p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Infomanpro
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN PERENCANAAN PERKERASAN JALAN DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG DESA TIRTOMOYO Deviani Kartika; Agus Santosa; Tiong Iskandar
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 9 No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v9i1.2636

Abstract

Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang penting dalam suatu wilayah permukiman karena merupakan akses penghubung dengan daerah lain. Sistem lalu lintas yang kurang baik menyebabkan kemacetan atau bahkan berdampak buruk pada perkembangan ekonomi wilayah tersebut karena dapat meningkatkan biaya distribusi sehingga meningkatkan harga barang-barang kebutuhan, yang pada akhirnya mengakibatkan turunnya daya beli dan daya saing produk di daerah tersebut. Setiap tahun saat memasuki musim hujan jalan-jalan di wilayah desa Tirtomoyo banyak mengalami kerusakan. Hal ini mengakibatkan tingginya biaya perbaikan untuk perkerasan jalan. Selain itu daerah Tirtomoyo Kecamatan Pakis dekat dengan Bandara Aburachman Saleh dan merupakan pintu terakhir jalan tol Pandaan Malang. Kemajuan dan perkembangan Bandara dan perkembangan jalan tol Pandaan Malang tersebut juga berpengaruh terhadap perkembangan lalu lintas di Desa Tirtomoyo. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan survey, investigasi dan perencanaan perkerasan jalan di desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang sehingga diperoleh hasil desain perkerasan jalan yang efektif dan efisien yang kemudian dapat dijadikan acuan/pedoman untuk pelaksanaan perkerasan jalan di Desa Tirtomoyo Malang. Dari analisis data dapat disimpulkan pada jalan utama menggunakan Sirtu Kelas A dengan ketebalan 30 cm, Batu Pecah Kelas A dengan ketebalan 15 cm dan Lapisan Aspal AC dengan ketebalan 10 cm.
PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG AKIBAT ALIH FUNGSI BANGUNAN Deviani Kartika
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 9 No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v9i1.2638

Abstract

Perubahan fungsi ruang pada Plaza Araya, dari semula pertokoan menjadi gedung bioskop, mengakibatkan adanya penambahan beban, yaitu tambahan beban mati sebesar 200 kg/m2 (sudah termasuk beban dinding), menjadi beban mati total 516 kg/m2 dan beban hidup total 550 kg/m2 (beban hidup semula adalah 320 kg/m2).Penelitian ini dilakukan untuk evaluasi kinerja dan kekuatan struktur pada kondisi existing, memberikan alternatif solusi perkuatan, menentukan spesifikasi teknis metode pelaksanaan perkuatan berdasar peraturan beton SNI-2847-2013, dan melakukan analisis struktur ulang setelah perkuatan. Beberapa perubahan akibat dari berubahnya fungsi bangunan tersebut, antara lain: Diperlukan penghilangan beberapa material finishing non-struktural berupa plesteran lantai, granit dan dinding bata. Oleh karena itu terjadi pengurangan beban terhadap kondisi eksisting, dari semula dengan beban mati 534 kg/m2 menjadi 316 kg/m2; Pada bagian atas balok baja dan pelat beton lantai 1, perlu diaplikasikan balok induk dan balok anak baja yang dirangkai untuk memikul distribusi beban hidup dan mati tambahan untuk beban ruang bioskop; Pada bagian bawah dinding pemisah ruang-ruang bioskop, perlu diaplikasikan balok baja sebagai penopang dinding, yang memiliki beban garis terhadap struktur balok baja dan pelat beton eksisting.; Perkuatan atau penambahan struktur lain yang diperlukan adalah penambahan rafter baja dan kolom baja komposit baru, sebagai akibat dari penghilangan dak atap dan perubahan bentang kuda-kuda dari bentang semula 16 meter menjadi bentang total 32 meter, serta tinggi ruang lantai 1 dari semula 5 meter menjadi 7,5 meter. Dalam hal ini, kolom baja komposit tersebut didirikan di luar gedung plaza, sehingga tidak akan membebani struktur kolom dan balok eksisting di bawahnya. Namun, dijadikan satu dengan pile cap pondasi di bawahnya, karena tidak mengalami perubahan beban reaksi kolom terhadap pondasi secara signifikan.