Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Artistical Da'wah in the New Normal Era: Visualization of Wayangaji by Miko Cak Coy Pathoknegoro Rahadiyand Aditya; Istiqomah Istiqomah; Zaenudin Amrulloh
JURNAL ILMIAH SYI'AR Vol 21, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/syr.v21i2.4254

Abstract

The new normal era requires a new approach for every aspect of life. There needs to be various adjustments including religious rituals. Miko Cak Coy Pathoknegoro is a preacher who preaches with puppets as a medium for his preaching. This research looks at how Miko Cak Coy Pathoknegoro preaches in the new normal era. The approach used is qualitative research with interviews and documentation studies as data collection techniques and triangulation of sources and data as data validity techniques. This research concludes that the preaching of Miko Cakcoy is included in contemporary dakwah. Wayangaji is a concept offered in conducting da'wah activities through wayang. The opportunity for Miko to do da'wah activities during the new normal is that Miko has been active in Social Media since 2014, besides that there is also the Miko Cakcoy Goes to School 'Virtual' activity which can be an opportunity for Miko to do da'wah activities in the new normal era. But there is a challenge for Miko, who until now has never done Wayang activities virtually.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wringinputih, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Rahadiyand Aditya; Suyanto Suyanto
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/empower.v6i2.9111

Abstract

This study looks at the empowerment strategy carried out by the Wringinputih Village Economic Center (Balkondes). The research method used is descriptive qualitative method with data collection techniques using interviews, observation and documentation studies. The results of this study indicate that the strategy carried out by Balkondes Wringinputih is in the form of awareness transformation, capacity building, and capacity building. These three things have been done. Transformation of awareness by involving the community in various events. Capacity building by involving the community in training and capacity building events by providing opportunities for the community to provide opinions. Balkondes is also used as a display case for local wisdom in Wringinputih Village, besides that, it is also used as a place to promote the village's superior products.
Analisis Penta Helix dalam Melihat Keberlanjutan Program CSR Patratura pada Tahun 2017 Rahadiyand Aditya
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.399 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.5320

Abstract

Peran bisnis dalam berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat sudah mulai meingkat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh peran pemerintah dalam menjalankan regulasi kebijakan. Peran bisnis dapat dirasakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan yang bisa dikenal dengan istilah CSR. Program Patratura merupakan salah satu program CSR dari PT Pertamina RU III Plaju, program peningkatan kesejahteraan masyarakat memalui pengelolaan sampah. Penelitian ini akan melihat keberlanjutan program CSR ini menggunakan analisis Penta Helix. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Objek kajian penelitian ini adalah Program CSR PT Pertamina (Persero) RU III Plaju. Pengelola Program Patratura dan Perwakilan Perusahaan merupakan sumber data penelitian. Sumber data diambil menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memerlukan beberapa perbaikan agar program dapat berjalan dengan baik. Peran Perusahaan sebagai inisiator dan peran pemerintah sebagai pendukung kegiatan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi peran akademisi sebagai konseptor, peran Community atau komuintas sebagai jaring pengaman keberlanjutan program dan peran media sebagai katalisator perlu diperhatikan.  
Pengembangan Pendidikan Non-Formal: Pelaksanaan Program Pustaka Kampung Impian di Aceh rahadiyand Aditya; Rahmania Rahman; Istiqomah Istiqomah; Kasumah Kasumah
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i1.10172

