Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K)

Skill Konseling Dasar Bagi Guru SMK Negeri 1 Nisam Nursan Junita; Hafnidar Hafnidar
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 1 (2021): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i1.73

Abstract

Menciptakan kegiatan belajar yang menarik merupakan tuntutan bagi pendidik untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik. Ini menunjukan bahwa tanggungjawab seorang guru bukan sebatas guru mata pelajaran, tetapi mampu meningkatkan minat belajar, dan motivasi berprestasi melalui perannya melakukan bimbingan konseling terhadap peserta didik nya. Permasalahan bolos di akhir jam pelajaran dan kurangnya motivasi belajar merupakan hal yang perlu diantisipasi dan ditelusuri lebih jauh penyebabnya. Banyak hal yang memicu kondisi ini, seperti kurang menariknya metode belajar dikelas, konflik antara peserta didik, permasalahan personal peserta didik sendiri dan ketidakfahaman guru terhadap perubahan psikologis yang muncul pada peserta didik. Berdasarkan hal tersebut penting untuk memberikan ketrampilan dasar konseling pada guru agar mampu memahami peserta didiknya lebih baik. Pelatihan peningkatan soft skill konseling dasar bagi guru SMK Negeri 1 Nisam, dilaksanakan selama 2 hari, yang dihadiri oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, role play, studi kasus, serta latihan membuat laporan yang dilanjutkan dengan Praktek lapangan dan pembuatan laporan. Hasil praktek lapangan dilanjutkan dengan pemberian feedback. Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan konseling dasar bagi guru dalam memahami peserta didik secara psikologis, meningkatkan ketrampilan mendengar, ketrampilan bertanya dan ketrampilan observasi. Ketrampilan yang sudah didapat juga akan sangat berguna ketika berhadapan dengan peserta didik. Selain itu ketrampilan ini membantu mengidentifikasikan berbagai permasalahan peserta didik, sehingga peserta didik semakin merasa bahagia pergi kesekolah, minat belajar semakin meningkat, dan motivasi untuk berprestasi juga semakin tinggi.
Penerapan BSP (Brainspotting Therapy) dalam menurunkan Kecemasan pada Penderita Dermatitis Atopik Nursan Junita; Hafnidar Hafnidar; Yara Andita Anastasya
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 1 (2022): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i1.134

Abstract

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas, kronis dan kerap mengalami kekambuhan. Penderita mengalami gatal, sakit pada kulit yang diperparah dengan garukan. Kondisi ini berdampak terhadap masalah psikososial seperti kecemasan. Penyakit ini genetik sehingga akan tetap dialami seumur hidup. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan cara untuk membantu penderita menurunkan kecemasan agar kekambuhan dapat terkontrol. BSP merupakan tehnik terapi untuk mengatasi emosi negatif seperti stress, trauma, cemas, malu, panik, dan rendahnya rasa percaya diri. BSP adalah sebuah metode “Brain-Body integrated based”, terapi yang menggunakan posisi mata, karena mata memiliki akses kebagian area sub kortika yang disebut area bawah sadar sehingga membantu proses healing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian case report dengan tiga orang subjek wanita yang berusia 22 tahun dengan diagnosis DA. Ketiga Subjek diberikan SUD (Subjek Unit Disturbance) untuk melihat tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Sesi intervensi dilakukan sebanyak 4 sesi dengan waktu 45 - 60 menit menggunankan instrumen pointer. Penelitian menunjukan penerapan BSP efektif untuk kasus kecemasan pada Dermatitis Atopik. Subjek dapat insight baru dan hal ini membantu subjek mengontrol kecemasannya, sehingga kekambuhan tidak menyebar. Penelitian lanjut terkait coping penting untuk dilakukan untuk mengetahui berbagai coping yang dilakukan agar pencetus kecemasan tidak memperparah kondisi.