Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Pendidikan (Studi di SDN 44 Mande Kota Bima) Rahmad Hidayat; M. Rahmatul Burhan; Al Ma’ruf Al Ma’ruf
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 7, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.652 KB) | DOI: 10.31764/jiap.v7i2.1269

Abstract

Abstrak: Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang pada dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan, dengan sasaran semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKB Mandiri) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia, dana BOS dikeluarkan dalam empat triwulan untuk satu tahun (satu periode), berdasarkan prosedur yang ada dana BOS perlu di kelola secara relevan dan efektif. Dalam pelaksanaan dana BOS, ini dibagi menjadi 8 standar penggunaan atau aliran dana BOS yaitu: Pengembangan Kompetensi Kelulusan, Pengembangan Standar Isi, Pengembangan Standar Proses, Pengembangan Pendidikdan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah, Pengembangan Standar Pengelolaan, Pengembangan Standar Pembiayaan, Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian. Jenis penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN 44 Mande Kota Bima, Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu: (a) Data primer atau data utama, dan (b) Data sekunder atau data pendukung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) SDN 44 Mande Kota Bima dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) telah berjalan sesuai dengan petunjuk teknis pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (JUKNIS BOS), (2) Faktor Pendukung, Adapun factor pendukung dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) adalah sebagai berikut: (a) Dukungan Pemerintah dengan memberikan petunjuk teknis pengelolaan dana BOS dan sosialisasi tentang tata cara pengelolaan dana bantuan operasional sekolah dari Dinas Pendidikan, (b) Terjalinnya bentuk kerjasama yang baik dari pihak pengelola dana BOS, Komite Sekolah dan para Guru, Pemerintah (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota bima), (c) Motivasi yang tinggi dan kinerja yang maksimal untuk mengembangkan kualitas pendidikan, (d) Dukungan dari para guru baik dengan sumbangan pemikiran maupun dengan dukungan tenaga. Sedangkan, Faktor penghambat, Adapun factor penghambat dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yaitu: (a) Waktu pencairan dana sering mengalami keterlambatan, (b) Anggaran yang diperoleh tidak sebanding dengan kebutuhan sekolah, (c) Sekolah dibatasi dalam melakukan perbaikan berat sehingga sekolah masih mengalami kekurangan ruangan, dan (d) Dana bantuan operasional sekolah belum mampu membiayai seluruh program sekolah secara merata/menyeluruh. Abstract School Operational Assistance (BOS) is a government program that is basically to provide funding for non-personnel operating costs for education units, targeting all SD / SDLB and SMP / SMPLB / SMPT schools, including One-Roof SD-SMP (SATAP) and Independent Learning Activities Sites (TKB Mandiri) organized by the public, both public and private in all provinces in Indonesia, BOS funds are issued in four quarters for one year (one period), based on existing procedures BOS funds need to be managed in a relevant and effective way. In the implementation of BOS funds , this is divided into 8 standards for the use or flow of BOS funds, namely: Development of Graduation Competencies, Development of Content Standards, Development of Process Standards, Development of Teachers and Education Personnel, Development of School Facilities and Infrastructure, Development of Management Standards, Development of Funding Standards, Development and Implementation of Assessment Systems This type of research uses a descriptive type of quality atif. The location of this study was conducted at SDN 44 Mande Kota Bima, Mande Village, Mpunda District, Bima City. data sources in this study consisted of two, namely: (a) Primary data or primary data, and (b) secondary data or supporting data. Based on the results of research and discussion, this study can be concluded as follows: (1) SDN 44 MandeBima City in the management of school operational assistance funds (BOS) has run according to the technical guidelines for managing school operational assistance funds (JUKNIS BOS), (2) Supporting Factors, The supporting factors in managing school operational assistance funds (BOS) are as follows: (a) Support The government by providing technical guidelines on the management of BOS funds and dissemination of procedures for managing school operational assistance funds from the Education Office, (b) Establishing good forms of cooperation from the BOS fund managers, School Committees and Teachers, Government (Education and Culture Office of the City of Bima ), (c) High motivation and maximum performance to develop the quality of education, (d) Support from pa The teacher is good with the contribution of thought and with the support of staff. Meanwhile, the inhibiting factors, the inhibiting factors in the management of school operational assistance funds (BOS), namely: (a) Time of disbursement of funds often experience delays, (b) The budget obtained is not proportional to the needs of the school, (c) Schools are limited in making heavy repairs so that schools still lack space, and (d) School operational assistance funds have not been able to fund all school programs equally / thoroughly.
PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN USAHA PERJALANAN WISATA SEBAGAI PENDUKUNG PARIWISATA LOMBOK M. Rahmatul Burhan
Jurnal Pengabdian Publik (JP-Publik) Vol 1, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jp-publik.v1i2.6903

Abstract

Sejak pandemi Covid-19, pariwisata di Lombok mengalami macet total. Usaha-usaha di bidang pariwisata beberapa sampai bangkrut. Hal tersebut berimbas pada pemutusan hubungan kerja para karyawan. Namun angin segar menghampiri pariwisata Lombok semenjak diumumkannya penyelenggaraan World Superbike yang akan dilaksanakan oleh Pertamina Mandalika International Circuit. Hal ini menjadi inspirasi dari beberapa pemuda lokal untuk membentuk usaha perjalanan wisata Tour & Travel sebagai pendukung pariwisata Lombok. Beberapa identifikasi masalah ditemukan dalam pendirian usaha ini, belum mengerti bagaimana mendirikan usaha perjalanan wisata, belum mengerti pentingnya pembuatan akta ijin usaha, belum mengerti manajemen pemasaran usaha perjalanan wisata. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pembekalan tatap muka langsung dan online, pendampingan intensif sampai usaha memiliki akta ijin yang resmi. Hasil kegiatan ini, melahirkan satu usaha perjalanan wisata bernama Lombok Bay Tour & Travel. Pendampingan intensif sampai usaha ini berhasil mendapatkan konsumen pertama. Diharapkan usaha ini mampu membawa citra positif tentang pariwisata Lombok, sehingga pariwisata Lombok kembali bangkit dan juga meningkatkan omset usaha pariwisata seperti sedia kala.