Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI ERA COVID-19 Ratna Indriawati; Idiani Darmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.728 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4069

Abstract

Abstrak: Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. PHBS sangat diperlukan di era pandemi COVID-19. Pengetahuan PHBS masih kurang sehingga perlu usaha peningkatan pengetahuan PHBS. Pengabdian masyarakat  bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan PHBS di era pandemic COVID-19. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran PHBS merupakan salag satu usaha mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19.  Metode yang digunakan pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah promosi kesehatan dengan cara penyuluhan PHBS dan diskusi PHBS. Media yang digunakan adalah leaflet. Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah pengrajin gerabah Kasongan di Yogyakarta. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 22 orang. Respon sasaran pengabdian masyarakat bagus serta antusias. Hasil evaluasi (pretest dan postest) kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan PHBS sebesar 20%. Promosi kesehatan PHBS di era COVID-19 dengan media leaflet dapat meningkatkan pengetahuan PHBS dengan baik. Abstract: Clean and healthy living behavior (PHBS) is important to maintain and improve health. PHBS is very much needed in the era of the COVID-19 pandemic. PHBS knowledge is still lacking, so it is necessary to increase PHBS knowledge. Community service aims to increase knowledge of PHBS in the era of the COVID-19 pandemic. Increasing knowledge and awareness of PHBS is one of the efforts to prevent and control the transmission of COVID-19. The method used in the implementation of this community service is health promotion by way of PHBS counseling and PHBS discussions. The media used were leaflets. The target of this community service program is Kasongan pottery craftsmen in Yogyakarta. The implementation of this community service was attended by 22 people. The target response of community service is good and enthusiastic. The results of the evaluation (pretest and posttest) of the activity showed an increase in PHBS knowledge by 20%.PHBS health promotion using leaflet media can increase PHBS knowledge.
PROMOSI KESEHATAN KERJA PADA PENGRAJIN TENUN Ratna Indriawati; Idiani Darmawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.787 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4100

Abstract

ABSTRAKMasalah kesehatan kerja mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan kesehatan kerja, dampak kerja terhadap kesehatan serta pencegahannya. Disamping itu juga untuk menambah wawasan para pekerja mengenai pentingnya penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja serta menciptakan kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja. Metode pengabdian masyarakat menggunakan promosi dan edukasi kesehatan kerja. Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah 15 orang pengrajin  tenun Sejati Desa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi : pembuatan media promosi kesehatan (leaflet); Edukasi dan promosi  kesehatan kerja; evaluasi kegiatan dengan tanya jawabHasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya tambahan pengetahuan pekerja tenun terkait kesehatan kerja. Promosi kesehatan kerja masih diperlukan untuk menambah pengetahuan kesehatan kerja. Kata kunci: kesehatan; kerja; pengetahuan; tenun ABSTRACTOccupational health problems affect individuals, families and communities. This community service aims to increase knowledge of occupational health, the impact of work on health and its prevention. Besides that, it is also to increase the knowledge of workers about the importance of implementing a culture of occupational health and safety (K3) in the workplace and creating safe and comfortable workplace conditions for workers. Community service methods use promotion and occupational health education. The target of this community service program is 15 Sejati Desa weaving craftsmen. These community service activities include: making health promotion media (leaflets); Occupational health education and promotion; evaluation of activities with discussion. The results of this community service show that weaving workers have additional knowledge regarding occupational health. Occupational health promotion is still needed to increase occupational health knowledge. Keywords: health; work; knowledge; weaving
PROMOSI KESEHATAN GIZI ANAK Ratna Indriawati; Idiani Darmawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.353 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.108

Abstract

Kekurangan gizi dapat menyebabkan penurunan kecerdasan, kegagalan pertumbuhan fisik, dan penurunan produktivitas kerja. Makanan merupakan salah satu kebutuhan yang pokok bagi setiap manusia. Makanan mengandung zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Menjaga asupan gizi di awal pertumbuhan anak merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan tambahan pengetahuan tentang gizi anak dan peningkatan pengetahuan gangguan gizi. Metode pelaksanaan pengabdian meliputi promosi kesehatan gizi anak menggunakan media leaflet. Sasaran program adalah kader kesehatan dan ibu-ibu. Hasil pengabdian adalah promosi kesehatan gizi anak diikuti oleh kader kesehatan dan ibu-ibu dengan antusias dan respons sasaran program sangat baik. Kesimpulan program pengabdian ini adalah promosi kesehatan gizi anak dapat menambah pengetahuan kader kesehatan dan ibu-ibu tentang kesehatan gizi anak.
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 Ratna Indriawati; Idiani Darmawati; Tunjung Wibowo; Zulvan Arseta; Rahma Almira; Amalia Zarfa; Algusta Resfando Amin
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.277 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.643

Abstract

Covid-19 yang sangat berdampak di segala aspek kehidupan manusia. Pandemi Covid-19 khususnya di Kabupaten Bantul perlu mendapatkan perhatian lebih karena jumlah kasus yang masih tinggi. Kesadaran dari setiap individu sendiri sangat diperlukan untuk selalu protokol kesehatan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan menyebabkanya kasus Covid-19. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat pentingnya protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19. Sasaran program pengabdian adalah masyarakat di agalan, Banguntapan, Bantul. Metode pengabdian adalah edukasi protokol kesehatan Covid-19, pembuatan dan penyampaian informasi melelui spanduk. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 25 orang sasaran program pengabdianedukasi. Pengabdian masyarakat ini tentang “Pengendalian dan Pencegahan Covid-19 melalui edukasi protokol kesehatan Covid-19 berjalan lanacar. Masyarakat memberikan respon yang baik dan antusias mengikuti kegiatan pengabdian.
Promosi Kesehatan Hipertensi, Waspadai The Silent Killer Ratna Indriawati; Tunjung Wibowo; Idiani Darmawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1099

Abstract

Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan yang penting. Prevalensi hipertensi di Indonesia dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih tinggi. Tingginya angka insidensi hipertensi di propinsi DIY tersebut turut mempengaruhi insidensi penyakit ini di kabupaten Bantul. Pola makan yang tidak sehat dan kurang terjaga, perilaku merokok, stress psikososial karena faktor ekonomi, dan minimnya sarana & prasarana kesehatan merupakan faktor pemicu tingginya insidensi penyakit hipertensi di wilayah ini. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan faktor risiko, menanggulangi penyakit hipertensi dan komplikasi hipertensi serta pelatihan kader kesehatan terkait penyakit hipertensi. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini di Banyon, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah promosi kesehatan berupa penyuluhan hipertensi dan pelatihan pengukuran tekanan darah yang baik dan benar. Kegiatan pengabdian diikuti oleh kader kesehatan sasaran program pengabdian sebanyak 17 orang. Pengabdian masyarakat ini berjalan lancar. Masyarakat memberikan respon yang baik dan antusias mengikuti kegiatan pengabdian
Promosi Kesehatan Kerja Pengrajin Kipas Ratna Indriawati; Tunjung Wibowo; Idiani Darmawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1103

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan kesehatan kerja, dampak kerja terhadap kesehatan serta pencegahannya. Disamping itu juga untuk menambah wawasan para pekerja mengenai pentingnya penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja serta menciptakan kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja. Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah pengrajin kipas di Banyon, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa promosi kesehatan kerja pengrajin kipas. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya tambahan pengetahuan pekerja kipas terkait kesehatan kerja. Promosi kesehatan kerja masih diperlukan untuk menambah pengetahuan kesehatan kerja