Secara garis besar masyarakat Papua digolongkan menjadi dua kelompok masyarakat, yaitu masyarakat pedalaman (pegunungan) dan masyarakat pesisir. Kedua kelompok masyarakat ini hidup pada kondisi ekologi dan iklim yang berbeda. Kondisi ekologi yang berbeda membuat kebiasaan makan masyarakat menjadi berbeda. Maka hal ini berdampak pada terjadinya perbedaan kebiasaan makan dan definisi fungsi sosial makanan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari studi ini adalah menganalisisi kebiasaan makan dan fungsi sosial makanan bagi masyarakat wilayah adat Mee Pagoo. Penelitian ini dilakukan pada perwakilan mahasiswa STIKes Persada Nabire yang berasal dari wilayah pengunungan dan pesisir Wilayah adat Mee Pago. Waktu penelitian dilaksanakan Pada bulan Oktober 2020. Instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar pertanyaan yang disusun dalam kuesioner. Hasil studi menemukan bahwa kebiasaan konsumsi pangan dipengaruhi oleh variabel lingkungan, dimana pemilihan bahan makanan, proses pengolahan makanan, pola konsumsi pangan antara masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman dan pesisir berbeda. Kebiasaan makan terbentuk dan tertanam sesuai dengan budaya yang ada di masing-masing keluarga. Suatu kelompok masyarakat dapat merubah kebiasaan makan mengikuti kebisaan masyarakat tempat tinggalnya sekarang karena adanya variasi pemilihan bahan pangan dan proses pengolahannya yang beragam.