Lailatul Badriyah
IAIN BENGKULU

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sikap Mengontrol diri dalam menurunkan Kecenderungan Berperilaku Agresif Pada Remaja Lailatul Badriyah
JURNAL ILMIAH SYI'AR Vol 18, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.563 KB) | DOI: 10.29300/syr.v18i1.1567

Abstract

Survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sejak tahun 2011 hingga 2017 mencatat adanya sekitar 253 kasus bullying, terdiri dari 122 anak yang menjadi korban dan 131 anak menjadi pelaku. Tidak hanya itu, data lain dari Kementerian Sosial mencatat pula hingga Juni 2017, telah menerima laporan sebanyak 967 kasus; 117 kasus di antaranya adalah kasus bullying. Suatu hal yang mengejutkan bahwasanya kasus yang tengah menjadi sorotan ini didominasi oleh kalangan remaja. Berdasarkan data UNICEF pada tahun 2016, sebanyak 41 hingga 50 persen remaja di Indonesia dalam rentang usia 13 sampai 15 tahun pernah mengalami tindakan cyber bullying
GAMBARAN PSIKOLOGIS ANAK PENYANDANG TUNALARAS: TINJAUAN PADA ASPEK SOSIAL DAN EMOSI Lailatul Badriyah
Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak Vol 2, No 2 (2020): Desember
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/hawapsga.v2i2.3512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis anak dengan penyandang tunalaras jika dilihat dari aspek sosial dan emosi. Menurut Tamsik Udin dan Tejaningsih menyatakan bahwa anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan sosial dan emosinya sehingga dimanifastikan lewat tingkah laku norma hukum, sosial, agama yang berlaku di lingkungannya dengan frekuensi  yang cukup tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Dengan jumlah subjek penelitian berjumlah 6 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan pemberian Daftar Cek Masalah (DCM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan penyandang tunalaras memiliki ketidakstabilan emosional sehingga terjadai hambatan dalam bersosial ke masyarakat. Hambatan dalam perkembangan sosial pada anak tunalaras dimana ini ditunjukan bahwa mereka tidak mempunyai teman. Hal ini dikarenakan mereka tidak mampu menyesuaikan diri dengan kelompok yang  lebih luas dan kesadaran sosial mereka sangat rendah serta mereka lebih suka bermain sendiri. Diperlukan pendekatan yang lebih baik pada anak penyandang tunalaras seperti halnya pendekatan dalam bimbingan karena akan sangat berpengaruh pada kehidupan di masa yang akan datang.