Junior Hendri Wijaya
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE COMPARISON OF FOOD POLICY ERA THE LEADERSHIP OF SOEHARTO AND SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Iman Amanda Permatasari; Junior Hendri Wijaya
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/jkpd.v2i1.35

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kebijakan pangan pada masa kepemimpinan presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono. Unit analisa data yang diambil berupa kepemimpinan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono serta kebijakan pangan, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah. Teknik pengumpulan data menggunakan Studi dokumentasi. Kemudian, teknik analisa datanya terdiri dari: Heuristik, Kritik dan Analisis Saran, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa posisi kebijakan pangan pada masa kepemimpinan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono baru berada bada posisi ketahanan pangan, tidak bisa mencapai kemandirian atau bahkan kedaulatan pangan. Soeharto memiliki kebijakan Swasembada beras dan Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kebijakan Revitalisasi Pertanian. Keduanya menggunakan strategi masing-masing dalam menjalankan kebijakan tersebut. Selain itu, terdapat pengaruh positif dan juga negatif dari kepemimpinan keduanya terhadap berjalannya kebijakan pangan. Kata kunci: Kebijakan, Pangan, Kepemimpinan, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia ABSTRACT This study aims to identify comparative food policies during the presidency of President Soeharto and Susilo Bambang Yudhoyono. The data analysis unit obtained is the management of Soeharto and Susilo Bambang Yudhoyono and the nutritional guidelines taken. The type of research is historical research. Data collection techniques are the study documents. Then the data analysis techniques consist of heuristics, critique and analysis of suggestions, interpretation and historiography. The results of this study show that the position of food policy during the leadership of Soeharto and Susilo Bambang Yudhoyono is unable to achieve independence or even the sovereignty of food. Suharto has a policy of self-sufficiency in rice and Susilo Bambang Yudhoyono has a policy of reviving agriculture. Both have their own strategies in implementing the policy. In addition, it has a positive and negative impact on its leadership in food policy. Keywords: Policy, Food, Leadership, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesian
Korelasi Penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik bagi Pengguna Media Sosial Facebook Terhadap Pemulihan Perilaku Sosial Anak Junior Hendri Wijaya; A.Nururrochman Hidayatullah; Iman Amanda Permatasari
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 43 No 1 (2019): Volume 43 Nomor 1 April 2019
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/mipks.v43i1.2195

Abstract

Siswa Sekolah Menengah Pertama “A” dengan Sekolah Menengah Pertama “B” mengalami perseteruan melalui media sosial facebook, seluruh siswa masing-masing sekolah bersitegang menimbulkan emosi dan mencapai pada titik puncak perkelahian hingga menyebabkan meninggal dunia. Maka diperlukan kajian untuk menganalisa korelasi penerapan undang-undang informasi dan transaksi elektronik bagi pengguna media sosial facebook terhadap pemulihan perilaku sosial anak. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan. Hasil temuan dalam analisis ini adalah bahwa korelasi undang-undang informasi dan transaksi elektronik sangat berpengaruh kepada pengguna terutama anak remaja. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan lebih dari orang tua pengguna media sosial menjadi elemen terpenting dalam pemulihan perilaku sosial anak. Perkembangan perilaku sosial anak bergantung kepada orang tua didik anak.
Implementasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Dalam Penyelesaian Masalah Ujaran Kebencian Pada Media Sosial Iman Amanda Permatasari; Junior Hendri Wijaya
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 23 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.429 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v23i1.101

Abstract

After the enactment of The Information and Electronics Transactions (IET) laws in Indonesia, there are certain limitations in terms of conveying something through social media, especially regarding hate speech. The purpose of this study is to find out how the implementation of the IET Law in solving hate speech problems on social media. The method used is the literature study method. The results of this study indicate that the implementation of the IET Law has been adjusted to the objectives of the 1945 Constitution, however, in solving the problem of hate speech, it is always bound to the rubber article, namely articles 27, 28 and 29 of the IET Law. This article seems to be a terrible scourge, even used as a means to take revenge, silence criticism, win a case or even become a political weapon. The suggestion from this study is for the government to review the contents of several articles and also sanctions against the perpetrators of hate speech. Keywords: Implementation, the constitution of IET, Hate Speech, Social Media ABSTRAK Setelah diberlakukannya undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Indonesia, terdapat batasan-batasan tertentu dalam hal menyampaikan sesuatu melalui media social, terutama mengenai ujaran kebencian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi Undang-Undang ITE dalam penyelesaian masalah ujaran kebencian pada media sosial. Metode yang digunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan pengimplementasian undang-undang ITE sudah disesuaikan dengan tujuan Undang-Undang Dasar Tahun 1945,akan tetapi, di dalam penyelesaian masalah ujaran kebencian selalu terikat dengan pasal karet yaitu pada pasal 27, 28 dan 29 Undang-Undang ITE. Pasal ini seolah menjadi momok yang mengerikan, bahkan dijadikan sarana untuk membalas dendam, membungkam kritik, memenangkan suatu perkara atau bahkan menjadi senjata politik. Saran dari kajian ini adalah agar pemerintah untuk mengkaji ulang isi dari beberapa pasal dan juga sanksi-sanksi terhadap pelaku ujaran kebencian. Kata kunci: Implementasi, undang-undang ITE, Ujaran Kebencian, Media Sosial.
THE COMPARISON OF FOOD POLICY ERA THE LEADERSHIP OF SOEHARTO AND SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Iman Amanda Permatasari; Junior Hendri Wijaya
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v2i1.35

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kebijakan pangan pada masa kepemimpinan presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono. Unit analisa data yang diambil berupa kepemimpinan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono serta kebijakan pangan, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah. Teknik pengumpulan data menggunakan Studi dokumentasi. Kemudian, teknik analisa datanya terdiri dari: Heuristik, Kritik dan Analisis Saran, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa posisi kebijakan pangan pada masa kepemimpinan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono baru berada bada posisi ketahanan pangan, tidak bisa mencapai kemandirian atau bahkan kedaulatan pangan. Soeharto memiliki kebijakan Swasembada beras dan Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kebijakan Revitalisasi Pertanian. Keduanya menggunakan strategi masing-masing dalam menjalankan kebijakan tersebut. Selain itu, terdapat pengaruh positif dan juga negatif dari kepemimpinan keduanya terhadap berjalannya kebijakan pangan. Kata kunci: Kebijakan, Pangan, Kepemimpinan, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia ABSTRACT This study aims to identify comparative food policies during the presidency of President Soeharto and Susilo Bambang Yudhoyono. The data analysis unit obtained is the management of Soeharto and Susilo Bambang Yudhoyono and the nutritional guidelines taken. The type of research is historical research. Data collection techniques are the study documents. Then the data analysis techniques consist of heuristics, critique and analysis of suggestions, interpretation and historiography. The results of this study show that the position of food policy during the leadership of Soeharto and Susilo Bambang Yudhoyono is unable to achieve independence or even the sovereignty of food. Suharto has a policy of self-sufficiency in rice and Susilo Bambang Yudhoyono has a policy of reviving agriculture. Both have their own strategies in implementing the policy. In addition, it has a positive and negative impact on its leadership in food policy. Keywords: Policy, Food, Leadership, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesian