<![CDATA[Anjing merupakan hewan yang paling banyak populasinya di tahun 2016 menurut survey populasi hewan kesayangan oleh asosiasi pembuat makanan hewan di Inggris (PFMA). Dengan banyaknya jenis anjing dan perbedaan karakteristik, tidak semua manusia dapat memilih jenis anjing yang sesuai dengan situasi dan kondisi mereka. Ketidaksesuaian tersebut menyebabkan anjing dibuang di jalanan atau ditelantarkan tanpa dirawat dengan semestinya. Maka dari itu sistem penilaian karateristik anjing dibuat yang bertujuan untuk memudahkan user dalam memilih jenis anjing yang sesuai dengan situasi dan kondisi user tersebut. Sistem ini dibuat dengan menggunakan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Sistem ini dibuat berdasarkan data anjing yang terdaftar di AKC (American Kennel Club). Sistem ini menggunakan delapan kriteria, tiga kriteria untuk proses filter dan lima kriteria untuk proses pembobotan. Dari lima kriteria pembobotan, terdapat tiga atribut cost dan dua atribut benefit. Dalam metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terpanjang (terjauh) dari solusi ideal negatif. Hasil yang didapatkan dari sistem penilaian ini adalah dengan pengujian berdasarkan teori sebanyak 50 kali dengan presentase kecocokan 78%. Kesimpulan yang didapat dari penilitian ini adalah metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) cukup efisien untuk diterapkan dalam sistem penilaian karakteristik anjing]]>
