Tuberkulosis di Indonesia ini juga merupakan penyebab nomor empat kematian setelah penyakit Cardiovaskular. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2017, didapatkan bahwa Kota Jambi menempati urutan pertama dengan jumlah penemuan pasien Tuberkulosis paru baru BTA positif sebesar 1.172 kasus.Tuberkulosis dapat menimbulkan kelainan hematologi, baik sel-sel hematopoiesis maupun komponen plasma. Kelainan-kelainan tersebut sangat bervariasi dan kompleks.Kelainan – kelainan hematologis ini dapat merupakan bukti yang berharga sebagai petanda diagnosis, pentunjuk adanya komplikasi atau merupakan komplikasi obat-obat anti tuberkulosis (OAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil hematologi (Hb, LED, HT, sel eritrosit, sel lekosit dan sel trombosit) pada pasien tuberculosis paru yang menjalani pengobatan. Metode penelitian berupa observasional dengan Sampel sebanyak 35 pasien yang memenuhi criteria inklusi kemudian diperiksa profil hematologi sebelum pengobatan dan setelah menjalani pengobatan fase 1. Proprosi tertinggi penderita tuberculosis berdasarkan sosiodemografi pada wanita 54,16%, usia 32-42 (37,1%), pendidikan menengah 51,4% dan pekerjaan swasta 51,4%. Parameter hematologi Hb ada perbedaan denga p=0,001, LED ada perbedaan p= 0,005, Hematokrit tidak ada perbedaan p=0,066, sel eritrosit ada perbedaan p=0,011, sel lekosit tidak ada perbedaanp=0,116, dan sel trombosit tidak ada perbedaan p=0,728.Terdapat perbedaan yang bermakna pada parameter hemoglobin,LED dan sel eritrosit. Pengobatan pasien tuberculosis