Rina Octaviana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penerapan Observasi dan  Konseling Ringan Terhadap Kepuasan Kerja  di PT. Lion Super Indo Basilica Rina Octaviana; Alfina Damayanti
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi Februari 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i2.126

Abstract

This Field Work Practice (PKL) Report documents the implementation of a light counseling program that was observed at PT Lion Super Indo Basilica, Palembang. This program was designed to address various operational problems that affect employee job satisfaction. SWOT analysis was used as an analysis method to evaluate the program's strengths, weaknesses, opportunities, and threats. The results showed significant changes in several aspects of performance. Communication between teams became more effective, accuracy in work increased, and store operational efficiency improved. Several employees reported that the counseling sessions helped them understand their respective roles and responsibilities, and encouraged work motivation. However, the implementation of the program faced several limitations, such as the limited number of participants (10-20 employees) due to lack of human resources and short implementation time.
Kesejahteraan Psikologis Karyawan Dalam Interaksi Aktif Dengan Konsumen Pada PT. Property Group Jln. Tb Simatupang Blok B30, Medan, Sumatera Utara Rina Octaviana; Sagala, Rikayanti
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi Februari 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i2.133

Abstract

This activity aims to identify factors that affect employee psychological well-being in active interaction with consumers and provide strategic recommendations to improve the quality of consumer service. The results of the study indicate that employees experience stress, fatigue, and emotional distress due to intensive consumer interaction. Other factors such as work environment, organizational communication, and social support also affect employee psychological well-being. In conclusion, this report presents strategic recommendations to improve employee psychological well-being and the quality of consumer service at PT. Property Group, including: (1) stress management training, (2) improving the work environment, (3) improving organizational communication, and (4) social support programs. These recommendations are expected to help PT. Property Group improve the quality of consumer service and improve the psychological well-being of its employees.
Konsep Konsumerisme Masyarakat Modern dalam Kajian Herbert Marcuse Octaviana, Rina
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol. 5 No. 1 (2020): TUHAN DAN ESKATOLOGI
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v5i1.6267

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin hari semakin berubah dan meluas hingga memberikan dampak yang sangat signifikan di kehidupan manusia. Dari berkembangnya zaman ini sudah pasti akan memberikan berbagai dampak baik itu negatif dan positif. Kritik mengenai zaman globalisasi ini salah satunya dilontarkan oleh seorang filsuf Jerman ternama dan juga seorang pemikir kiri baru yang bernama Herbert Marcuse. Perkembangan zaman yang membuat masyarakat saat ini berkiblat hanya pada satu dimensi saja yaitu kapitalisme. Kemudian dari kejadian ini lahirlah suatu budaya baru yang dinamakan budaya konsumerisme. Budaya konsumerisme ini adalah suatu paham atau ideologi yang dijadikan panutan oleh masyarakat modern dalam segi gaya hidupnya yang menganggap bahwa barang-barang yang mewah merupakan tolak ukur dari kebahagiaan, kesenangan, dan pemuas hasrat manusia. Kegemaran masyarakat pada era modern ini dalam hal berbelanja dan memenuhi kebutuhan menjadikan budaya ini menjadi budaya yang tidak hemat. Adapun yang dimaksud dengan masyarakat modern adalah masyarakat yang ditandai dengan berbagai teknologi yang mereka miliki. Masyarakat modern ini sangat mudah untuk diidentifikasi, semakin canggihnya teknologi yang mereka punya maka itulah yang disebut dengan masyarakat modernPenelitian ini dilakukan untuk lebih mengetahui mengenai masyarakat modern dan juga berbagai bentuk konsumerisme masyarakat modern dalam kajian Herbert Marcuse. Kecanggihan dari teknologi dan kemajuan dari globalisasi memang sangat memberikan dampak baik bagi kehidupan manusia, namun tidak menafikan juga terdapat dampak buruk yang sangat besar yang dialami oleh manusia. Maka dari itu dengan lebih dibahasnya permasalahan mengenai masyarakat modern dan konsumerisme ini, maka  diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi agar masyarakat tidak terbuai dengan berbagai efek negative yang diberikan oleh arus globalisasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif  melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan metode dengan tahapan mengumpulkan berbagai data dan penelitian terdahulu guna menjawab permasalahan masyarakat modern dan bentuk konsumerisme masyarakat modern yang terjadi pada era globalisasi saat ini. Adapun berbagai sumber data yang digunakan berasal dari buku, artikel, jurnal, skripsi, atau bahkan dari film.  Penelitian ini disusun dengan cara mendeskripsikan berbagai macam pengertian dan sumber yang ada kemudian dibahas serinci mungkin.Hasil penelitian ini kemudian menemukan bahwa perilaku masyarakat modern saat ini memang menjadi suatu perilaku yang sulit untuk dihindari. Mengingat semakin berkembangnya kemajuan teknologi membuat masyarakat terbuai dengan kenyamanan yang diberikan oleh zaman modern ini. Berbagai kebutuhan palsu dapat berubah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Meningkatnya budaya baru yang disebut Budaya Konsumerisme merupakan suatu budaya yang dilahirkan dari kemajuan arus globalisasi. Masyarakat kemudian menjadi makhluk dengan tingkat refresif yang tinggi. Dalam bukunya One Dimensional Man, Herbert Marcuse dengan gamblang mengatakan bahwa masyarakat modern saat ini merupakan masyarakat berdimensi satu yang telah telah berkiblat pada satu budaya yaitu budaya konsumerisme.