wahid nurrohman
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNANAN METODE QIRA’ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 nurrohman, wahid
KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN Vol 5, No 6 (2017): KALAM CANDEKIA PGSD KEBUMEN
Publisher : KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.971 KB)

Abstract

Abstract: THE USING OF QIRA?ATI METHODE WITH FLANNEL BOARD MEDIA IN INCREASING OF JAVA CAPITAL READING ABILITY  OF THE 4TH GRADE STUDENT OF STATE ELEMENTARY SCHOOL 1 PURWOSARI  ACADEMIC YEAR 2013/2014. The purpose of this research was: (1) to give a description on  the use of Qira?ati Methode with flannel board media increase the ability of reading the Javanese capital of the 4th grade student of State Elementary School, (2) to see the increase on the ability of reading Javanese (2) to describe the problems and their solutions. This research used Qira?ati methode with flannel board media and implemented in three cycles. The results showed that: the application of Qira?ati methode  can improve ability of reading Javanese 4th Grade Student. Keywords: Qira?ati methode. flannel board  media, reading javanese capital Abstrak: Penggunaan metode Qira?ati dengan media papan flannel dalam peningkatan kemampuan membaca aksara jawa pada siswa kelas IV SDN 1 Purwosari Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan metode Qira?ati dengan media papan flanel, peningkatan kemampuan membaca aksara jawa dan untuk mendeskripsikan masalah dan solusi. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil menunjukkan bahwa: penggunaan metoe Qira?ati dengan media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan membaca aksara jawa siswa kelas IV. Kata Kunci: metode Qira?ati, media papan flanel, membaca aksara jawa
ANALISIS YURIDIS PEMASUNGAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DIKAITKAN DENGAN PASAL 333 AYAT (1) KUHP TENTANG PERAMPASAN KEMERDEKAAN ( Studi Kasus di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo) Nurrohman, Wahid
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol 5 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v5i3.36069

Abstract

Tindakan pemasungan merupakan suatu perbuatan perampasan kemerdekaan dan hak asasi manusia seseorang. Hukum di Indonesia telah mengatur tentang pelarangan terhadap perampasan kemerdekaan seseorang yang diatur dalam pasal 333 ayat (1) KUHP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan apakah pemasungan merupakan pelanggaran terhadap Pasal 333 ayat (1) KUHP, mengetahui penyebab terjadinya pemasungan di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo serta mengetahui upaya penanganan terhadap tindakan pemasungan di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Badan Reserse Kepolisian Resor Kabupaten Ponorogo, Kepala Desa Krebet dan pelaku pemasungan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripstif. Hasil identifikasi terhadap tindakan pemasungan menunjukkan bahwa perbuatan tersebut melanggar Pasal 333 ayat (1) KUHP. Faktor yang menyebabkan terjadinya pemasungan di mana mereka tidak tahu bahwa perbuatan pemasungan adalah tindakan yang tidak tepat untuk menangani orang dengan gangguan jiwa, serta faktor ekonomi masyarakat yang lemah sehingga kedua hal tersebut menyebabkan warga mendukung dan terus melakukan tindakan pemasungan untuk menagani orang dengan gangguan jiwa. Penanganan terhadap pemasungan di Desa Krebet pernah dilakukan oleh Dinsos dan Dinkes Kabupaten Ponorogo berupa sosialisasi penanganan yang baik dan benar terhadap orang dengan gangguan jiwa. Badan Reserse Kriminal POLRES Ponorogo yang juga memiliki tanggung jawab menangani kasus pemasungan belum melakukan tindakan apapun, mereka mengedepankan asas ultimum remedium terkait penyelesaian pemasungan, mereka menungu hasil dari penanganan yang dilakukan oleh Dinsos maupun Dinkes Kabupaten Ponorogo.
ANALISIS YURIDIS PEMASUNGAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DIKAITKAN DENGAN PASAL 333 AYAT (1) KUHP TENTANG PERAMPASAN KEMERDEKAAN ( Studi Kasus di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo) Nurrohman, Wahid
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol. 5 No. 03 (2018): Novum : Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v5i3.36069

Abstract

Tindakan pemasungan merupakan suatu perbuatan perampasan kemerdekaan dan hak asasi manusia seseorang. Hukum di Indonesia telah mengatur tentang pelarangan terhadap perampasan kemerdekaan seseorang yang diatur dalam pasal 333 ayat (1) KUHP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan apakah pemasungan merupakan pelanggaran terhadap Pasal 333 ayat (1) KUHP, mengetahui penyebab terjadinya pemasungan di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo serta mengetahui upaya penanganan terhadap tindakan pemasungan di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Badan Reserse Kepolisian Resor Kabupaten Ponorogo, Kepala Desa Krebet dan pelaku pemasungan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripstif. Hasil identifikasi terhadap tindakan pemasungan menunjukkan bahwa perbuatan tersebut melanggar Pasal 333 ayat (1) KUHP. Faktor yang menyebabkan terjadinya pemasungan di mana mereka tidak tahu bahwa perbuatan pemasungan adalah tindakan yang tidak tepat untuk menangani orang dengan gangguan jiwa, serta faktor ekonomi masyarakat yang lemah sehingga kedua hal tersebut menyebabkan warga mendukung dan terus melakukan tindakan pemasungan untuk menagani orang dengan gangguan jiwa. Penanganan terhadap pemasungan di Desa Krebet pernah dilakukan oleh Dinsos dan Dinkes Kabupaten Ponorogo berupa sosialisasi penanganan yang baik dan benar terhadap orang dengan gangguan jiwa. Badan Reserse Kriminal POLRES Ponorogo yang juga memiliki tanggung jawab menangani kasus pemasungan belum melakukan tindakan apapun, mereka mengedepankan asas ultimum remedium terkait penyelesaian pemasungan, mereka menungu hasil dari penanganan yang dilakukan oleh Dinsos maupun Dinkes Kabupaten Ponorogo.