Subhan El Hafiz
Faculty of Psychology, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Nilai-nilai kebajikan: Kebaikan hati, loyalitas, dan kesalehan dalam konteks Budaya Melayu Dede Fitriana Anatassia; Mira Noor Milla; Subhan El Hafiz
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu25

Abstract

The belief in good values that live in the community have an influence on the individual’s behavior. Virtue is one of them. Virtues found to have links with the individual’s character and personality. By using the approach of constructive realism indigenous psychology, this study aims to explore the virtues in the context of Melayu culture. Data collection techniques in this study were open ended questions and multiple responses. Data were analyzed with qualitative and quantitative methods using NVivo. It was found that kindness and loyalty are the core virtues that are considered important in everyday life. In the relationship context, the behaviors target of these values is higher in the community than personal. Virtues was found to be differ according to the demands of the situation. These virtues shifted in problem solving situations, where kindness and empathy are expected to appear less than serenity and resourceful. It is clear that the virtues which embraced by the individual does not always manifest if the situation is not supportive for the emergence of these virtues.
Netralitas dalam kajian religiusitas di Indonesia Subhan El Hafiz
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu568

Abstract

Religiosity studies in Indonesia is an interesting topic; however, one of the biggest challenges in studying religiosity in Indonesia is the neutrality of the researcher regardless of their attitudes toward religion. This editorial note will explore the meaning of neutrality in religiosity studies. Specifically, it emphasizes the responsibility of the researchers to understand the complexity of religion by acknowledging that religion can have a positive impact and/or negative effect on believers. Furthermore, the present note describes how studies on the psychology of religion in Indonesia can contribute to the body of knowledge not only at the local level, but also at the global context.
Akibat setitik kejahatan, rusak kebaikan sebelanga Subhan El Hafiz
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana individu melakukan penilaian moral pada situasi dilema jika bobot dari aspek yang diterima dan ditolak seimbang. Penelitian ini dilakukan melalui dua studi, Tujuan dari studi pertama adalah untuk mengidentiikasi perilaku jahat dan perilaku baik beserta alasannya, sedangkan studi kedua bertujuan untuk melihat penilaian moral pada dilema jika hasil studi pertama disilang, yaitu perilaku baik dengan alasan jahat dan perilaku jahat dengan alasan baik. Metode yang digunakan pada studi pertama adalah survei kepada 32 partisipan dan studi kedua adalah eksperimen kepada 53 partisipan yang berbeda. Hasil studi pertama menghasilkan delapan perilaku jahat dan enam perilaku baik yang paling banyak disebut bersama 12 alasan paling umum dari masing-masing kelompok tindakan. Pada studi kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa dilema yang dibentuk dari perilaku dan alasan yang bertolak belakang akan dinilai jahat oleh individu. Hasil ini menunjukkan bahwa kebaikan yang disatukan dengan kejahatan dalam sebuah dilema akan tetap dinilai jahat bagaimanapun urutannya. Berdasarkan penelitian ini, sebuah penilaian moral akan menilai dilema sebagai jahat jika bobot antara dua kutub seimbang.
Peran frustrasi pada pola asuh otoriter dan agresi: Model moderasi Fahrul Rozi; Subhan El Hafiz
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu81

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pola asuh otoriter dalam meningkatkan kecenderungan perilaku agresi yang dimoderatori oleh frustrasi pada remaja. Responden penelitian ini berjumlah 150 responden. Instrumen yang digunakan adalah Parental Authory Questionnaire Scale (PAQ) yang disusun oleh Buri (1991), Skala frustrasi dan Aggression Questionnaire Buss-Perry Scale (Buss & Perry, 1992). Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis efek moderator model 1 PROCESS (Hayes, 2013). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frustrasi secara signifikan memengaruhi besar kecilnya peranan pola asuh otoriter terhadap munculnya kecenderungan perilaku agresi. Remaja yang mengalami frustrasi yang tinggi (affect = 1.0043; p <.001) dan sedang (affect = 0.6274; p <.001) secara signifikan dapat meningkatkan peran pola asuh otoriter orang tua terhadap munculnya kecenderungan perilaku agresif. Namun, remaja yang mengalami frustrasi yang rendah tidak signifikan mendorong muncul perilaku agresi walaupau mereka mengalami gaya pengasuhan yang otoriter dari orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat frustrasi pada remaja memegang peranan penting dalam terbentuknya kecenderungan perilaku agresi pada remaja yang mengalami gaya pengasuhan yang otoriter dari orang tua mereka.
Tantangan melakukan kajian literatur psikologi di Indonesia: Masalah mendasar dan solusinya Subhan El Hafiz; Karel Karsten Himawan
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu125

Abstract

Kajian literatur merupakan salah satu metode ilmiah dengan tingkat justifikasi kebenaran yang paling tinggi karena berdasarkan pada kumpulan studi-studi empiris yang telah diuji keabsahannya. Meskipun demikian, terdapat tantangan mendasar dalam melakukan kajian literatur Indonesia, yaitu beragamnya variasi suatu terminologi konseptual yang digunakan - kebanyakan di antaranya karena variabel diterjemahkan bebas tanpa ada kesepakatan istilah. Artikel ini mengulas lebih detail mengenai permasalahan dari ketiadaan kesepakatan terminologi dalam Bahasa Indonesia, serta mengusulkan strategi untuk memitigasi masalah tersebut melalui peran aktif konsorsium dan asosiasi keilmuan.