Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RESIKO USAHA PABRIK PAKAN IKAN MANDIRI Budi Wardono; Rikrik Rahadian; Tajerin Tajerin
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 12, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.358 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v12i2.6478

Abstract

Aspek keberlanjutan merupakan permasalahan utama dalam upaya pengembangan pabrik pakan ikan mandiri. Masih diperlukan berbagai upaya agar Program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) mampu menjadi solusi kebutuhan pakan ikan. Analisis risiko merupakan salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana usaha pakan ikan mandiri dapat berkelanjutan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat risiko tentang keberlanjutan usaha dengan pendekatan NPV at risk. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Desember 2016, di pabrik pakan ikan di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data usaha yaitu penyediaan bahan baku dan bahan lainnya, biaya produksi, pendapatan, sistem distribusi dan pemasaran pakan. Analisis yang digunakan adalah analisis risiko usaha dengan pendekatan NPV risk. Hasil analisis menunjukkan pada kondisi eksisting ternyata usaha pabrik pakan mandiri belum menguntungkan. Berdasarkan simulasi usaha pabrik pakan mandiri mampu memberikan keuntungan dengan syarat kontinuitas produksi dan bahan baku terpenuhi. Strategi yang dilakukan agar usaha memberikan margin positif dan NPV lebih besar dari 0, ialah menaikkan tingkat produksi dari 35% menjadi 50% dari kapasitas terpasang dan strategi kedua dengan menaikkan harga jual sebesar Rp. 500 menjadi Rp. 8.000/kg yang masih jauh dibawah harga pasaran Title: Risk Analysis of The Business Self-Sufficient Fish Feed PlantThe sustainability aspect is a major problem in the development of community-based selfsufficient fish feed plant. Various efforts are still necessary to make the self-sufficient fish feed movement program (Gerakan Pakan Ikan Mandiri/GERPARI) into a solution for the needs of fish feed. Risk analysis is one of the effort on measuring the sustainability of self-sufficient fish feed business. This research purpose was to identify the level of risk on business sustainability using the NPV at risk approach. The research was conducted in May-December 2016 at fish feed factory in Sleman and Gunungkidul regencies of Yogyakarta province. Primary and secondary data were used in this study. Primary data were in terms of raw and other materials supply, production costs, income, distribution system and marketing. Risk analysis with NPV risk approach was used in this study. Results of the study showed that fish feed business has not been profitable. Based on the simulation, self sufficient fish feed business is profitable provided that continuity of raw materials and days of production are fulfilled. Therefore, there are 2 strategies to provide positive margin and NPV greater than 0, first, increasing production rate from 35% to 50% of installed capacity, and second, increasing the selling price by Rp. 500 to Rp. 8,000/kgs which is still far below the market price.
PERAN PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN DI ‘WERU KOMPLEK’, KABUPATEN LAMONGAN Budi Wardono; Toha Muslih
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.491 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v10i1.7239

Abstract

Pengembangan perikanan skala kecil diarahkan untuk menciptakan keterkaitan yang kuat dengan sektor lain. Keterkaitan untuk peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan yang akhirnya mampu menumbuhkan perekonomian lokal. Selama ini peranan tengkulak masih sangat dominan, di sisi lain peranan istri/wanita nelayan semakin penting. Istri nelayan nelayan memainkan peranan dalam pengelolaan hasil usaha penangkapan. Semakin pentingnya peranan istri nelayan dalam pengelolaan usaha penangkapan dapat mengurangi dominasi tengkulak/’langgan’ dalam sistem bisnis perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan perikanan kecil dan peran “mapak” oleh istri nelayan. Penelitian dilakukan di Kawasan Weru Komplek, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, pada bulan Januari-April tahun 2015 dan November 2019. Data yang digunakan adalah data primer pelaku usaha yang meliputi usaha penangkapan, pemasaran, pengolahan produk dan peranan “mapak” istri nelayan dalam manajemen usaha.  Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, hasilnya dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik nelayan dan kondisi sumberdaya menentukan perilaku terhadap pemanfaatan sumberdaya. Interaksi tersebut sebagai sumber kegiatan ekonomi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Perikanan skala kecil mampu menjadi penggerak perekonomian wilayah di Weru komplek melalui kemampuannya menggerakkan keterkaitan ke belakang dan kedepan (upstream dan downstream). “Mapak” merupakan peran yang dilakukan Isteri nelayan dalam manajemen usaha hasil penangkapan  yaitu melakukan grading, pemasaran, pengolahan produk dan yang paling utama adalah pengelolaan keuangan hasil usaha. Istri nelayan/wanita nelayan juga memainkan peranan dalam pembentukan modal melalui arisan,  tabungan dan permodalan KUR. Keberhasilan istri nelayan/wanita nelayan menjalankan fungsi “mapak” mampu mengurangi dominasi peran tengkulak/langgan dalam usaha perikanan. Tittle: Role of Small-scale Fishery in the Regional Development of ‘Weru Complex’, Lamongan RegencySmall-scale fisheries development is directed to create strong linkages with other sectors.  Linkages to increase added value, employment and incomes are ultimately expected to grow local economy. By far, middlemen have been playing dominant role, but on the other hand, the role of both fishers’ wives and women fishers have been increasingly significant. These women contributed to the management of fishing results. The more significant of their role the more reducing the  dominance of middlemen in the fisheries business system. The research objective was to analyze the role of small-scale fisheries and the role of “mapak” by fishers’ wives. The study was conducted in Weru Complex, Paciran Subdistrict, Lamongan District, in January to April 2015 and November 2019. The study used primary data that were collected from business actors from fishing, marketing, product  processing sector and the role of “mapak” in business management. Data were analyzed with descriptive method, and the results were described in tables and figures. The results suggested that fishers’ characteristics and resources condition determine the behaviour towards resources. This interaction is a source of economic activity which is able to encourage local economic growth. Small-scale  fisheries is able to drive regional economic in Weru complex through its ability to move backward and forward linkages (upstream and downstream). “Mapak” is the role of fishers’ wives in the management of fish caught including grading, marketing, product processing and especially in the financial management of the activities. Furthermore, they also contribute to capital arrangement through social gathering, savings, and bank capital. Their succeed role eventually reduce the dominance of the role of middlemen/customers in fishery business.