Ulin Nuschati
Animal Research Laboratory, Central Java Assessment Institute for Agricultural Technology, Jl. Soekarno-Hatta 10 A, Bergas, Semarang District 50552, Central Java

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTRODUKSI DAUN KERING LEGUMINOSA POHON SEBAGAI SUMBER PROTEIN DALAM PAKAN-KOMPLIT UNTUK TERNAK DOMBA DARA Nuschati, Ulin; Utomo, Budi; Prawirodigdo, S.
Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol 25, No 1 (2010)
Publisher : Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu  penelitian  dilakukan  untuk  menguji  pengaruh  tiga  formula  pakan  komplit  menggunakan sumber  protein daun lamtoro  (Pakan1),  glirisidia  (Pakan2),  dan kaliandra  (Pakan3)  terhadap  penampilan reproduksi domba ekor tipis.  Penelitian menggunakan 18 ekor domba dara ekor tipis (kira-kira berumur 8 bulan)  yang  ditempatkan   dalam  ruangan  bersekat  (individual)   pada  kandang  pangung  milik  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah di Ungaran.  Masing-masing ternak secara acak diberi salah satu di antara ketiga macam pakan percobaan tersebut.  Di samping itu penelitian ini juga menggunakan 3 ekor pejantan  domba ekor gemuk.   Variabel yang dievaluasi  antara lain konsumsi  pakan, pertumbuhan ternak,  umur  awal  kawin,  bobot  awal  kawin  serta  tingkat  kebuntingan   ternak.     Hasil  penelitian menunjukkan bahwa domba dara yang diberi Pakan2  mengkonsumsi bahan kering pakan (535,7 g/h) lebih tinggi  (P<0,05)  dari  pada  yang  menerima  Pakan1   (489,7  g/h)  maupun  Pakan3   (500,3  g/h).    Data  ini menjelaskan bahwa palatabilitas Pakan2  adalah yang terbaik di antara ketiga pakan percobaan.  Konsisten dengan  itu, pertambahan  bobot hidup (37,4 g/h) dan bobot  kawin awal (17,88  kg) domba  yang diberi pakan komplit daun glirisidia (Pakan2) juga lebih tinggi (P<0,05) dari yang menerima Pakan1  (21 g/h dan 15,88kg)  maupun yang mengkonsumsi  Pakan3  (20,4 g/h dan 16,37 kg).   Meskipun  demikian,  pengaruh perbedaan penggunaan daun leguminosa kering dalam pakan terhadap tingkat kebuntingan ternak domba tidak bermakna  (66.7% : 66,7% : 60%, masing-masing  untuk ternak yang menerima  Pakan1  : Pakan2  : Pakan3).  Secara keseluruhan penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penggunaan daun leguminosa kering sebagai sumber protein dalam pakan komplit pada perbibitan domba tidak menimbulkan  dampak negatif.
IMPLEMENTATION OF AN ADEQUATE FEED PRINCIPLE IN THE DIET FORMULATION FOR FATTENING BEEF CATTLE Prawirodigdo, S.; Nuschati, Ulin; E.M., Herwinarni
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2010): Juli 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Prinsip Kecukupan Zat Gizi Dalam Formulasi Pakan Penggemukan Sapi Pedaging. Suatupercobaan dilakukan untuk menguji implementasi prinsip kecukupan zat gizi dalam formulasi pakan penggemukansapi pedaging menggunakan bahan lokal. Penelitian menggunakan 18 ekor sapi jantan Peranakan Ongole berbobotawal 294.997 + 4.833 kg, milik Kelompok Tani Mekar Sari di Desa Ngadirejo, Kecamatan Eromoko, KabupatenWonogiri. Ternak dipelihara dalam satu kandang bersekat individual dan dialokasikan secara acak ke dalam salahsatu di antara perlakuan pakan kecukupan zat gizi formula 1 dan 2 (AFB1& AFB2)atau pakan tradisional formulapetani (Tradisional). Bahan pakan percobaan terdiri dari ubi singkong kering, dedak padi, ampas tahu, jeramipadi, tetes tebu, dan rumput gajah. Pakan diransumkan 2 kali/hari, dan air tersedia ad libitum. Hasil penelitianmenunjukkan perbedaan konsumsi yang bermakna (P<0,05) di antara ketiga pakan percobaan (5908 g: 5595 g: 7324g masing-masing untuk AFB1: AFB2:Tradisional). Ditemukan bahwa rataan pertambahan bobot hidup harian sapijantan yang menerima AFB1(785 g/h) lebih tinggi (P<0,05) daripada yang mengkonsumsi AFB2:(629 g/h) maupunTradisional (547 g/h). Secara konsisten konversi pakanAFB1 (7.5) juga lebih baik (P<0,05) dari padaAFB2(8,9)maupun Tradisional (13,4). Hasil penelitian mengkonfirmasikan bahwa formulasi pakan untuk penggemukansapi pedaging berpedoman pada prinsip pakan kecukupan zat gizi lebih efisien dari pada pakan tradisional.Kesimpulannya, bahan pakan lokal yang terdiri dari produk dan limbah pertanian berguna untuk pakan penggemukansapi pedaging. Meskipun demikian, untuk formulasinya diperlukan implementasi prinsip pakan kecukupan zat gizi.Kata kunci: Pakan, penggemukan sapi pedaging, formulasi pakanAn experiment was performed to examine the implementation of an adequate feed principle for formulatingbeef cattle fattening diet using the local feedstuffs. The experiment employed 18 Ongole Cross Bull of about294.997 + 4.833 kg of average initial live weight which were provided by the Mekar Sari Farmers Group atNgadirejo Village of Eromoko Sub-District in Wonogiri District. The experimental animals were pennedindividually and allotted to receive either one of Adequate Feed forBull1(AFB1),Adequate Feed forBull2(AFB2),or the Traditional feed. The experimental diets were consisted of local dry cassava tuber, rice bran,soybean curt by products, rice straw, molasses, and elephant grass. Diets were offered in 2 meals/d, and waterwas available ad libitum. Results showed that there were significant (P<0.05) difference between daily feedconsumption (5908 g: 5595 g: 7324 g forAFB1: AFB2:Traditional diets, respectively). The daily weight gainof bulls consuming theAFB1diet (785 g) was significantly (P<0.05) higher than in the bulls fedAFB2diet (629g) or the Traditional diet (547 g). Consistently, feed conversion ratio ofAFB1diet (7.5) was better (P<0.05)thanAFB2or (8.9) or the Traditional diets (13.4). The experimental results confirmed that the formulated dietfor fattening beef cattle based on the adequate feed principle is more efficient than the Traditional diet. Inconclusion, the local feedstuffs consist of the agricultural product and by product were useful for performingbeef cattle fattening. However, implementation of the adequate feed principle for diet formulation is necessary.Key words: Feed, fattening beef cattle, diet formulationÂ