Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : EKSAKTA : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA

UJI ANTIMIKROB EKSTRAK BAWANG BATAK (Allium chinense G. Don.)TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella typhi Dini Julia Sari Siregar
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 5, No 1 (2020): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v5i1.%p

Abstract

Pencegahan penyakit unggas yang disebabkan terkontaminasi Escherichia coli dan Salmonella typhi misalnya diare, biasanya para peternak menggunakan antibiotik, namun penggunaan antibiotik dalam ransum sudah menjadi kontroversi karena menimbulkan residu yang dapat membahayakan konsumen. Alternatif bahan pengganti yang potensial untuk menggantikan fungsi antibiotik adalah ekstrak tumbuhan/tanaman herbal yang mengandung zat aktif tanaman dan beberapa senyawa antioksidan, antimikrobia maupun immunostimulan. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai anti mikroba yang khususnya merupakan tanaman lokal di Indonesia khususnya Sumatera Utara yaitu bawang batak (Allium chinense). Bawang batak tinggi akan Allium yang banyak dimanfaatkan sebagai antimikrob dan antijamur. Penelitian topik khusus yaitu mengevaluasi aktivitas antimikrob dari ekstrak bawang batak terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri pathogen (Escherichia coli dan Salmonella typhi) dengan beberapa pelarut dan konsentrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui diameter zona hambat bakteri patogen, antara lain Escherichia coli dan Salmonella typhi dengan pengaruh pemberian konsentrasi ekstrak bawang batak (12,5%, 25%, 50% dan 75%) dan pelarut etil asetat, ethanol 70% dan methanol. Penelitian ini dilakukan dengan persiapan Ekstrak Bawang Batak (Allium cinense G.Don) dan teknik Pengambilan Data Diameter Zona Hambat melalui uji in vitro. Hasil penelitian didapatkan Kombinasi interaksi perlakuan terbaik adalah perlakuan konsentrasi ekstrak bawang batak 75% dengan perlakuan pelarut etil asetat memiliki zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli yaitu sebesar 20,83 mm dan Salmonella typhi 20,73 mm. Berdasarkan perhitungan dari persamaan polinomial tersebut, semakin banyak persentase konsentrasi ekstrak bawang batak dengan pelarut etil asetat yang ditambahkan, semakin besar diameter zona hambat Escherichia coli.Kata Kunci : Bawang batak, etil asetat, zona hambat, bakteri Escherichia coli                      dan Salmonella typhi.
UJI ANTIMIKROBA BAWANG BATAK (Allium chinense G. Don.)TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella typhi Dini Julia Sari Siregar; Ma’aruf Tafsin; Warisman Warisman
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 5, No 1 (2020): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v5i1.69-80

Abstract

Prevention of poultry diseases caused by Escherichia coli and Salmonella typhi contamination such as diarrhea, usually poulterers use antibiotics, but the use of antibiotics in the ration has become controversial because it causes residues that can endanger consumers. Alternative potential substitutes for replacing the function of antibiotics are herbal plant / plant extracts that contain active plant compounds and some antioxidant, antimicrobial and immunostimulant compounds. One of the plants that can be used as an anti-microbial which is especially a local variety plant in Indonesia, especially North Sumatera, is Allium chinense G.Don is called “Bawang Batak”. Therefore, it is widely used as an antimicrobial and antifungal. Specific research topic is evaluating the antimicrobial activity of the onion extract against the inhibitory growth of pathogenic bacteria (Escherichia coli and Salmonella typhi) with several solvents and concentrations. The aim of this study was to determine the diameter of inhibitory zones of pathogenic bacteria, including Escherichia coli and Salmonella typhi with the effect of giving concentrations of batak onion extract (12.5%, 25%, 50% and 75%) and solvents of ethyl acetate, 70% ethanol and methanol. This research was carried out by the preparation of Bawang Batak Extract (Allium cinense G.Don) and the technique of data collection was Inhibition of Zone Diameter through in vitro tests. The results showed that the best treatment of interaction combination was 75% of  Bawang Batak extract with ethyl acetate treatment as an inhibitory zone against Escherichia coli bacteria, which was 20.83 mm and Salmonella typhi 20.73 mm. Based on the calculation of the polynomial equation, the more of the concentration percentage of the bawang batak  of extract with the ethyl acetate solvent added, the greater the diameter of the Escherichia coli inhibitory zone.
UJI ANTIMIKROB BAWANG BATAK (Allium chinense G. Don.)TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella typhi Dini Julia Sari Siregar
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 5, No 1 (2020): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v5i1.%p

Abstract

Pencegahan penyakit unggas yang disebabkan terkontaminasi Escherichia coli dan Salmonella typhi misalnya diare, biasanya para peternak menggunakan antibiotik, namun penggunaan antibiotik dalam ransum sudah menjadi kontroversi karena menimbulkan residu yang dapat membahayakan konsumen. Alternatif bahan pengganti yang potensial untuk menggantikan fungsi antibiotik adalah ekstrak tumbuhan/tanaman herbal yang mengandung zat aktif tanaman dan beberapa senyawa antioksidan, antimikrobia maupun immunostimulan. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai anti mikroba yang khususnya merupakan tanaman lokal di Indonesia khususnya Sumatera Utara yaitu bawang batak (Allium chinense). Bawang batak tinggi akan Allium yang banyak dimanfaatkan sebagai antimikrob dan antijamur. Penelitian topik khusus yaitu mengevaluasi aktivitas antimikrob dari ekstrak bawang batak terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri pathogen (Escherichia coli dan Salmonella typhi) dengan beberapa pelarut dan konsentrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui diameter zona hambat bakteri patogen, antara lain Escherichia coli dan Salmonella typhi dengan pengaruh pemberian konsentrasi ekstrak bawang batak (12,5%, 25%, 50% dan 75%) dan pelarut etil asetat, ethanol 70% dan methanol. Penelitian ini dilakukan dengan persiapan Ekstrak Bawang Batak (Allium cinense G.Don) dan teknik Pengambilan Data Diameter Zona Hambat melalui uji in vitro. Hasil penelitian didapatkan Kombinasi interaksi perlakuan terbaik adalah perlakuan konsentrasi ekstrak bawang batak 75% dengan perlakuan pelarut etil asetat memiliki zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli yaitu sebesar 20,83 mm dan Salmonella typhi 20,73 mm. Berdasarkan perhitungan dari persamaan polinomial tersebut, semakin banyak persentase konsentrasi ekstrak bawang batak dengan pelarut etil asetat yang ditambahkan, semakin besar diameter zona hambat Escherichia coli.Kata Kunci : Bawang batak, etil asetat, zona hambat, bakteri Escherichia coli                      dan Salmonella typhi.