Widodo Djati Sasongko
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN SUMBERDAYA HUTAN TERHADAP KEPARIWISATAAN JAWA TIMUR *) Widodo Djati Sasongko
CAKRAWALA Vol 1, No 2: Juni 2007
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5649.733 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v1i2.81

Abstract

Tujuan kajian : (1) Memahami peranan sumber daya hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) dan kepariwisataan di Jawa Timur; (2) Menghasilkan rekomendasi usulan strategi pengembangan TN-BTS untuk pemanfaatan kepariwisataan. Metode kajian deskriptif dengan pendekatan yang digunakan adalah kajian kualitatif dan analisannya kualitatif. Lokasi kajian di TN-BTS. Metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 (tiga) teknik metode, yaitu : (1) wawancara, (2) Observasi, dan (3) dokumentasi dan literatur.sedangkan metode analisis menggunakan analisis SWOT dan analisis interaktif. Rekomendasi : (1) Memberi kesempatan kepada civil society turut mengembangkan zona pemanfaatan, melalui hubungan kemitraan yang bisa melibatkan organisasi internasional, nasional, lokal maupun pribadi-pribadi dengan balai TH-BTS, (2) Mendorong berdirinya pendidikan konservasi alam atau laboratorium konservasi alam di zona pemanfaatan yang dapat dikunjungi oleh para peminat pendidikan lingkungan hidup maupun para peminat kegiatan alam terbuka termasuk wisatawan, (3) Mempertahankan dan mengembangkan adat istiadat dan budaya masyarakat Tengger yang arif bijaksana, luhur dan positif, misalnya ajaran wewaton, aturan adat untuk tidak merusak hutan dan lingkungannya, sistem pemilikan tanah yang tidak boleh dijual atau dipindahkan ke masyarakat di luar masyarakat Tengger; (4) Pemanfaatan pariwisata TN-BTS sebagai kawasan wisata terbatas dengan menekankan pada kualitas. TN-BTS bukanlah lokasi kawasan wisata massal (non mass tourism), (5) Mengembangkan obyek dan daya tarik wisata kompleks Gn. Semeru dan kompleks Gn. Bromo menjadi kopleks pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan yang berdampak pariwisata negatif rendah dan memiliki daya saing; (6) Melengkapi fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan didaerah penyangga (buffer zone) yang menuju pintu masuk kawasan TN-BTS yang sesuai dengan skala kebutuhannya.