Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SMARTek

Analisis Perekat Terlabur Pada Pembuatan Balok Laminasi Bambu Petung Oka, Gusti Made
SMARTek Vol 3, No 2 (2005)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.31 KB)

Abstract

Penggunaan kayu dalam bangunan sipil terus mengalami peningkatan baik untuk pemakaian structural maupun non structural. Permintaan akan kayu tersebut tidak dapat terpenuhi akibat kurangnya kayu dalam diameter yang besar. Disisi lain pemanfaatan bambu selama ini belum optimal walaupun hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa bambu memiliki kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan material bangunan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perekat terlabur terhadap  sifat fisika dan mekanika balok laminasi bambu Petung.Dalam penelitian ini dibuat benda uji sifat fisika dan mekanika bambu Petung mengikuti standar ISO (International Standard Organization). Pengambilan sampel dilakukan pada bagian pangkal, tengah dan ujung. Hasil penelitian kuat geser rekat tertinggi sebesar 98,86 kg/cm2 pada kombinasi perekat terlabur 60 pound/MDGL dengan tekanan kempa 1 MPa, sedangkan kuat geser rekat terendah 50,47 kg/cm2 pada kombinasi perekat terlabur 50 pound/MDGL dengan tekanan kempa 2 MPa. Semakin banyak jumlah perekat terlabur yang digunakan maka kadar air, modulus elastisitas (MOE), modulus lentur (MOR), kuat tekan sejajar serat dan kuat geser rekat semakin meningkat. Faktor tekanan kempa memberikan pengaruh yang bervariasi terhadap nilai kadar air, modulus elastisitas, modulus lentur, kuat tekan sejajar serat dan kuat geser rekat. Kata kunci: bamboo petung, modulus lentur, modulus elastisitas
Pengaruh Pengempaan pada Proses Pembuatan Batako Berbasis Mortar Oka, Gusti Made
SMARTek Vol 4, No 1 (2006)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.653 KB)

Abstract

Penggunaan batako untuk bangunan sipil menunjukkan peningkatan dalam pembangunan perumahan di Kota Palu. Umumnya pembuatan batako dalam kota Palu dilakukan secara manual. Dalam penelitian ini, pembuatan batako dilakukan dengan pemberian tekanan. Pemberian tekanan pada proses pembuatan batako bervariasi antara 0,10-0,30 MPa. Sehingga penggunaan batako dalam kota Palu, dengan hasil produksi yang berkualitas dapat terus ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya pengempaan terhadap karaksteristik batako yaitu berat jenis, kuat tekan, penyerapan air, susut dan kuat tarik. Penelitian ini diawali dengan pembuatan benda uji kubus dengan dimensi 50 mm x 50 mm x 50 mm untuk pengujian berat jenis, kuat tekan dan penyerapan air batako.Benda uji balok dengan dimensi 50 mm x 50 mm x 300 mm untuk pengujian susutan batako. Sedangkan benda uji balok dengan bentuk segi delapan dengan dimensi panjang 76,2 mm, lebar 44,45 mm dan tinggi 2,54 mm untuk pengujian kuat tarik batako. Hasil penelitian menunjukkan dengan tekanan 0,30 MPa memberikan karaksteristik yang terbaik untuk berat jenis, penyerapan air, kuat tekan dan kuat tarik  untuk pengujian batako berturut-turut 1,98; 10,36%; 3,16 MPa dan 0,18 MPa. Sedangkan untuk pengujian susutan pada umur 28 hari berturut-turut 0,0024%; 0,0034%; 0,0031%; 0,0028%; 0,0026% dan 0,0022%
ANALISIS RASIO ANTARA LEBAR DAN TINGGI BALOK TERHADAP PERILAKU LENTUR KAYU KAMPER Oka, Gusti Made
SMARTek Vol 7, No 1 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.522 KB)

Abstract

Perkembangan penggunaan kayu dalam bangunan sipil terus mengalami peningkatan baikpemakaian dalam struktural maupun non struktural. Disampung bangunan yang bersifatkomplek dan perencanaan yang lebih akurat membutuhkan bahan yang lebih berkwalitas.Dalam penlitian ini dibuat benda uji sifat fisika dan mekanika bahan kayu, mengikuti standar ISO(Internatiomal Standard Organization). Hasil penelitian kayu kamper mempunyai kerapatan yaitu0,785 gr/cm3 dapat diklasifikasikan ke dalam kelas kuat acuan E14. Sedangkan pengujian baloksolid terhadap lentur memberikan hasil optimal 43,36 MPa pada rasio antara lebar dan tinggi 1 :2,5