Teknologi internet telah menjadi bagian penting dan membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Pengguna internet terus bertambah signifikan setiap tahun nya khususnya di Indonesia kurang lebih mencapai 73.7 % dari total populasi, angka ini merupakan hasil survey yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) perioda 2019-2020 (Q2). Namun penggunaan internet juga memberikan dampak negatif bagi individu maupun lingkungannya. Salah satu isu penting yang menjadi fokus dalam dua dekade terakhir adalah internet addiction disorder dan gadget addiction disorder. Kecanduan internet muncul karena penggunaan internet berlebihan hingga menyebabkan munculnya dampak negatif atau kecenderungan menimbulkan gejala penyalahgunaan. Pada studi ini kami melakukan survey terhadap 2014 orang responden dengan parameter yang bervariasi seperti sebaran usia dari anak-anak hingga manula, jenis pekerjaan, latar belakang pendidikan, sudah berapa lamakah memakai gadget, hingga durasi pengaksesan social media perhari. Semua parameter tersebut akan dianalisa dengan menggunakan chi square untuk menghitung korelasinya terhadap adiksi internet maupun gadget berdasarkan instrument IAT (Internet Addiction Test). Dari hasil pengujian, alat ukur IAT dinilai valid dan handal. Dari hasil pengukuran terhadap 2014 responden di Indonesia untuk kondisi adiksi internet/media sosial terjadi pada kategori anak-anak 0.16% (1 responden), remaja 73% (467 responden), dewasa 23% (147 responden), dan lansia 3.94% (23 responden). Sedangkan adiksi gadget terjadi pada kategori remaja sebanyak 75% teradiksi (382 responden), kategori dewasa sebanyak 23% teradiksi (117 responden), kategori lansia sebanyak 2% teradiksi (11 responden).