Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Inokulasi Rhizobium dan Pupuk SP-36 Terhadap Produksi dan Mutu Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Var. Dering Moh. Faruq Hendrianto; FNU Suharjono; Sri Rahayu
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 1 (2017): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i1.15

Abstract

Produksi kedelai mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh penurunan luas lahan dan stok benih. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan memaksimalkan hasil biji setiap hektar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulasi rhizobium dan beberapa dosis pupuk SP-36  terhadap  produksi dan kualitas benih kedelai Varietas  Dering. Penelitian ini dilakukan di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember dan Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor dan terdiri atas 12 kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah dosis inokulasi Rhizobium (R) yang terdiri atas  0 g/1kg benih, 5g/1kg benih, 7g/1kg benih dan 9g/1kg benih. Faktor kedua adalah pupuk SP-36 dosis (P) yang terdiri atas 69,5 kg/ha, 138kg/ha, dan 207,5kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi Rhizobium (R) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah bintil akar. Perlakuan R1 (biji 5g/1kg) memberikan hasil tertinggi untuk jumlah bintil akar. Aplikasi dosis pupuk SP-36 (P) juga menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan untuk usia berbunga, jumlah polong, hasil setiap tanaman, produksi setiap hektar dan berat 100 biji. Perlakuan P3 (dosis 207,5kg/ha) memberikan hasil tertinggi pada usia berbunga, perlakuan P2 (dosis 138kg/ha) memberikan hasil tertinggi untuk jumlah polong, hasil setiap tanaman dan produksi setiap hektar, dan perlakuan P1 (dosis 69,5kg/ ha) memberikan hasil tertinggi pada berat 100 biji.
Uji Ketahanan Galur Cabai Keriting MG1012 (Capsicum annum L.) Terhadap Hama Kutu Daun Persik (Myzus persicae Sulz). Manar Mukhtadhor; FNU Suharjono; Sri Rahayu
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.46

Abstract

Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan  yang mengandung nilai gizi  dan finansial tinggi. produksi cabai di Jawa Timur pada tahun 2011-2014 mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2015 mengalami penurunan cukup tinggi. Upaya untuk meningkatkan produksi dan ketahanan cabai keriting adalah dengan penciptaan varietas baru yang tahan terhadap hama dan penyakit . Penelitian ini dilaksanakan bulan 13 April sampai 26 September 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Hayam Wuruk 1, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Ketinggian tempat 100-700 m dpl,. Penelitian ini diaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Non faktorial dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut A = Benih Cabai Keriting Galur MG1012, B = Benih Cabai Keriting Varietas KIYO , C = Benih Cabai Keriting Varietas JINGGO , D = Benih Cabai Keriting Varietas LADO. Data Observasi dianalisi dengan menggunakan uji rumus F (ANOVA) diikuti oleh uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menjelaskan bahwa intensitas serangan hama kutu daun persik (Myzus Persicae L) pada galur MG1012 berpengaruh sangat nyata. Intensitas serangan adalah 4,53 dan termasuk dalam kategori sangat tahan.