Amran Muis
Balai Penelitian Tanaman Serealia Jalan Dr. Ratulangi No. 274 Kotak Pos 173, Maros 90514, Indonesia Telp. (0411) 371529, 371016, Faks. (0411) 371961

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BIOLOGI, GEJALA SERANGAN, DAN PENGENDALIAN HAMA BUBUK JAGUNG Sitophilus zeamais MOTSCHULSKY (COLEOPTERA: CURCULIONIDAE) Nurnina Nonci; Amran Muis
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 34, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v34n2.2015.p61-70

Abstract

Salah satu kendala dalam penyimpanan jagung adalah serangan hamagudang. Salah satu hama gudang jagung adalah Sitophilus zeamaisMotschulsky (Coleoptera: Curculionidae). Hama ini ditemukan didaerah panas maupun lembap. Hama ini bersifat polifag, dapatmerusak serealia seperti beras/gabah, jagung, gandum, dan sorgum,namun dilaporkan sebagai hama penting pada jagung. Kehilanganhasil jagung di wilayah tropis akibat S. zeamais berkisar antara 30-100%. Biji jagung yang disimpan selama 6 bulan menunjukkankerusakan 85% dan bobot biji menyusut 17%. Telur hama tersebutdiletakkan di dalam biji dan dalam beberapa hari akan menetasmenjadi larva. Larva menyelesaikan siklus hidupnya di dalam biji.Telur berwarna putih bening, berbentuk lonjong, lunak dan licin,berukuran 0,7 mm x 0,3 mm. Larva berwarna putih kekuningan,tidak bertungkai, kepala berwarna cokelat, terdiri atas empat instar,panjang 1,5–4 mm. Periode larva berlangsung 25 hari. Imago S.zeamais berukuran 3-4,5 mm. Hama S. zeamais dapat dikendalikandengan cara: 1) menyimpan jagung dalam wadah maupun gudangsecara higienis, 2) menanam varietas tahan, 3) menggunakanmusuh alami yaitu parasit, predator, dan patogen, seperti parasitoidLariophagus distinguendus dan Anisopteromalus calandrae, sertapatogen Beauveria bassiana, 4) memanfaatkan insektisida nabatiyang memiliki toksisitas tinggi terhadap S. zeamais, yaitu Ageratumconnyzoides (bandotan), Andropogon nardus (serai), Allium sativum(bawang merah), Nicotiana tabacum (tembakau), Zingiber officinale(jahe), dan Azadirachta indica (mimba), serta 5) menyemprotkaninsektisida sintetis metil pirimifos.