Andi Kartiani
Stikes Mega Buana Palopo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Profil Mikroorganisme Pada Apusan Vagina Pasien Abortus Di Rsu Anutapura Palu: Microorganism Profile Of Vaginal Split Of Abort Patients In Anutapura Rsu Palu Andi Kartiani; Yuni Kritiani Tuman
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 2 No. 1: MARET 2019
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.294 KB) | DOI: 10.55771/mppk.v2i1.14

Abstract

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus yang berlansung tanpa tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan disebut provokatus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil mikroorganisme pada apusan vagina pasien abortus di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan tujuan menganalisis fakta dan data-data yang diperlukan untuk mendukung pembahasan penelitian, dalam memecahkan dan menjawab pokok permasalahan. Penelitian dilakukan pada tanggal 01 April sampai dengan tanggal 31 Mei Tahun 2017 di RSU Anutapura Palu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang terdiagnosa abortus yang berada di ruang kebidanan RSU Anutapura Palu Bulan April sampai Mei Tahun 2017 sebanyak 210 orang. Teknik pemilihan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling. Teknik pengmpulan data dengan eksplorasi dari rekam medik, melakukan wawancara, mengisi lembar observasi dan mengambil apusan vagina dengan teknik swab vagina terhadap pasien yang telah bersedia menjadi responden. Hasil penelitian di RSU Anutapura Palu menunjukkan bahwa secara umum ditemukan adalah diagnosa abortus inkomplit. Jenis mikroorganisme yang ditemukan adalah bakteri, berdasarkan sifat pewarnaan terbanyak ditemukan adalah basil gram (-) dengan sel vagina normal dan berdasarkan tes biokimia ditemukan terbanyak adalah jenis bakteri Pseudomonas Aeroginosa.
Hubungan Usia Nikah Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Displasia Serviks Melalui Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Desa Wani: The Correlation Of The Marriage Age Hormonal Contraception Use And Personal Hygiene With The Cervikal Dysplasia Incidence Through The Inspection Of Visual Asetat Acid (VAA) Wani Village Center Andi Kartiani; Sa’diah Irsan
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 2 No. 2: SEPTEMBER 2019
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.327 KB) | DOI: 10.55771/mppk.v2i2.19

Abstract

Di Negara berkembang termasuk Indonesia kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak dan diperkirakan setiap tahun dijumpai 500.000 penderita baru di seluruh dunia khususnya dinegara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia nikah, penggunaan kontrasepsi hormonal, dan personal hygiene dengan kejadian displasia serviks melalui pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di wilayah Puskesmas Desa Wani. Desain penelitian ini berupa cross sectional. Sampel adalah Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 62 orang yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang usia nikah dini 53 orang (85,5%), pengunaan kontrasepsi hormonal yang berisiko 46 orang (74,2) dan personal hygiene kurang 59 orang (95,2%) sementara usia nikah yang ideal 9 orang (14,5%), pengguna kontrasepsi yang tidak berisiko 16 orang (25,8%), dan personal Hygiene baik hanya 3 orang (4,8%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square ada hubungan usia nikah dengan kejadian displasia serviks (p=0,002). Namun didapatkan tidak ada hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian displasia serviks (p=0,1000). Juga tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian displasia serviks (p=0,1000). Pernikahan pada usia dini < 20 tahun dengan penggunaan kontrasepsi hormonal > 4 tahun dan personal hygiene yang kurang dapat memicu terjadianya displasia serviks.
IVA Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Pekerja Seks Komersial Di Kota Palu: VIA To The Early Detection Of Cervical Cancer Women In Commercial Sex Workers In Palu Yuni Kritiani Tuman; Dela Safitri; Andi Kartiani
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 2 No. 2: SEPTEMBER 2019
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.754 KB) | DOI: 10.55771/mppk.v2i2.20

Abstract

Inspeksi visual asam asetat (IVA) salah satu metode deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan asam asetat 3-5% pada inspekulo dan dilihat pada pengamatan langsung. Deteksi dini metode IVA merupakan alternatif dari Papsmear karena biaya murah, praktis dan sangat mudah untuk dilakukan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui efektivitas inspeksi visual asam asetat (IVA) terhadap deteksi dini kanker serviks pada pekerja seks komersial (PSK) di kota Palu. Metode penelitian uji diagnostik desain cross sectional study dengan jumlah sampel 31 responden pekerja seks komersial yang berada di Pusat Pelayanan Satuan Karya Wanita Mattiro Deceng Palu. Pemilihan responden sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang telah ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan umur 20-35 tahun terdeteksi positif pada deteksi dini kanker serviks 6(54,5%) pemeriksaan papsmear dan 7(63,6%) pemeriksaan IVA. Kelompok paritas 1-3 terdeteksi 6 (54,5%) positif pada pemeriksaan papsmear dan 6 (54,5%) positif pada pemeriksaan IVA. lama bekerja selama 5 tahun positif Papsmear yaitu 7(63,6%) lama bekerja 6-10 tahun positif yaitu 6(54,5%). uji diagnostik diperoleh nilai Sensitifitas 36,36%, Spesifisitas 65,00%, nilai duga positif 36,36%, nilai duga negative 65,00%. Dapat disimpulkan bahwa tes IVA memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang rendah sehingga tidak efektif digunakan untuk pemeriksaan deteksi dini kanker serviks pada pekerja seks komersial.