Nyimas Nadya Izana
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Jln. Veteran Malang, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Strategi Penghidupan Masyarakat Pesisir di Giligenting Kabupaten Sumenep, Jawa Timur Nyimas Nadya Izana; Anik Susanti
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v7i1.8656

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi lokal dan permasalahan ekonomi masyarakat pesisir Pulau Giligenting, Kabupaten Sumenep, serta menganalisis strategi penghidupan masyarakat pesisir yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan ekonominya. Penelitian ini dilakukan pada bulan April—September tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi literatur. Jenis informan dalam penelitian ini adalah perangkat desa, tokoh pemuda, dan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani, sedangkan data sekunder terdiri dari dokumen, seperti buku, jurnal, sumber dari arsip, dan dokumen resmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika masyarakat Pulau Giligenting adalah minimnya penduduk yang berusia produktif, kurangnya air untuk pertanian, hingga keberadaan perusahaan migas yang mengganggu mata pencaharian karena mencemari ekosistem laut sekitar. Namun untuk bertahan dari permasalahan tersebut, mereka tidak melakukan diversifikasi mata pencaharian, akan tetapi justru mengambil langkah untuk migrasi. Masyarakat Pulau Giligenting secara sosio-historis memang telah memiliki kebiasaan bermigrasi ketika dihadapkan dengan masalah ekonomi. Hingga kini, kebiasaan tersebut masih dipercaya sebagai jalan keluar dari masalah ekonomi, walaupun daerah mereka saat ini mempunyai potensi pariwisata yang menjanjikan bagi keberlangsungan hidup masyarakat Pulau Giligenting.Title: Livelihood Strategy of Giligenting Coastal Community in Sumenep Regency, East Java ProvinceThis study aims to identify the potency of natural resources and the problems which were economically encountered by Giligenting coastal community, and to analyze the livelihood strategies used to overcome their problems. The study was conducted in April until September 2019 with descriptive qualitative method. Data were collected through interview with selected informan, observation, and secondary data source. The informan of this study were village officials, youth leaders, fishers, and farmers, while secondary data were obtained from books, journals, sources from archives, and official documents. The result showed that Giligenting coastal community has been dealing with seasonal drought, contamination of mining activities and lack of human resources. Respond to their problems, Giligenting coastal community take strategies not only livelihood diversification but also migration to Jakarta City. The communities of Giligenting Island have a socio-historical habit to migrate as a believe to resolve their economic problems despite of the potential tourism area of Giligenting Island for the survival of its communities.
PARTISIPASI MASYARAKAT PADA COMMUNITY BASE TURISME (CBT) DI TAMAN GHANJARAN Nyimas Nadya Izana; Anik Susanti
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 9 No 2 (2020): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Desember)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/jpsp.v9i2.1426

Abstract

Pengembangan wisata berbasis community based tourisme (CBT) tidak lagi menjadi hal baru bagi pengembang wisata. Untuk menarik warga lokal, pengembang mengajukan konsep CBT. Padahal sejatinya, pengembangan wisata yang dilakukan tidak sepenuhnya berpihak kepada warga lokal. Bahkan merugikan alam dan warga setempat. Taman Ghanjaran mendobrak stigma yang menjadi celah buruk dalam CBT. Taman Ghanjaran menaungi kelompok-kelompok masyarakat lokal yang ikut berpartisipasi dalam proses pengembangannya. Salah satunya adalah kelompok KUB yang menjadi wadah bagi warga yang ikut berpartisipasi dalam bentuk investasi saham. KUB merupakan kelompok yang di olah warga dan untuk warga. KUB menjadi satu-satunya mitra BUMDes Ketapanrame dalam pengelolaan Taman Ghanjaran. Hampir setengah warga menjadi pemilik saham dalam KUB, dan investasi yang dilakukan oleh warga dipertanggungjawabkan dalam bentuk wahana permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat pada pengelolaan wisata Taman Ghanjaran berbasis kelompok di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan telaah dokumen sekunder. Hasil adanya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Taman Ghanjaran dari pembeliian saham dan pengelolaan saham.
HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI KOMUNITAS DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN BATIK ADEMOS Reza Dzulfahmi Alhakam; Nyimas Nadya Izana
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 9 No 2 (2020): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Desember)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/jpsp.v9i2.1192

