Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN ZAT ADITIF PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KINERJA HUBUNGAN BALOK KOLOM (HBK) DENGAN PEMBEBANAN STATIK Dianawanti Dianawanti; Edy Purwanto; Achmad Basuki
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i3.37529

Abstract

Gempa yang terjadi di Indonesia mengakibatkan kerusakan struktur bangunan. Pemasangan tulangan pada HBK yang kurang baik menjadi pemicu kerusakan tersebut. Banyak penelitian mengenai modifikasi sengkang pada join untuk memperbaiki kinerjanya tetapi dalam praktiknya sulit dilaksanakan. Cara lain untuk memperbaiki kinerja daerah join yaitu dengan meningkatkan mutu beton yang digunakan, pada penelitian ini ditambahkan fly ash, namun kuat tekan awal akan menurun karena proses hidrasi semen yang lama. SikaCim®Concrete Additiveditambahkan untuk meningkatkan kuat tekannya. Penambahan fly ash sebanyak 25% dari berat semen dan SikaCimsebanyak 250ml/sak semen. Penelitian ini menggunakan 3 HBK dan 6 silinder. Ukuran balok 15cmx15cmx1m dan kolom 15cmx20cmx2m. Pengujian menggunakan beban statik. Beban maksimum yang dapat ditahan HBK adalah 12,65 kN. Prosentase kenaikannya yaitu 16,73% dan 44,90% jika dibandingkan dengan HBK normal dan fly ash pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Imam Sholehan. Faktor daktilitas sebesar 2,46, turun 3,15% dan 12,14%. Nilai kekakuan leleh yaitu 0,40 dan kekakuan ultimitnya 0,17. Keretakan terjadi pada pembebanan 4 kN. HBK fly ash+aditif memiliki lebar retak terkecil. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan ditambahkan fly ash dan zat aditif pada campuran beton dapat meningkatkan kapasitas beban yang ditahan oleh benda uji sehingga lebar retaknya lebih kecil jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KINERJA HUBUNGAN BALOK KOLOM (HBK) DENGAN PEMBEBANAN STATIK (umur : 90 hari) Harjun Adhitya Sasongko; Edy Purwanto; Achmad Basuki
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.848 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i3.37531

Abstract

Hubungan balok kolom merupakan elemen struktur yang paling penting dalam suatu sistem struktur rangka pemikul momen sehingga didesain dengan perkuatan yang lebih tidak terjadi keruntuhan pada join. Penambahan serat merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kinerja HBK dengan indikator sifat mekanik beton yang diamati yaitu kapasitas beban, lendutan, faktor daktilitas, kekakuan serta pola retak. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penambahan serat baja sebanyak 10 kg/m3 pada benda uji 3 HBK dan 6 silinder. Ukuran balok 15cmx15cmx1m dan kolom 15cmx20cmx2m dan ukuran silinder diameter 15cm, tinggi 30 cm. Pengujian dengan pembebanan statik. Beban maksimum yang mampu ditahan oleh HBK beton serat sebesar 13,147 kN. Prosentase kenaikan beban adalah 3,273% dibandingkan dengan HBK beton normal dengan beban maksimum sebesar 12,730 kN. Lendutan benda uji HBK beton serat sebesar 57,33 mm lebih kecil dibandingkan lendutan benda uji HBK beton normal sebesar 59,76 mm. Benda uji HBK beton serat memiliki faktor daktilitas sebesar 2,481, nilai ini naik 20,756% dari nilai faktor daktilitas beton normal sebesar 1,966. Nilai kekakuan leleh benda uji HBK beton serat pada saat yield maupun failure yaitu sebesar Ky = 0,48 dan Ku = 0,20. Pola retak berbentuk diagonal ditiap sisi joinnya.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KINERJA HUBUNGAN BALOK KOLOM DENGAN PEMBEBANAN STATIK (UMUR BETON 90 HARI) Ade Dewangga; Edy Purwanto; Bambang Santosa
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.237 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i3.37530

Abstract

Indonesia memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi. Akibat fenomena ini, selain memakan korban jiwa juga banyak menghancurkan bangunan dan infrastruktur. Hancurnya bangunan dan infrastruktur ditengarai dikarenakan pemilihan hirarki keruntuhan pada saat desain pelaksanaan yang tidak tepat dan penerapan detailing struktur yang tidak memadai. Hancurnya bagian HBK menjadi pemicu terjadinya momen sekunder yang sangat besar dan mengakibatkan robohnya bangunan. Kinerja HBK dapat diperbaiki dengan jalan memperbaiki material beton dengan penambahan abu terbang atau fly ash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash pada campuran beton terhadap kinerja hubungan balok kolom. Kinerja HBK dalam hal ini adalah kemampuan HBK dalam menerima beban ditinjau dari kemampuan menahan beban, daktilitas dan pola retak. Beton fly ash mengalami kuat tekan yang rendah di umur awal, dan diperkirakan pada umur 90 hari mempunyai kuat tekan yang kurang lebih sama dengan beton normal. Penelitian ini menerapkan metode eksperimental dengan benda uji yang digunakan berupa balok-kolom dengan ukuran balok 150 mm x 200 mm dengan panjang 1 m dan kolom ukuran 150 mm x 150 mm dengan panjang 2 m untuk uji pembebanan statik pada umur 90 hari, serta berupa silinder sebanyak 6 buah dimana, 3 buah benda uji beton fly ash dengan penambahan fly ash tipe F sebesar 25% dari jumlah berat semen dan 3 buah beton normal untuk uji kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur 90 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan fly ash menurunkan kemampuan benda uji HBK beton fly ash dalam menahan beban dari beban maksimum sebesar 12,730 kN yang didapat oleh HBK beton normal menjadi sebesar 10,873 kN. Penambahan fly ash dapat meningkatkan faktor daktilitas HBK beton fly ash dari 1,966 yang diperoleh HBK beton normal menjadi 2,158. Penambahan fly ash juga dapat mengurangi lebar retak pada HBK fly ash yaitu dari 0,55 cm pada HBK beton normal menjadi 0,45 cm.
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG POLOS Hananto Nugroho; Agus Setiya Budi; Edy Purwanto
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i1.37581

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 6 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 100 x 150 x 1700 mm. Tiga buah menggunakan tulangan baja dan tiga buah menggunakan tulangan bambu Wulung polos. Mutu beton yang direncanakan adalah fc' = 15 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode third point loading. Ditinjau dari kapasitas lenturnya, balok beton dengan tulangan bambu Wulung polos memiliki kapasitas lentur setara dengan 72,33% dibanding pada balok dengan tulangan baja pada momen hasil pengujian dan 95,76% pada momen analisis. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu Wulung polos terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.