Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI MINYAK ESENSIAL KAYU MANIS (Cinnamomum zeylanicum) TERHADAP BAKTERI PATOGEN PERIODONTAL Veronica Septnina Primasari; Andhyta Rifda Ramadhani
M-Dental Education and Research Journal Vol 1, No 2 (2021): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.386 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit periodontal merupakan kondisi inflamasi pada jaringan pendukung gigi, seperti gingiva atau bahkan struktur jaringan yang lebih dalam. Penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri yang berakumulasi menjadi plak gigi. Menurut beberapa penelitian minyak esensial kayu manis memiliki kandungan cinnamaldehyde dan eugenol yang memiliki efek antibakteri terhadap bakteri patogen periodontal, seperti Porphyromonas gingivalis dan Fusobacterium nucleatum. Tujuan: Untuk melakukan studi pustaka integratif tentang potensi minyak esensial kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) terhadap bakteri patogen periodontal. Metode: Menganalisis jurnal dari database Google Scholar, Science Direct, EBSCO, Elsevier dan PubMed. Kesimpulan: Ulasan ini mengungkapkan bahwa minyak esensial kayu manis memiliki efek anti bakteri terhadap bakteri penyebab penyakit periodontal. Cinnamaldehyde dan eugenol yang terkandung dalam minyak esensial kayu manis memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri Gram-negatif dan Gram-positif termasuk bakteri penyebab penyakit periodontal, seperti Porphyromonas gingivalis dan Fusobacterium nucleatum.
Analisis Kekuatan Tarik Diametral Resin Komposit Olahan Sendiri dengan Filler Hidroksiapatit dari Tulang Ikan Air Tawar Zulia Hasratiningsih; Elin Karlina; Veronica Septnina Primasari
Jurnal Material Kedokteran Gigi Vol 4 No 1 (2015): JMKG Vol 4 No 1 Maret 2015
Publisher : Ikatan Peminat Ilmu Material dan Alat Kedokteran Gigi (IPAMAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.953 KB)

Abstract

Saat ini, resin komposit sebagai bahan restorasi semakin banyak digunakan di bidang kedokteran gigi. Berbagai macam penelitian tentang resin komposit telah banyak dilakukan untuk mendapatkan sifat mekanis dan biokompatibilitas yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan tarik diametral resin komposit olahan sendiri dengan filler hidroksiapatit dari tulang ikan air tawar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok resin komposit olahan sendiri (kelompok perlakuan) dan resin komposit buatan pabrik merk GC Solare P (kelompok kontrol). Masingmasing kelompok terdiri dari lima buah spesimen. Uji kekuatan tarik diametral dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine merk Lloyd dengan beban sebesar 5,6 N dan kecepatan crosshead 0,5 mm/menit. Hasil pengukuran kekuatan tarik diametral untuk resin komposit olahan sendiri adalah 2,9872 MPa dan resin komposit buatan pabrik adalah 37,8344 MPa. Hasil pengujian dianalisis secara statistik dengan t test (a = 0,05), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekuatan tarik diametral yang bermakna antara resin komposit olahan sendiri dengan resin komposit buatan pabrik. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah resin komposit olahan sendiri dengan filler hidroksiapatit dari tulang ikan air tawar memiliki kekuatan tarik diametral yang lebih rendah daripada resin komposit buatan pabrik.
KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA PASIEN RSGM FKG UPDM (B) PADA PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2019: SURVEI CPITN Desy Fidyawati; Veronica Septnina
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v18i2.1959

