Mukani
STAI Darussalam Krempyang Nganjuk

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KH. M. Mahsun Adnan dan Kontribusinya Bagi Perkembangan MI Al-Adnani Kayangan Diwek Jombang Mukani
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 3 No. 2 (2021): el Bidayah, September 2021
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v3i2.1872

Abstract

The madrasa role has long been recognized by community. Based on Law Number 20 of 2003 concerning National Education System, madrasa is a national education sub-system. This article is descriptive-analytic with a qualitative approach. The data was collected through interviews, documentation and observation. The data then analyzed by non-statistics, such as data reduction, data presentation and conclusion drawing. The study describes a brief biography of KH. M. Mahsun Adnan, he was born in Nglaban, he studied at Tebuireng, after that he studied at PGA. After graduating, he then continued his study at Undar and then dedicated himself to da'wah and education until his death. The second focus is the struggle of KH. M. Mahsun Adnan toward Al-Adnani Islamic Elementary School Jombang, starting from being a pioneer, becoming the head of a madrasa, teaching in it and fighting to make the madrasa run up. So far, Al-Adnani Islamic Elementary School Jombang shows its existence continuesly in bringing forword the community arround through education. [Peran madrasah telah lama diakui oleh masyarakat. Madrasah berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah sebagai sub sistem pendidikan nasional. Artikel ini berjenis deskriptif-analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan non-statistik, yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Pembahasan tulisan ini mendeskripsikan biografi singkat KH. M. Mahsun Adnan, mulai lahir di Dusun Nglaban, menimba ilmu ke Tebuireng, PGA dan kuliah di Undar lalu mengabdikan diri bagi dakwah dan dunia pendidikan hingga wafatnya. Fokus kedua adalah perjuangan KH. M. Mahsun Adnan kepada MI Al-Adnani Kayangan, mulai dari menjadi merintis, menjadi kepala madrasah, mengajar di dalamnya hingga berjuang agar madrasah tersebut tetap berkiprah. Hingga sekarang, MI Al-Adnani Kayangan tetap menunjukkan eksistensi dalam memajukan warga masyarakat sekitar melalui dunia pendidikan]
KH. M. Ishomuddin Hadziq (1965-2003): Tokoh Penggerak Tradisi Literasi di Pesantren Tebuireng Jombang Mukani
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2020): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Juni)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji sosok KH. M. Ishomuddin Hadziq, cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, sebagai tokoh penggerak tradisi literasi di Pesantren Tebuireng, terutama dalam penerbitan kitab-kitab kuning. Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penggalian data dalam artikel ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam artikel ini menempuh langkah reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (conclusion). Kajian biografi singkat menunjukkan bahwa Gus Ishom memiliki darah biru sebagai keturunan elit umat Islam Indonesia yang ditopang dengan sifat rajin dan serius selama menimba ilmu. Ini menjadikan Gus Ishom sebagai sosok kiai muda yang diprediksi akan menjadi tokoh besar NU di kemudian hari. Kontribusi nyata Gus Ishom dalam menggerakkan tradisi literasi di Pesantren Tebuireng dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama adalah usaha kerasnya untuk mengumpulkan, mengedit (tahqiq) dan menerbitkan karya-karya Kiai Hasyim, baik berupa kitab maupun risalah, yang sekarang termaktub dalam kitab Irsyâdus Sâri. Perspektif kedua adalah tulisan Gus Ishom sendiri. Setidaknya terdapat tiga kitab karya Gus Ishom, yaitu Miftâhul Falâh, Irsyâdul Mu’minin dan Audhahul Bayan. Di samping itu, Gus Ishom juga menulis dua risalah, yang berjudul Abyani Nidzam dan Ahsanul Kalam.