Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kepemimpinan dalam Pembelajaran Integratif Pada Madrasah Berbasis Pesantren di Kabupaten Jember Imron Fauzi
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 17 No. 1 (2020)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v17i1.2856

Abstract

Keberhasilan madrasah tidak dapat dilepaskan dari peran kepala madrasah sebagai pemimpin pembelajaran, karena kepala madrasah memiliki pengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah. Keunikan yang ditemukan pada pemimpin di pesantren Nurul Islam 1 Jember dan pesantren Al-Qodiri 1 Jember yang telah berinisiatif untuk mengembangkan sistem pembelajaran integratif pada lembaga madrasah formal yang dinaunginya secara lebih kreatif, inovatif, dan kompetitif. Penelitian ini dirancang dengan metode kualitatif. Penentuan informan yang dipilih dengan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumenter. Prosedur analisis data melalui tahapan data condensation, data display, dan conclusion drawing. Sedangkan keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini yakni pemimpin madrasah di pesantren Nurul Islam 1 Jember dan Al-Qodiri 1 Jember telah mengembangkan pembelajaran integratif yang memadukan antara kurikulum nasional dan kurikulum lokal pesantren; antara kegiatan pembelajaran di madrasah dan di pesantren; antara pembelajaran Kitab Kuning dan mata pelajaran umum, serta antara proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Temuan penelitian ini menunjukkan model pembelajaran di madrasah bersifat integratif delegatif berbasis pesantren.(Madrasah's success cannot be separated from the role of headmaster as a learning leader, because of the headmaster influences on improving the quality of learning in the madrasah. The uniqueness of leaders in Pesantren Nurul Islam 1 Jember and Pesantren Al-Qodiri 1 Jember who have developed an integrative learning system at formal educational institutions in a creative, innovative, and competitive manner. This research used a qualitative method. The determination of informants used by the purposive technique. Data collection techniques used in this study used interview, observation, and documentary method. Several activities in data analysis were: data condensation, data display, and conclusion drawing or verifications. Data validation uses source triangulation and method triangulation. This study shows leaders at Pesantren Nurul Islam 1 Jember and Pesantren Al-Qodiri 1 Jember have developed integrative learning that combines the national curriculum and local curriculum of pesantren; between learning in madrasah and pesantren; between learning the Kitab Kuning and general subjects, and between planning, implementing, and evaluating learning. The novelty of this research is the integrative learning based on pesantren in madrasah).
Pembinaan Ubudiyah di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Genteng Banyuwangi Mohammad Nur Hassan; Imron Fauzi
AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 1 (2021): AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Published by the Islamic Religious Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Kiai Haji Achmad Siddiq University, Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/adabiyah.v2i1.28

Abstract

Generasi muda zaman sekarang, di era milenial terjadi hilangnya nilai-nilai agama dan kesadaran dalam ‘ubudiyah, hal itu terjadi karena pendidikan agama yang kurang, pengaruh lingkungan yang kurang baik, dan juga zaman yang semakin maju namun malah memberi pengaruh ke arah yang negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembinaan ‘ubudiyah melalui kegiatan shalat berjamaah, tafhim Al-Qur’an dan kultum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumenter. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan terdiri dari kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah Pembinaan ‘ubudiyah melalui kegiatan shalat berjamaah pada tiga waktu yaitu shalat Dhuha, Dhuhur dan Ashar, kegiatan tafhim Al-Qur’an dan kegiatan kultum. Kemudian dari ketiga kegiatan tersebut dipengaruhi oleh faktor pendukung yakni kesadaran diri, pengetahuan, mental dan kerjasama antara semua pihak sekolah, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya sadar diri, pengetahuan, mental dan beberapa perilaku peserta didik. Implikasi positif dari kegiatan ini adalah peserta didik menjadi terbiasa untuk beribadah terutama shalat berjamaah, mengkaji Al-Qur’an dan bertambahnya pengetahuan serta pengertian peserta didik. Sedangkan implikasi negatifnya adalah peserta didik mudah beralasan kelelahan. Kata kunci: kultum, pembinaan ‘ubudiyah, shalat berjamaah, tafhim Al-Qur’an, Today's young generation, in the millennial's era, there is a loss of religious values ​​and awareness in ‘ubudiyah, that happens because of inadequate religious education, unfavorable environmental influences, as well as an increasingly advanced era but instead has a negative influence. The purpose of this research is to know the development of ‘ubudiyah through congregational prayer, Tafhim Al Quran and cultum. This research uses a qualitative approach with descriptive research type, data collection methods using observation, interviews, and documentaries. while the data analysis techniques used consisted of data's condensation, data's presentation, and conclusions. The validity of the data was tested using source triangulation and method triangulation. The result of this research is the development of ‘ubudiyah through congregational prayer activities in three times, Duha prayer, Dhuhur, and Asr, Tafhim Al Quran, and cultum. then of the three activities are influenced by supporting factors, namely self-awareness, knowledge, mental and cooperation between all school parties, while the inhibiting factor is the lack of self-awareness, knowledge, mental and some student behavior. The positive implication of this activity is that students become accustomed to worship, especially congregational prayer, study the Al Quran, and increase the knowledge and understanding of students. Meanwhile, the negative implication is that students easily reason that they are tired. Keywords: cultum, coaching of ‘ubudiyah, congregational prayer, tafhim Al-Qur’an,
Upaya Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi IPNU IPPNU dalam Pencegahan Radikalisme di Kampus Novi Afri Riati; Imron Fauzi
AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 1 (2021): AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Published by the Islamic Religious Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Kiai Haji Achmad Siddiq University, Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/adabiyah.v2i1.29

