap mata pelajaran.Abstract: Augmented Reality as a media integrating technology, is not widely used by teachers at SMP Negeri 2 Jatinegara. This is due to the lack of understanding and skills among teachers in creating augmented reality-based media. The objective of this community service activity is to improve teachers' understanding and skills in developing augmented reality-based media. The participants in this activity were teachers from SMP Negeri 2 Jatinegara, totaling 25 teachers. The assessment of teachers' knowledge and skills regarding augmented reality and Assemblr Studio was conducted through pretests and posttests. Based on the results of the pretests and posttests, it can be concluded that there was an increase in teachers' understanding and skills in creating augmented reality-based learning media. Each aspect showed an increase of 52.58% in understanding of augmented reality, 51.42% in understanding of Assemblr Studio software, and 57% in skills for developing augmented reality-based media. Recommendations include that teachers use laptops to create augmented reality. Additionally, the development of augmented reality should align with the learning outcomes of each subject.