Japarudin Japarudin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUMOR DALAM AKTIVITAS TABLIGH Japarudin Japarudin
JURNAL ILMIAH SYI'AR Vol 17, No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.125 KB) | DOI: 10.29300/syr.v17i2.890

Abstract

Tabligh is one way of doing Islamic da’wah, in addition to preachers and listeners, tabligh message is an important part of tabligh. The phenomenon of humor brought about by preachers among recent tabligh messages, and as if humor in tabligh have become a tabligh listener’s need, has led to many studies of the use of humor in Islamic da’wah. In this paper it describes how ideally humor should be presented in tabligh, a Qur’anic textual message, good humor and fair submission in tabligh, theories of humor that can be knowledgeable when it comes to humor, and the use of humor in tabligh.
SEJARAH DAKWAH DI BENGKULU Japarudin Japarudin
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 1, No 2 (2016): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.142 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v1i2.699

Abstract

Abstrak: Sejarah Dakwah di Bengkulu. Tulisan ini mengkaji tentang sejarah masuknya Islam di Bengkulu, melalui perspektif sejarah, beberapa sejarawan mengungkapkan bahwa sejarah masuknya Islam di Nusantara memiliki ikatan sejarah yang saling berkaitan. Demikian juga dengan masuknya Islam ke Bengkulu. pada kenyataannya tidak bisa dilepaskan dari masuk dan berkembangnya Islam di Malaka, yang kemudian berkembang di Sumatera dan berbagai daerah lain di Nusantara. Sejarah dakwah di Bengkulu dimulai dari interaksi kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera Barat, Aceh, maupun melalui hubungan dagang antara kerajaan kecil yang ada di Bengkulu kala itu, seperti kerajaan Sungai Lemau yang berinteraksi dengan pedagang dari Banten melalui kompeni Inggris. Sebagai tempat tujuan berniaga, maka Bengkulu menjadi tempat interaksi persinggahan pedagang Muslim dari berbagai daerah, sehingga hal ini mempengaruhi corak Islam yang berkembang di Bengkulu.
TRADISI BULAN MUHARAM DI INDONESIA Japarudin Japarudin
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 2, No 2 (2017): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.413 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v2i2.700

Abstract

Abstrak: Tradisi Bulan Muharam di Indonesia. Kekayaan tradisi budaya masyarakat Indonesia diwarnai oleh Islam sebagai agama yang dianut oleh masyarakat mayoritas. Persentuhan Islam dengan budaya lokal membawa pada keberagaman tradisi yang bernuansa Islam. Tradisi di bulan Muharam pada masyarakat Indonesia yang secara umum dilakukan pada tanggal 1-10 Muharam, direpresentasikan dalam berbagai bentuk dan ragam. Di Aceh terdapat tradisi bulan Asan Usin, Sumatra Barat dengan tradisi Tabuik, Bengkulu memiliki tradisi Tabut. Sedangkan di tanah Jawa, yang paling menunjol adalah tradisi kirab di kraton Jogjakarta dan Solo. Tulisan ini mendeskripsikan keberagaman tradisi masyarakat tersebut dalam perspektif sejarah dan budaya.