Abstract

Penelitian ini membahas tentang hubungan tingkat partisipasi komunitas dengan tingkat efektivitas dalam sebuah program pemberdayaan masyarakat, yaitu program pemberdayaan batik Asosiasi Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (ADEMOS) oleh CSR PT Pertamina EP Cepu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis lebih mendalam bagaimana hubungan tingkat partisipasi komunitas dan tingkat efektivitas program pemberdayaan batik. Penelitian ini menggunakan konsep partisipasi milik John M. Cohen dan Norman T. Uphoff (1980) sebagai variabel X, dan menggunakan konsep efektivitas milik Dody Prayogo dan Yosef Hilarius (2012) sebagai variabel Y. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan Statistik Inferensial, analisis cross tab, dan uji korelasi. Penelitian ini dilakukan di Desa Dolokgede yang merupakan desa binaan PT Pertamina EP Cepu sebagai salah satu desa yang memperoleh dampak dari perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y dengan angka signifikasi 0,000. Berarti terdapat hubungan antara tingkat partisipasi komunitas dengan tingkat efektivitas program pada alpha 0,05 dan H1 diterima dan H0 ditolak. Nilai koefisien korelasi menggunakan kendall tau yakni sebesar 0.681 yang berarti hubungan antara kedua variabel bersifat searah dan memiliki hubungan yang kuat. Tingkat partisipasi dan tingkat efektivitas sama-sama masuk kedalam kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat partisipasi komunitas dengan tingkat efektivitas program pemberdayaan batik.
Kapabilitas Pemerintah Desa Mengelola Aset Desa Dalam Menumbuhkan Kewirausahaan Sosial: (Studi Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur Nyimas Nadya Izana; Anik Susanti; Dano Purbo
Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara) Vol. 7 No. 2 (2019): Edisi September 2019
Publisher : Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara (ASIAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47828/jianaasian.v7i02.42

Abstract

Government regulations in managing villages are basically aimed at building independence, various methods of assistance approaches have been implemented, none other than aiming at managing assets and organizing local residents. This has been stated in Law No. 6 of 2014 and No. 2 of 2018. Before Gondowangi village before the leadership of the current village head, the village experienced ups and downs which made the local community think of the village government as a structural government. However, it is different when the new village head changes. The village head can mobilize the community to develop the village potential that surrounds them including pamdes and waste management. From the success experienced by Desa Gondowangi, it made the writer to describe how the strategy of the village head of Gondowangi is currently in managing village assets in fostering social entrepreneurship. The research method used is descriptive qualitative. The results of the study indicate that the initial movement carried out by the village head was to make people aware of their village as an ancestral heritage. the field of public services has pamdes and waste management functions to minimize the risks of lack of drinking water and damage to river flow. At presentGondowangi Village has been able to independently turn on excellent public services and BUMDES with local insight.
DINAMIKA DAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL MASYARAKAT DESA BICAK, TROWULAN, MOJOKERTO DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Anik Susanti; Nyimas Nadya Izana; Hoiril Sabariman
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 32, No 1 (2022): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpis.v32i1.18144

Abstract

The Covid-19 pandemic caused various disturbances in society, especially in the socio-economic field. Almost all residents of Bicak Village feel the impact, this is because most of the residents are engaged in agriculture. The pandemic resulted in reduced grain prices and fewer job opportunities. However, the economy must keep moving by digging in, trying, and revitalizing local potential and resources. This research is based on social entrepreneurship to address the impact of the pandemic. Qualitative approaches with descriptive methods are used to explain the phenomenon of the revitalization of the impact of the pandemic with local potential-based social entrepreneurship. Primary data is collected through observations, interviews, and airy records, while primary data is from various sources of documentation. The results showed that the Bicak Village Government improved the quality of human resources in terms of practically useful knowledge and skills. Such as providing sewing machines to facilitate the creativity of citizens. In addition, the Bicak Village Government proposed training in making crafts from kur yarn. Crafts from kur threads are projected as embryos from a group of business units that the Bicak Village Government plans to shade by BUMDes. Society has a group of craftsmen who have received sewing training. The kur yarn crafting business can be regarded as a trial effort to pioneer small businesses to minimize the impact of the pandemic. The research team held workshops on making innovative model yarn crafts and marketing products online.
TATA KELOLA LOKAL DAN COVID-19: PERLINDUNGAN KESEHATAN DAN EKONOMI DI DESA PUJON KIDUL Nyimas Nadya Izana; Anik Susanti; La Ode Machdani Afala
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i3.45436

