Dalam PTK ini, guru Pembimbing selaku konselor sekolah mencoba memecahkan permasalahan siswa untuk mengatasi atau mengurangi kecemasannya saat berbicara ataupun presentasi di depan kelas. Dengan Kombinasi antara Strategi Systematic Desensitization dengan Strategi Cognitive Restructuring (CR), konselor sebagai peneliti akan mengimplementasikannya terhadap para siswa yang score kecemasannya tergolong “berat”. Asumsi yang mendasari digunakannya strategi ini adalah bahwa kecemasan berbicara di depan kelas disebabkan adanya keyakinan klien / siswa yang tidak rasional tentang peristiwa yang berhubungan dengan berbicara di depan kelas. Dengan Kombinasi Strategi Systematic Desensitization (SD) dengan Strategi Cognitive Restructuring ( CR ) ini peneliti / konselor berharap dapat membantu siswa yang mengalami kecemasan sehingga dapat mengatasi masalahnya sendiri atau paling tidak memperingan permasalahan kecemasannya tersebut serta berharap pula bahwa strategi ini dapat membantu siswa – siswa lain yang berbeda penyebab kecemasannya. Model PTK yang kami gunakan adalah model dari Kemmis dan Mc. Tagart yang mengguanakan spiral yang terdiri atas empat langkah dalam tiap siklkusnya, yakni Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. PTK ini menggunakan 3 siklus. Pada saat Siklus I, siswa masih ragu-ragu dan malu untuk bermain peran / role play. Pada Siklus II dilaksanakan perlakuan dengan menggunakan strategi Cognitive Restructuring dan saat berlatih mempraktekkan sudah tampak kemajuan, karena disamping ada homework/latihan di rumah, mereka selalu dibiasakan untuk mempratekkan sendiri, saat ditunjuk guru untuk berbicara dan maju ke depan kelas. Pada siklus ke III, kelima siswa tetap diberi tindakan kombinasi strategi SD dengan strategi CR serta adanya penambahan dengan dilaksanakan relaksasi ototm gerakan latihan. Hasilnya bahwa kedua siswa seperti pada siklus II tetap memerlukan tindak lanjut Pembina TK Ian dan juga latihan intensif untuk meringankan, menghilangkan kecemasannya. Untuk dua siswa lainnya yakni fernanda sudah mulai terlihat kemajuan dalam mengatasi kecemasannya sendiri. Sedangkan Lilis S khusus untuk pelajaran Bahasa Inggris masih tetap memerlukan bantuan latihan pada soal Speaking, begitu juga menurut guru bidang studi Bahasa Inggris, bahwa Lilis S lemah pada materi tersebut. Implementasi kombinasi strategi SD dengan strategi CR cukup membantu siswa yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas. Jika dilakukan dan diterapkan secara serius, telaten dan Intensif.