Abstract

Abstrak: Permasalahan pengembangan pendidikan non formal juga dapat dihubungkan dengan beberapa isu-isu srategis lain seperti UMKM, dunia digital, budaya, dan lain sebagainya. Meskipun demikain terdapat sebuah penelitian bahwa pendekatan pendidikan non formal cukup sulit dilaksanakan. Artikel ini melihat bagaimana implementasi program Pustaka Kampung Impian, dan pengembangan Pustaka Kampung Impian yang dilukan oleh Rumah Relawan Remaja(3R). metode pentlitian ini menggunakan pendektana penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik penarikan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Temuan lapangan menunjukan setidaknya terdapat 8 kegiatan pelaksanaan pendidikan non formal dalam program Pustaka Kampung impian antara lain kelas membaca dasar, kemudia kelas membaca menengah, kelas membaca berita, kelas fotografi, kelas menjahit dan bahasa, kelas prakarya, kelas memasak makanan tradisional, maupun kelas membagun pustaka bersama. Hingga saat ini juga terdapat tujuh lokasi Pustaka Kampung Impian dengan enam relawan Guru Impian yang sedang bertugas. Selanjutnya dalam pengembangannya pendidikan non formal terdapat empat hal penting yaitu 1)Masa Orientasi Menjadikan Kemapuan Relawan Meningkat, 2) Menciptkaan Pembelajaran yang Efektif, 3)Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan Pustaka Kampung Impian, 4) Tinggal Bersama Guna Ciptakan Kolaborasi Tiada Henti.Kata Kunci: Pendidikan Non Formal; Pengembangan; Pelaksanaan. Abstract: The problem of developing non-formal education can also be linked to several other strategic issues such as MSMEs, the digital world, culture, and so on. However, there is a study that non-formal education approaches are quite difficult to implement. This article looks at the implementation of the Dream Village Library program, and the development of the Dream Village Library which is required by the Youth Volunteer House (3R). This research method uses a qualitative descriptive research approach with data collection techniques using interviews, observation and documentation. Field findings show that there are at least 8 non-formal education implementation activities in the Dream Village Library program, including basic reading classes, then intermediate reading classes, news reading classes, photography classes, sewing and language classes, craft classes, traditional food cooking classes, and building classes. shared library. Until now, there are also seven locations of the Dream Village Library with six Dream Teacher volunteers on duty. Furthermore, in the development of non-formal education, there are four important things, namely 1) Orientation Period Makes Volunteer Skills Increase, 2) Creating Effective Learning, 3) Community Involvement in the Development of the Dream Village Library, 4) Living Together To Create Endless Collaboration.Keywords: Non-Formal Education; Development; Implementation.
Pemberdayaan Kampung Kreasi Warna-warni Lorong Mari oleh PT Pertamina (Persero) RU III Plaju rahadiyand aditya; Astri Rica Puspitasari; Angger Wiyatmoko
Islamic Management and Empowerment Journal Vol 2, No 1 (2020): Islamic Management and Empowerment Journal
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/imej.v2i1.17-34

Abstract

Upaya PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju dalam menyelesaikan permasalahan kampung kumuh dilakukan dengan menggulirkan program kampung kreasi warna-warni di Lorong Mari Kelurahan Plaju Kota Palembang. Hal ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberdayakan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dilakukan oleh perusahaan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kampung kreasi warna-warni telah menerapkan empat prinsip pemberdayaan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang terdiri dari sumber daya manusia dan sumber daya institusi.
Learning Peace from the Veranda of Mecca: A Study on the Implementation of the Aceh Youth Volunteer House (3R) Peace Camp Program Rahadiyand Aditya; Rahmiana Rahman; Istiqomah Istiqomah
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.013 KB)

Abstract

Several studies have shown that the causes of conflict include the issue of racial differences, ethnic non-uniformity, and even religious affiliation. To suppress conflicts that arise, it is necessary to spread the notion of peace by various parties to the wider community. This study aims to see the implementation of the Peace Camp Program and the response of volunteers to the program. This research method uses descriptive qualitative research with data collection techniques using in-depth interviews, observation, and documentation studies. The findings of this study are the implementation of the Peace Camp Program in the form of a peace school, participating in community activities, small libraries, traditional sports parties, caring for the village environment, and participating in forums in the village. Meanwhile, the volunteer response showed a positive response because it could glue and provide a new understanding of the meaning of the words peace and equality.