Nurmawati Ucik
STKIP PGRI Jombang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK TRADISI BERSIH DESA DI DESA KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI Nurmawati Ucik; Ahmad Sauqi Ahya
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 4 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v8i4.1771

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menguraikan (1) studi kebahasaan  dalam tradisi bersih desa di Kandangan, (2) studi kebudayan dalam tradisi bersih desa di Kandangan, dan (3) studi aspek lain kehidupan manusia dalam tradisi bersih desa di Kandangan. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif  kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data lisan. Narasumber dalam penelitian ini adalah Fatkur Rozik (53th), mantan kepala desa Kandangan. Data penelitian ini adalah hasil tinjauan antropolinguistik tradisi bersih desa di Kandangan, Kabupaten Kediri. Teknik pengumpulan data dalam penelitiani ini  adalah  wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengunakan  teknik triangulasi.Hasil analasis  data yang penulis temukan, (1) studi kebahasaan dalam tradisi bersih desa di Kandangan menunjukkan adanya pemakaian istilah dalam umborampe tradisi bersih desa di Kandangan yang berupa monomorfemis, polimorfemis, dan frasa yang memiliki makna leksikal maupun makna kultural, (2) studi kebudayan dalam tradisi bersih desa di Kandangan menunjukkan adanya prosesi tradisi bersih desa di Kandangan yang meliputi tilik desa, sedekah bumi, beleh golekan, kenduren, pengajan, dan wayangan yang dilakukan secara turun-temurun karena sudah menjadi naluri masyarakat Kandangan, (3) studi studi aspek lain kehidupan manusia dalam tradisi bersih desa di Kandangan menunjukkan bahwa masyarakat desa Kandangan secara naluri meyakini tradisi bersih desa di Kandangan harus tetap lestari. Mereka memiliki keyakinan jika tradisi bersih desa tidak dilaksanakan atau dilaksankan namun tidak sesuai pelaksanaannya maka akan ada musibah bagi desa, baik masyarakatnya maupun keadaan alamnya.