Abstract

Latar belakang: Inflamasi periodontal mengenai jaringan pendukung gigi meliputi ligamen periodontal dan kerusakan tulang alveolar. Tanda klinis yang umumnya dijumpai diantaranya  warna kemerahan pada gingiva, disertai perdarahan, resesi gingiva dan kegoyangan gigi. Evaluasi kondisi jaringan periodontal  untuk mengamati gambaran klinis dan kondisi jaringan periodontal dapat diukur pada individu dan komunitas dengan menggunakan indeks Community Periodontal Index of Treamnet Needs (CPITN) Tujuan: Penelitian ini bertujuan menunjukkan bahwa prevalensi dan keparahan penyakit periodontal dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, gingivitis memiliki prevalensi yang lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita, hal ini dapat disebabkan adanya perbedaan kebiasaan yang mempengaruhi terjadinya gingivitis. Metode penelitian: Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dengan menggunakan penilaian survei CPITN, untuk menilai kebutuhan perawatan antara laki-laki dan perempuan pada pasien (usia 20-30 tahun) yang berobat di RSGM UPDM (B) pada kurun waktu November-Desember 2019. Hasil penelitian: Berdasarkan penilaian CPITN, score 1 untuk laki-laki 35% (14 subyek), perempuan 25% (10 subyek); score 2, laki-laki 12,5% (5 subyek), perempuan 22,5% (9 subyek); score 3, laki-laki dan perempuan 2,5% (1 subyek). Kesimpulan: Kebutuhan perawatan periodontal terbanyak adalah pada skor 1 untuk laki-laki sebanyak 14 subyek (35%) dan perempuan 10 subyek (25%), yang artinya dibutuhkan peningkatan OH, melalui oral prophylaksis. Untuk Skor 2, jumlah wanita lebih banyak, yang artinya dibutuhkan peningkatan OH dan tindakan pembersihan karang gigi.
SURGICAL OPERCULECTOMY PROCEDURE IN THE TREATMENT OF PERICORONITIS (CASE REPORTS) Veronica Septnina Primasari
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v19i1.2271

Abstract

Background: pericoronitis is an inflammation of the soft tissue around the crown of the erupting or partially impacted mandibular third molar and usually occurs at the age of 20-29 years. This soft tissue is known as the operculum. Pericoronitis is caused by food debris trapped in the operculum and challenging to clean, causing inflammation that can be acute or chronic. Operculectomy is a surgical removal of the operculum and can be performed using a scalpel, laser, and electrocautery. Case report: case 1: A 22-year-old female patient complained of frequent pain in the left posterior gingiva, and food was often trapped in the gingiva. Clinical examination showed inflammation in the operculum of an erupted tooth 38. Scaling, the first phase of treatment, is performed to remove plaque and calculus, followed by operculectomy. Case 2: A 20-year-old female patient was referred from the orthodontic department with complaints of difficulty opening her mouth and pain in the left cheek and neck; the patient has been given antibiotics and analgesics. From the clinical examination, tooth 38 erupted with inflammation of the operculum. The patient was given antibiotics and follow-up analgesics to relieve the acute phase, and scaling was done; then, an operculectomy was performed after the patient could open her mouth. Conclusion: operculectomy with a scalpel is a procedure that can be performed in treating pericoronitis to remove the operculum; this makes it easier for patients to maintain oral hygiene.
ANTIBACTERIAL COMPARISON BETWEEN MANUKA HONEY AND TUALANG HONEY AGAINST PORPHYROMONAS GINGIVALIS BACTERIA. Veronica Septnina Primasari; Desy Fidyawati; Ike Nurmalisari Ramadhani
Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (IJKG) Vol. 19 No. 2 (2023): Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (IJKG)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46862/interdental.v19i2.6720

Abstract

Introduction: Periodontal disease, namely gingivitis and periodontitis are an inflammatory condition of the periodontal tissue which involves interactions between bacteria, immune response, inflammatory reactions, and environmental factors. The main cause of periodontal disease is the proliferation of oral pathogenic biofilms. The main problems in the treatment of periodontal disease are antibiotic resistance and the side effects of using mouthwash which have increased over the last decades. Review: Manuka honey and tualang honey are popular ingredients and have antibacterial, antifungal, antioxidant, antiseptic and anti-inflammatory properties, which can be used as alternative choices. The purpose of this paper is to conduct an integrative literature study on manuka honey and tualang honey against the periodontal pathogenic bacteria, namely Porphyromonas gingivalis. The material analyzed was the antibacterial properties of manuka honey and tualang honey by comparing them based on the inhibition zone, MIC and MBC values. Conclusion: Manuka honey and tualang honey have antibacterial potential against Porphyromonas gingivalis, but manuka honey is more effective in inhibiting Porphyromonas gingivalis compared to tualang honey. Manuka honey and Tualang honey can be an alternative to avoid antibiotic resistance.