Zulfahmi
Dosen Tetap Fakultas Syari’ah Dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Minimum Marriage Age: Study of Fiqh of Four Madhabs Maisarah; Afrizal; Zulfahmi; Fizal Mauliza; Faisal Murni
Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS) Journal Vol 1 No 2 (2019): Britain International of Humanities and Social Sciences, October
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/biohs.v1i2.46

Abstract

Fiqh of four madhab (Hanafi, Maliki, Shafi'i and Hambali) permit the marriage of minors, so that parents tend to marry their children at an underage. This ppinion is criticized in modern times who want a minimum age of marriage. The question arises how the interpretation of the four madhab (Islamic jurisprudence) of thought is used and are there other arguments that can be used in reinterpreting the existence of a minimum age of marriage. This study uses some methods, firstly, to examine the verses and hadith to find out whether there are cues about the minimum age of marriage or not. Secondly, to reinterpret using the ta‘liliyyah method and the termiyyah of the arguments used by the religious and contemporary scholars. The result shows that the madhab declares Surah al-Thalaq as the proposition regarding the ability of marriages of young children. According to the author, the logic is incorrect because there is no need to iddah for virgin women contained in Surah al-Ahzhab verse 49; The religious scholars also use it as the proposition of the Prophet's marriage hadith. with ‘Aisha r.a when she was a child, even though this incident occurred in Mecca before the Muslim period and before the hadith about the guardian's obligation to ask permission for a girl or widow. This study also finds other verses that can be used as arguments in limiting the age of marriage, namely Surat al-Nisa 'verses 5-6 and 9, the hadith of Ibn Mas'ud and maslahah to be achieved from a marriage, which explicitly states that both adult and maturity both physically and mentally as a condition of marriage.
POLA PENYELESAIAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM PERSIDANGAN Zulfahmi Zulfahmi
At-Tafkir Vol 10 No 2 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-Undang No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT dan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ternyata belum mampu menjadi benteng pemerintah untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak dari prilaku kekerasan. Berdasarkan data Tahunan Perkara dari Mahkamah Syar'iyah Pidie Jaya, perkara masuk dalam tahun 2016 mencapai 278 perkara. Dari jumlah itu, salah satu perkara yang ditangani lembaga itu adalah perkara kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mana perkara jumlahnya mencapai 108 perkara. Beranjak dari uraian ini, penulis merasa perlu adanya penelitian tentang konsep Hukum Islam mengenai penyelesaian kekerasan dalam rumah tangga dan bagaimana penyelesaian yang ditangani Mahkamah Syari’ah Meureudu Pidie Jaya
Sosialisasi Kultum Pada Siswa SMP Riyadul Mubarak Desa Tanjongan Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Junaidi; Eliana; Amiruddin Abdullah; Zulfahmi
Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jkdm.v1i1.409

Abstract

Kegiatan Sosoalisasi Kultum ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam berbicara khususnya di bidang agama. Kegiatan ini dilakukan untuk membimbing keterampilan siswa ketika berbicara di depan umum. Kegiatan ini dilakukan selama ada proses belajar mengajar di sekolah Riyadul Mubarak Tanjongan Samalanga. Pengabdian ini menggunakan metode pendampingan Participatory Action Research (PAR). Metode PAR memiliki tiga kata yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu partisipasi, riset dan aksi. Semua riset harus diimplementasikan dalam aksi. Pada proses pengorganisasian, peneliti bersama tim dan pengurus dayah Riyadhul Mubarak Al-Idrisiyah Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen membentuk rencana aksi untuk melakukan perubahan sosial pada generasi muda. PAR merupakan kaloboratif antara peneliti dengan komunitas untuk melakukan research bersama, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melakukan aksi secara berkesinambungan dan berkelanjutan. PAR dirancang memang untuk mengkonsep suatu perubahan dan melakukan perubahan terhadapnya. peneliti bersama tim ingin mengembangkan Karakter dan ilmu pengetahuan peserta didik khusnya di bidang Agama lewat program kultum secara continue. Kuliah tujuh menit (Kultum) salah satu kegiatan yang diperlukan di sekolah disamping untuk melatih peserta didik untuk berbicara di depan umum juga untuk membina kader-kader dakwah yang professional di kalangan siswa-siswa.
Pelatihan Kegiatan Muhadatsah Bahasa Arab Di Asrama Mabna Lughah Dayah Putri Muslimat Samalanga Kabupaten Bireuen Teungku Mujiburrahman; Safrizal; Zulfahmi; Murdani; Nurbaiti
Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jkdm.v1i1.509

Abstract

Kegiatan pembuatan atau pengenalan keunikan kasab ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa khususnya dibidang mufradat. Pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) Metode PAR memiliki tiga kata yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu partisipasi, riset dan aksi. Semua riset harus di implimentasikan dalam aksi. Pada proses pengorganisasian, peneliti bersama tim dan pengurus Dayah Putri Muslimat membentuk rencana aksi untuk melakukan perubahan social pada santriwati. PAR merupakan kolaboratif antara peneliti dan komunitas untuk melakukan research bersama, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melakukan aksi secara berkesinambungan dan berkelanjutan. PAR dirancang memang untuk mengkonsep suatu perubahan dan melakukan perubahan terhadapnya. Pertama, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pendidikan muhadatsah bahasa arab di asrama mabna lughah Dayah Putri Muslimat Samalanga Kabupaten Bireuen telah terlaksana dengan baik. Kedua, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pendidikan muhadasah bahasa arab di asrama mabna lughah Dayah Putri Muslimat Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen mendapatkan respon yang antusias dari para santri mabna lughah Dayah Putri Muslimat Kecamatan Samalanga. Ketiga, Didapatkan beberapa pertanyaan dari peserta (santriwati) terkait materi kegiatan dan santriwati di mabna lughah tersebut mengharapkan ada kegiatan muhadasah kembali terkait pembelajaran bahasa arab.