Abstract

Ledakan pandemi COVID-19 telah melahirkan respon beragam di banyak wilayah. Banyak studi hanya fokus pada respon pemerintah di level nasional dan global dalam menghadapi pandemi, sedangkan penanganan di level lokal sangat jarang dilirik. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tata kelola di level lokal Desa Pujon Kidul dalam merespon pandemi COVID-19. Desa Pujon Kidul yang terletak di Kabupaten Malang merupakan salah satu desa wisata yang sukses mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa dan salah satu desa wisata yang paling terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Temuan kami menjelaskan bahwa institusi lokal seperti desa memainkan peran penting dalam tata kelola penanganan pandemi. Desa berperan dalam membangun perlindungan kesehatan dan ekonomi desa dengan menekan laju penyebaran COVID-19. Setidaknya terdapat tiga aspek penting yang menjelaskan peran sukses tata kelola desa dalam pengelolaan pandemi, yaitu; mobilisasi sumber daya, koordinasi lintas sektoral, dan perlindungan sosial-ekonomi. Aspek-aspek tersebut menegaskan sikap pemerintah desa yang sigap dan responsif terhadap pandemi. Tata kelola pandemi di level lokal ini menunjukkan penanganan pandemi lebih efektif. Selain itu, tata kelola lokal di Desa Pujon Kidul ini merepresentasikan model tata kelola yang adaptif (adaptive governance). Srtikel ini secara signifikan berkontribusi dalam memperluas studi governance terutama di masa krisis.
Kampung Pancasila dan Upaya Membangun Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Society 5.0 (Studi Kampung Pancasila Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang) Novy Setia Yunas; Anik Susanti; Nyimas Nadya Izana
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcms.v8n1.p10-20

Abstract

T Pengaruh perubahan yang sangat dinamis akibat era Revolusi Industri 4.0 dan era Society 5.0 menjadi tantangan bagi bangsa khususnya dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila. Tidak hanya pengaruh yang sifatnya pada transformasi budaya digital saja, tetapi pengaruh budaya maupun paham-paham yang tidak sesuai dengan jatidiri dan kepribadian bangsa mulai masuk pada kehidupan masyarakat. Ancaman berkembangnya paham radikalisme, intoleransi hingga terorisme terlihat nyata dihadapan kita semua. Belum lagi, masuknya budaya- budaya asing yang menggeser gaya hidup serta budaya masyarakat juga menjadi ancaman bangsa Indonesia kini dan nanti. Sehingga diperlukan desain dan formula yang tepat untuk terus menjaga ketahanan ideologi Pancasila serta membumikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat, salah satunya melalui Kampung Pancasila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini berada di Kampung Pancasila di Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Informan dalam penelitian ini merupakan stakeholder terkait seperti Pemerintah Desa, TNI-Polri serta masyarakat di Kampung Pancasila. Proses pengambilan data dengan cara Focus Group Discussion (FGD), Wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya, menunjukkan bahwa keberadaan Kampung Pancasila di Desa Kebonagung memberikan dampak positif bagi pemahaman nilai-nilai Pancasila yang diterjemahkan langsung masyarakat pada aktivitasnya sehari-hari. Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan bahwa Keluarga dan Desa harus menjadi garda terdepan dalam melakukan upaya menjaga ketahanan ideologi Pancasila maupun mencegah berkembangnya paham radikalisme, intoleransi bahkan terorisme khususnya yang menyasar generasi muda di tengah era Society 5.0
Bentuk dan Cara Kerja Modal Sosial dalam Menghadapi Era Ketidakpastian akibat Pandemi: Studi Kasus Desa Wisata Punten Kota Batu Anik Susanti; Nyimas Nadya Izana; Hoiril
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v12i2.62029

Abstract

Desa wisata adalah salah satu industri yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Artikel ini menjelaskan tentang bentuk dan cara  kerja modal sosial dalam menghadapi era ketidakpastian akibat pandemi covid-19. Digunakan logika berfikir kualitatif dengan metode deskriptif untuk menjelaskan fenomena tersebut. Informan ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang terdiri dari pengelola wisata, masyarakat, pemerintah desa, tokoh adat, serta pihak terkait. Observasi, catatan lapang, wawancara, dokumentasi kegiatan dalam bentuk photo dan video, serta dokumen yang tersimpan di desa adalah metode atau alat pengumpulan data yang digunakan. Sementara analisis data digunakan model interaktif  Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil investigasi ini menunjukkan modal sosial terbentuk karena nilai-nilai yang sebelumnya telah berkembang dalam masyarakat, seperti kebiasaan tolong menolong, nilai ikhlas dalam membantu. dan peduli sesama. Nilai yang telah lama berkembang dalam masyarakat membentuk modal sosial mengikat. Sementara jaringan sosial berperan dalam menghubungkan internal masyarakat, swasta dan pemerintah. Sedangkan kepercayaan membangun kerja sama. Modal sosial masyarakat Punten yang terdiri kepercayaan, jaringan sosial dan norma-norma dapat menggerakkan penghidupan masyarakat di Desa Punten selama pandemi. Bahkan penguatan modal sosial mampu bertahan dalam kondisi sulit (resiliensi). Modal sosial berupa jaringan menjadi fasilitator untuk berkembangnya norma guna mengembangkan serta memberikan kebutuhan ekonomi masyarakat. Melalui mekanisme saling membantu, peduli sesama, dan gotong-royong yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Punten adalah contoh bagaimana modal sosial dapat berfungsi dalam menghadapi era ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.