PETRAYUNA DIAN OMEGA
Universitas Kristen Krida Wacana

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Masa Kerja dan Tingkat Pendidikan Formal dengan Komitmen Organisasi Pejabat Struktural Universitas X Hendianto, Amelia; Omega, Petrayuna Dian
Noetic Psychology VOL. 17 NO. 1 JANUARI - JUNI 2013
Publisher : Noetic Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak. Universitas adalah satuan pendidikan formal yang mengelola dan menyelenggarakan pendidikan tinggi yaitu jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor dan program profesi serta program spesialis. Universitas harus dijalankan oleh sumber daya manusia yang baik di semua tingkatannya, dan salah satu faktor yang menunjukkan kualitas yang baik adalah komitmennya terhadap universitas. Komitmen organisasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, dua diantaranya yaitu masa kerja dan tingkat pendidikan formal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dengan tingkat pendidikan formal dengan komitmen organisasi pejabat structural universitas X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik cluster non-random sampling. Sampel sebanyak 30 orang pejabat struktural di Universitas X. Peneliti membuat satu alat ukur yaitu skala komitmen organisasi. Berdasarkan penghitungan statistik, variabel komitmen organisasi dan masa kerja tidak berkorelasi secara signifikan dengan skor -0,138, begitu juga dengan variabel tingkat pendidikan formal dengan skor p = 0,755. Tingkat komitmen organisasi pejabat struktural berada pada kategori tinggi. Hasil wawancara menunjukkan bahwa faktor lain yang memengaruhi komitmen organisasi pejabat struktural antara lain budaya organisasi, kepemimpinan transformasional dan etos kerja. Kata kunci: komitmen organisasi, masa kerja, pejabat structural, tingkat pendidikan formal, 
TERAPI DENGAN PENDEKATAN KONSEP COGNITIVE-BEHAVIORAL THERAPY UNTUK MENGATASI DEPRESI PADA KARYAWAN SWASTA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OMEGA, PETRAYUNA DIAN
Noetic Psychology vol. 1 no. 2 Januari-Juni 2011
Publisher : Noetic Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN BUDAYA ORGANISASI PADA PT CAB Octavian, Ivan; Omega, Petrayuna Dian
Noetic Psychology vol. 1 no. 3 Juli-Desember 2011
Publisher : Noetic Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The massive competitions in bussiness era make organizations need to get more active to face the competitions atmosphere. PT CAB is one of the company in Jakarta that has core bussiness in clothing production and distribution. This company has been growing and want to start to go public in several years later. That purpose can be reached if organization has and know organization culture that suitable with company vision, because organization culture has a big role to reach the company vision. To know dominant type of organization culture in PT CAB, then it needed to observe using a tool Organization Culture Assessment Instrument (OCAI). Observation result showed that organization culture in PT CAB nowadays is clan culture, a culture with high tolerance characteristic, but situation that needed to exist sustainability is market culture, where as the main focus is reach the organization target. Keywords: Organizational culture, Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI), Clan, Adhorarchy, Market, Hierarchy
SIKAP PEMUDA NEGERI AMAHUSU TERHADAP PELA Akerina, Natasha; Omega, Petrayuna Dian
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 3 (2019): IKRAITH-HUMANIORA VOL 3 NO 3 Bulan November 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.559 KB)

Abstract

Keberadaan pela sebagai adat di Maluku mempunyai peranan penting dalamkehidupan masyarakat Maluku yang memiliki identitas beragam. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui bagaimana gambaran sikap pemuda negeri Amahusu terhadap pela.Sampel dari penelitian ini adalah 155 pemuda desa Amahusu. Pengambilan data dalampenelitian ini menggunakan skala sikap terhadap pela. Metode penelitian ini adalahpenelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Perhitungan statistik deskriptif yangdipakai dalam menganalisa penelitian ini menggunakan mean hipotetik. Hasil penelitianini menunjukan sikap pemuda Amahusu terhadap pela termasuk dalam kategori positifdengan mean keseluruhan sebesar 91.28, didukung juga oleh ketiga aspek yang tergolongpositif yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Sikap positif pemuda terhadappela dapat berpengaruh dalam mempererat relasi pela antara negeri Amahusu dengannegeri yang memiliki hubungan pela dengan Amahusu.
Corrigendum: Model Process-Person-Context-Time (PPCT) Bronfenbrenner Pada Kesehatan Mental Konteks Kebencanaan Omega, Petrayuna Dian
Jurnal Psikologi Udayana Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843//JPU.2023.v10.i02.p03

Abstract

Abstrak Petra Yuna Dian Omega menemukan kesalahan pada penulisan artikel yang telah terbit yakni ”Model Process Person-Context-Time (PPCT) Bronfenbrenner Pada Kesehatan Mental Konteks Kebencanaan”, Dian Omega, Petrayuna (2023). Dalam catatan ini kami menerbitkan kembali naskah yang telah dikoreksi dalam versi terbaru. Bencana alam dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan hal penting untuk menghadapi situasi tak terduga. Teori kesehatan mental dari Bronfenbrenner khususnya teori proses proksimal Bronfenbrenner dengan model Process-Person-Context-Time (PPCT) dapat memprediksi kesehatan mental karena teori ini dapat mendeteksi hubungan antara faktor-faktor proksimal dan berbagai luaran kesehatan mental. Bronfenbrenner tidak banyak membahas mengenai objek-objek dan simbol-simbol dalam risetnya dimana hanya satu artikel yang mengupas hal tersebut. Jika dibandingkan dengan interaksi interpersonal, interaksi dengan objek dan simbol dapat terjadi tanpa melibatkan orang lain, sehingga sumber daya dan kepemilikan seseorang berperan besar dalam memengaruhi kekuatan dan arah proses proksimal. Penelitian ini menggunakan Diskusi Kelompok Terarah dengan partisipan 10 orang wanita dewasa penyintas bencana alam di Palu Sulawesi Tengah tahun 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan pada kondisi bencana banyak orang kehilangan objek dan simbol berharga dalam hidupnya sehingga perlu mengeksplorasi lebih lanjut kesesuaian model PPCT dalam kesehatan mental konteks kebencanaan. Penelitian ini membutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan kesesuaian penggunaan model PPCT dalam kesehatan mental konteks kebencanaan. Kata kunci: bencana; kesehatan mental; model PPCT; simbol dan objek Abstract Natural disasters can cause mental health problems. Mental health is important for dealing with unexpected situations. Mental health theory from Bronfenbrenner especially Bronfenbrenner's proximal process theory with the Process-Person-Context-Time (PPCT) model can predict mental health because this theory can detect the relationship between proximal factors and various mental health outcomes. Bronfenbrenner doesn't talk much about objects and symbols in his research where only one article explores them. When compared with interpersonal interaction, interaction with objects and symbols can occur without involving others, so that one's resources and possessions play a big role in influencing the power and direction of proximal processes. This study used a Focus Group Discussion with participants of 10 adult women survivors of natural disasters in Palu, Central Sulawesi in 2018. The results of this study show that in catastrophic conditions many people lose valuable objects and symbols in their lives so it is necessary to further explore the suitability of the PPCT model in mental health in the context of disaster. This research requires further studies to ascertain the suitability of the use of the PPCT model in mental health disaster contexts. Keywords: disaster; mental health; PPCT model; symbol and object