Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kecepatan Kendaraan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Jalan Tol Sindy Pangesty; Anton Budiharjo; Pipit Rusmandani
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i1.4908

Abstract

Pemberlakuan batas kecepatan maksimal dijalan tol tidak banyak memberikan pengaruh besar terhadap perubahan perilaku pengemudi di jalan tol yang cenderung memacu kecepatan melebihi batas kecepatan maksimal, sehingga dibutuhkan upaya lain untuk mengubah perilaku pengemudi tersebut. Pemilihan kecepatan kendaraan tepat dapat mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) suatu kendaraan serta biaya total yang harus dikeluarkan. Kajian ini secara khusus membahas dampak kecepatan kendaraan terhadap konsumsi bahan bakar minyak dijalan tol dan outputnya dapat digunakan untuk melakukan sosialisasi keselamatan pengguna jalan tol. Karena memacu kecepatan yang tinggi dijalan tol disamping membahayakan pengguna jalan juga menyebabkan pemborosan bahan bakar, sehingga diharapkan informasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk sarana sosialisasi keselamatan dijalan tol. Menggunakan dua metode perhitungan konsumsi BBM yaitu Pacific Consultant International (PCI) dan metode Bina Marga, penelitian ini menghitung besarnya konsumsi BBM suatu kendaraan pada kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam, 100 km/jam dan 120 km/jam serta menganalisa pengaruh antara kecepatan terhadap konsumsi BBM di jalan tol. Diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kecepatan terhadap konsumsi BBM kendaraan, dan ada kecenderungan jika kecepatan meningkat maka konsumsi BBM juga akan meningkat. Kecepatan 60 km/jam merupakan kecepatan paling efisien dengan konsumsi BBM sebesar 0,060 liter/1000km (PCI) dan 0,92 liter/1000km (Bina Marga), sedangkan pada kecepatan 120 km/jam konsumsi BBM nya sebesar 0,182 liter/1000km (PCI) dan 0,122 liter/1000km (Bina Marga).
Analisis Daerah Lokasi Rawan Kecelakaan Jalan Tol Tangerang-Merak Yogi Oktopianto; Sindy Pangesty
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v8i1.301

Abstract

Jalan tol sebagai jalan bebas hambatan memiliki perbedaan dari jalan biasa. Namun dengan status bebas hambatan bukan berarti masalah kecelakaan lalu lintas juga dapat teratasi. Jalan tol dirancang dengan tingkat kenyamanan, kelancaran dan keselamatan tinggi, tetapi jumlah kecelakaan di jalan tol Indonesia masih tinggi. Pada ruas jalan tol Tengerang-Merak terdapat 650 kasus kecelakaan dengan fatalitas yang mengakibatkan 31 orang meninggal dunia. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan (black site) dan lokasi rawan kecelakaan (black spot) pada ruas jalan tol Tengerang-Merak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dan Upper Control Limit (UCL). Hasil penelitian menunjukkan kecelakaan tertinggi pada ruas Jalan Tol Tangerang-Merak berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) per 1 KM yaitu jalur A di KM 65+000 – 66+000 dan Jalur B KM 40+000 – 41+000. Kemudian menggunakan metode Upper Control Limit (UCL) per 1 KM yaitu jalur A KM 94+000 – 95+000 dan Jalur B KM 97+000 – 98+000. Rekomendasi penanganan lokasi rawan kecelakaan pada ruas Jalan Tol Tangerang-Merak dengan peningkatan kondisi marka dan rambu yang kurang jelas serta penambahan dan perbaikan fasilitas perlengkapan jalan.