Abstract

Radikalisme adalah suatu aliran yang mempunyai keinginan perubahan pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan. seperti anarkisme, dalam kondisi ini masih dalam tahap pemikiran, inilah yang dikhawatirkan jika radikalisme menyebar di kampus Untuk mengantisipasi PKPT IPNU IPPNU organisasi di kampus IAIN Jember berupaya membentengi faham radikalisme. Untuk menanamkan nilai-nilai ke-Aswaja-an agar pemikiran mahasiswa tidak mudah terpengaruh oleh kaum radikalis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumenter, sedangkan analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian ini memperoleh kesimpulan 1) indentifikasi radikalisme antara lain orang yang menganggap dirinya paling baik dan benar sendiri, menegakkan khilafah Islamiyah, berfikir tekstual, tidak menghargai perbedaan, tidak memandang keberagamaan, menolak moderasi agama, anti NKRI dan Pancasila.  2) Bentuk kegiatan PKPT IPNU IPPNU IAIN Jember dalam pecegahan radikalisme MAKESTA, (masa kesetiaan anggota) LAKMUD (latihan kader muda) Sholawatan, peringatan hari besar seperti Isra’Mi’roj, ziarah ke makam para wali. setiap malam jum’at Tahlilan, tiba’an, kajian mengenai kitab Arbain Nawawi, Ke-NUan, membahas isu-isu yang telah viral. 3) Faktor pendukung Internal kerja sama saling komunikasi pembina mengarahkan pengurus. Faktor penghambat internal, kurang saling komunikasi pengurus, anggota, pembiayaan sangat minim. Faktor pendukung Eksternal, bascampe, gedung, kelas, serambi Masjid. media sebagai sarana dakwah Faktor penghambatnya Eksternal tidak dapat pinjaman gedung. Kata kunci : Radikalisme, IPNU IPPNU, Aswaja.   ABSTRACT Radicalism is a flow that has a desire to change social and political renewal in a violent way. Like anarchism, in this condition is still in the stage of thought, that way it feared if radicalism spreads on campus to anticipate PKPT IPNU IPPNU organization on campus IAIN Jember seeks to fortify the understand radicalism. To embed the values of the Aswaja so that students ' thinking is not easily affected by the radicalists. The study uses a qualitative approach, the type of research used is case study research, the data collection techniques in this study using interviews, observations and documentaries, while the data analysis used is data condensation, data presentation, and withdrawal conclusions. The validity of the data used is the source triangulation and the triangulation technique. The study obtained the conclusion 1) the identification of radicalism indicators among others who consider themselves best and true themselves, uphold Islamiyah Caliphate, think textual, do not appreciate the distinction, not to view its efficacy, reject religious moderation, anti NKRI and Pancasila.  2) The activity of PKPT IPNU IPPNU IAIN Jember in MAKESTA Pecegahan radicalism, (Member loyalty period) LAKMUD (training of young cadres) shovisit, a memorial Day such as Isra'mi ' Roj, a pilgrimage to the tomb of the Guardians. Every Friday night Tahlilan, Tiba'an, study of the book Arbain Nawawi, Ke-NUan, discusses issues that have been viral. 3) Internal supporting factor of mutual communication of the coach directs the caretaker. Internal inhibiting factor, less communication between admins, members, financing is minimal. External supporting factors, Bascampe, building, class, porch of the mosque. Media as a means of propagation factor external is unable to loan the building.