Septi Kurniawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Keberhasilan Pemberian Asi Ekslusif Reni Sulistyowati; Septi Kurniawati; Yeni Andriani
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.9877

Abstract

Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi/anak yang optimal sekaligus mempertahankan kesehatan ibu setelah bersalin. Bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif selama enam bulan secara signifikan menurunkan resiko terjadinya diare, dan menurunkan resiko ISPA, dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI Ekslusif. Puskesmas Kedung Rejo mempunyai cakupan ASI yang masih rendah. Walaupun secara geografis Puskesmas ini berada di wilayah kecamatan Muncar. Dimana, Muncar merupakan penghasil ikan laut terbesar no dua di Indonesia. Melihat kondisi tersebut seharusnya cakupan ASI Eklsusif memenuhi target, karena sumber makanan yang baik untuk ibu menyusui sudah tersedia. Namun, pada kenyataannya cakupan ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas tersebut masih rendah. Untuk membantu meningkatkan pencapaian target ASI Ekslusif serta mengurangi penurunan angka kematian bayi, balita dan kematian ibu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencanangkan Kelompok Pendukung ASI, dalam membatu pencanangan tersebut kami berupaya melakukan motivasi kepada masyarakat untuk memberikan ASI Ekslusif. Salah satu permasalahan yang dialami di wilayah kerja Puskesmas Kedungrejo Muncar guna meningkatkan cakupan ASI adalah belum optimalnya pelaksanaan motivator ASI yang ada di masyarakat karena Motivator yang tersedia masih 1 orang untuk setiap 1 desa wilayah kerja puskesmas. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah telah dilakukannya pelatihan motivator ASI di wilayah kerja Puskesmas Kedungrejo Muncar yang diikuti oleh 30 orang sukarelawan. Dan telah dilakukan beberapa kali pertemuan kelompok pendukung ASI di 2 desa yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kedungrejo Muncar Banyuwangi. Dimana setiap motivator ASI dibekali dengan buku panduan motivator ASI dan laporan kegiatan motivator ASI yang berisi berita acara kegiatan, daftar hadir dan dokumentasi kegiatan
The Relationship Between Knowledge Level and Premarital Sexual Behavior Among Students of SMA PGRI 10 Glenmore Maya Lutfiana Ningrum; eni, Tria; Septi Kurniawati
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 7 No. 2 (2026): June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v7i2.1163

Abstract

Introduction : Adolescence is a phase where individuals experience emotional, psychosocial development and move towards a certain maturity. According to Media Sains Indonesia (2022), the consequences of premarital sexual relations, such as pregnancy at a young age, can bring physical, psychological and social risks for teenagers, including the possibility of abortion. Objectives: Research shows that 86% of students have held hands and hugged their partners, with 20% of these activities done voluntarily, and 34% engaging in sexual activities every time they meet. As many as 42% of respondents revealed that the most common places to engage in sexual activities are in boarding houses or hotels. Methods : Research design is a framework that provides clear guidance and direction for researchers during the conduct of research. The aim is to provide detailed instructions so that researchers can follow the research stages correctly. This research uses a descriptive quantitative approach with a design that includes observational analysis and applies a cross sectional approach. Results : The research results show that there is no relationship between the level of knowledge regarding premarital sexual behavior among students and female students at SMA PGRI 10 Glenmore. This result can be seen from the p value of 0.848, so (H0) in this study is accepted. Thus it can be concluded that the level of knowledge has no relationship with premarital sexual behavior. Conclusions : Analysis shows that out of 60 respondents with good knowledge, 5 respondents (8.2%) have a positive risk towards premarital sexual behavior, while 34 respondents (55.7%) have a negative risk. On the other hand, out of 10 respondents (16.4%) with less knowledge, 9 respondents (14.8%) showed a negative risk and 1 respondent (1.6%) showed a positive risk towards premarital sexual behavior. The statistical test using chi-square yielded a significant value of ρ = 0.848. Because the ρ-value is greater than 0.05, it can be concluded that there is no relationship between the level of knowledge and premarital sexual behavior.